TEMPO.CO, San Francisco - Twitter memberi tahu semua penggunanya untuk segera mengubah kata sandi (pasword) mereka, sebagaimana dilaporkan USA Today, 3 Mei 2018.
Baca: Twitter Akui Jual Data ke Peneliti Cambridge
Chief Technology Officer Twitter, Parag Agrawal, mengatakan dalam posting blog bahwa perusahaan itu baru-baru ini menemukan bug yang menyimpan kata sandi, dan membukanya, dalam sebuah log internal.
"Kami memperbaiki bug itu, dan penyelidikan kami tidak menunjukkan indikasi pelanggaran atau penyalahgunaan oleh siapa pun," tulisnya. "Kami sangat menyesal ini terjadi."
CEO Jack Dorsey menguatkan pernyataan Agrawal. Dia mengatakan dalam tweet bahwa perusahaan percaya "penting bagi kami untuk terbuka tentang cacat internal ini."
Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu menyarankan 336 juta penggunanya untuk mengubah kata sandi mereka di Twitter dan layanan lain di mana mereka mungkin menggunakan kata sandi yang sama.
Saat ini tidak jelas berapa banyak kata sandi yang terdaftar di log internal itu. Salah satunya milik pengguna paling terkenal di Twitter, Presiden Donald Trump.
Sementara itu, Daily Mail melaporkan kesalahan internal di Twitter itu telah membuat pengguna tidak bisa masuk ke dalam laman akunnya.
Banyak yang mendapati layar berwarna biru ketika mencoba masuk ke akun Twitter. Setelah satu jam berlalu, banyak laporan keluhan mengenai peristiwa itu di berbagai negara.
Dilaporkan sekitar 72 persen pengguna tidak dapat mengakses Twitter, 17 persen melaporkan masalah dengan aplikasi Android dan 10 persen melaporkan masalah dengan aplikasi Twitter iOS.
USA TODAY | DAILY MAIL