Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Ini Detik-detik Sel Kanker Berkembang Biak

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com
Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Rehovot - Sel kanker ternyata muncul pada malam hari. Sewaktu kita tidur, mereka tumbuh dan menyebar dengan cepat. Fakta baru tentang tumor itu diungkap oleh para peneliti dari Weizmann Institute of Science di Rehovot, Israel. Temuan mengejutkan yang dipublikasikan dalam Nature Communications itu menunjukkan bahwa malam hari merupakan waktu terbaik bagi kanker untuk tumbuh dan menyebar dalam tubuh.

Temuan ini dapat berguna untuk mengetahui waktu pemberian obat yang tepat untuk meningkatkan efisiensi pengobatan kanker. Mattia Lauriola dari Departemen Biologi dan Eytan Domany dari Departemen Fisika Kompleks menemukan fakta tersebut saat menyelidiki hubungan antara jaringan reseptor yang kompleks dalam sel tubuh. Reseptor mengantarkan pesan biokimia yang diteruskan ke bagian interior sel. Kegiatan tersebut sangat aktif pada malam hari.

"Kami melihat dua reseptor tertentu," ujar keduanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Science Daily.

Baca juga: Blueberry Bantu Lawan Sel Kanker, Intip Penelitiannya

Reseptor pertama adalah epidermal growth fasters receptor (EGF). Reseptor ini mampu mendorong pertumbuhan dan migrasi sel, termasuk sel-sel kanker. Reseptor kedua adalah hormon steroid bernama glukokortikoid (GC). GC berperan dalam mempengaruhi tingkat energi tubuh dan proses metabolisme. Hormon ini sering disebut hormon stres lantaran jumlahnya meningkat drastis saat tubuh mengalami stres.

Melalui beberapa reseptor, sel menerima berbagai macam pesan sekaligus, termasuk pesan yang diprioritaskan. Dalam percobaan, Lauriola dan Yarden menemukan bahwa migrasi sel-yang didorong oleh EGF-tertekan saat bertemu dengan reseptor GC.

Peneliti memeriksa aktivitas ini pada tikus. Mereka menemukan adanya perbedaan yang signifikan: reseptor EGF jauh lebih aktif selama waktu tidur ketimbang saat tubuh melakukan aktivitas.

Baca juga: Sel Kanker Kini Bisa Dideteksi Melalui Sampel Darah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas, bagaimana hubungan temuan tersebut dengan kanker, terutama dari reseptor EGF? Para peneliti memberikan Lapatinib, generasi vaksin kanker terbaru. Vaksin ini biasa digunakan untuk mengobati kanker payudara dan dirancang untuk menghambat EGF.

Dalam percobaan, para peneliti memberi tikus obat ini dalam waktu yang berbeda. Hasilnya, pengamatan menunjukkan perbedaan ukuran kadar sel kanker yang signifikan pada berbagai kelompok tikus, sesuai dengan waktu pemberian obat. Temuan ini menunjukkan bahwa memang naik-turunnya level steroid GC selama 24 jam dapat menghambat atau malah mengaktifkan sel kanker.

Kesimpulannya, kata para peneliti, pemberian obat anti-kanker jauh lebih efisien pada malam hari. "Perawatan kanker sering dilakukan pada siang hari, saat tubuh pasien dapat menekan sel kanker dengan sendirinya," ujar Yarden. "Apa yang kami usulkan bukan pengobatan, melainkan jadwal pemberian obat untuk mengefektifkan penyembuhan."

Baca juga: 3 Langkah Pengobatan Kanker, Deteksi Dulu Gejalanya

Simak artikel menarik lainnya tentang sel kanker hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SCIENCE DAILY | NATURE COMMUNICATIONS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

3 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.