TEMPO.CO, London - WhatsApp menaikkan usia minimum penggunanya di Eropa dari 13 tahun menjadi 16 tahun. Kebijakan di Eropa itu untuk membantu perusahaan memenuhi aturan privasi data baru yang mulai berlaku bulan depan, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, 24 April 2018.
Baca: WhatsApp Bakal Bisa Unduh Gambar 2 Bulan Lalu yang Terhapus
WhatsApp akan meminta pengguna Eropa untuk mengonfirmasi bahwa mereka setidaknya berusia 16 tahun ketika mereka diminta untuk menyetujui persyaratan layanan yang baru.
Tidak jelas bagaimana batas usia itu akan diperiksa mengingat data terbatas yang diminta dan dipegang oleh WhatsApp.
Langkah ini datang menjelang Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa, yang mulai berlaku pada 25 Mei. GDPR akan memberi orang Eropa lebih banyak kendali atas bagaimana perusahaan menggunakan informasi mereka.
Peraturan tersebut mencakup aturan untuk melindungi anak-anak dari data pribadi mereka dikumpulkan untuk tujuan pemasaran, atau untuk membuat profil pengguna.
Perusahaan induk WhatsApp, Facebook, yang memiliki kebijakan data terpisah, mengambil pendekatan yang berbeda untuk remaja berusia antara 13 dan 15 untuk mematuhi undang-undang Perlindungan Data Umum Eropa (GDPR).
Para remaja diminta untuk mengajukan orang tua atau wali untuk memberikan izin bagi mereka berbagi informasi di platform itu, jika tidak mereka tidak akan melihat versi platform media sosial yang sepenuhnya dipersonalisasi.
WhatsApp, yang memiliki lebih dari 1,5 miliar pengguna pada Januari menurut Facebook, mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa mereka tidak meminta hak baru untuk mengumpulkan informasi pribadi dalam perjanjian yang telah dibuat untuk Uni Eropa.
"Tujuan kami hanyalah menjelaskan bagaimana kami menggunakan dan melindungi informasi terbatas yang kami miliki tentang Anda," katanya.
Baca: Waspada, Grup WhatsApp Bisa Jadi Pintu Masuk Mata-mata
WhatsApp, didirikan pada tahun 2009, telah mendapat tekanan dari beberapa pemerintah Eropa dalam beberapa tahun terakhir karena sistem pesan terenkripsi end-to-end dan rencananya untuk berbagi lebih banyak data dengan perusahaan induknya, Facebook.
DAILY MAIL | TECHCRUNCH