TEMPO.CO, Jakarta – Berbagai riset yang menemukan planet-planet yang mengandung air memberikan semangat baru dalam pencarian kehidupan alien atau makhluk luar angkasa. Bahkan, hasil studi terbaru menemukan sebuah planet dengan organisme yang mirip dengan bumi, tapi dengan ukuran yang berkali lipat lebih besar. Kembaran bumi tersebut berukuran lebih besar dan diberi nama "bumi-super".
Namun, studi dari Michael Hippke ini juga mengungkap, bahwa kalaupun ada alien di bumi-super itu, kecil kemungkinan kita akan dapat menemui mereka. "Mereka kesulitan untuk menjelajahi ruang angkasa karena terkendala oleh gravitasi planetnya," kata peneliti independen yang berafiliasi dengan Sonneberg Observatory di Jerman, seperti dilansir dari laman Space.com, Senin, 7 Mei 2018. Studi Hippke sedang diajukan untuk terbit dalam International Journal of Astrobiology.
Besarnya skala planet berdampak pada kompleksitas proses meluncurkan benda keluar dari atmosfer. Untuk melakukan semacam misi Apollo ke bulan, misalnya. Untuk keluar dari bumi-super setidaknya memerlukan roket yang memiliki massa berat sekitar 440 ribu ton yang sebagian besarnya untuk keperluan bahan bakar. Massa itu sama dengan berat Piramida Giza di Mesir.
"Pada planet yang besar, penerbangan ke luar angkasa akan memakan harga yang lebih mahal," kata Hippke. "Bila ada peradaban di sana, mereka tidak akan memiliki TV satelit, misi penerbangan ke bulan, dan teleskop luar angkasa."
Baca juga: Alien itu Ada, Ilmuwan: Bentuknya Bisa Saja Robot
Para ilmuwan sedang mengelompokan planet yang mungkin memiliki kehidupan seperti yang ada di bumi, salah satunya dikelompokan sebagai bumi-super. Bumi-super adalah planet yang serupa dengan bumi tapi dengan ukuran yang berkali lipat lebih besar. Temperatur yang pas dan permukaannya yang dialiri air membuat bumi-super ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk ditinggali dibandingkan planet lain yang seukuran dengan bumi.
Studi yang dilakukan Hippke bukan hanya berfokus mencari planet lain yang memiliki potensi untuk ditinggali, tapi juga mencari planet yang dapat memberikan kehidupan lebih baik dari bumi. Bumi-super, menurut para ilmuwan, bisa jadi sangat baik untuk ditinggali. Massa planet yang lebih besar, membuatnya memiliki tarikan gravitasi yang lebih kuat, atmosfernya pun lebih tebal yang akan lebih kuat dalam memberikan perlindungan dari paparan sinar kosmik.
Bila benar-benar ada kehidupan di bumi-super, para alien itu tentu sudah mengembangkan peradaban yang lebih maju dan menemukan sistem pesawat luar angkasanya sendiri. "Meskipun tetap sulit untuk keluar dari tarikan gravitasinya yang kuat," tulis Hippke dalam studinya.
Baca juga: Amerika Diduga Pernah Lakukan Kontak dengan Alien
Hippke membuat tiga hipotesis tentang teknologi yang mungkin digunakan oleh penduduk bumi-super untuk mencapai luar angkasa. Pertama, mengganti penggunaan bahan bakar sebagai daya yang mendorong roket keluar atmosfer, dengan menggunakan space elevator yang beroperasi persis seperti lift di gedung-gedung tinggi. Metode ini pun masih dipertimbangkan untuk digunakan di bumi.
Kedua, Hippke menuliskan bahwa alien itu bisa juga menggunakan gelombang mikro. Tapi hal ini pun masih sulit untuk diaplikasikan karena sejauh ini percobaan menerbangkan sesuatu ke angkasa dengan gelombang mikro hanya bertahan sejauh 70 meter.
Ketiga, yang paing mungkin digunakan saat ini adalah menggunakan daya ledak dari bom atom. Bagi awak kapal yang meninggalkan bumi-super metode ini mungkin dapat diterima, tapi bagi orang-orang yang tetap tinggal di bumi-super mungkin metode ini terdengar seperti rencana pembunuhan masal.
Bila alien itu benar-benar hidup di Bumi-Super dan terpenjara oleh gravitasi di dalamnya, bukan berarti kita tidak dapat menjalin komunikasi dengan mereka. Bila mereka berniat untuk mengumumkan keberadaannya, mereka bisa saja mengirimkan sinyal dengan menembakan laser atau sinyal radio ke luar angkasa, dengan harapan ada spesies lain di planet lain yang menangkap sinyal mereka.
Metode yang sama sudah dilakukan oleh ilmuwan di SETI Institute. Dengan asumsi ini, tugas ilmuwan adalah memfokuskan mencari sinyal yang dikirimkan dari Bumi-Super, dan melihat apakah alien benar-benar mencoba untuk menghubungi kita.
Baca juga: Pesawat UFO Raksasa Terdeteksi dekat ISS, Alien Awasi Bumi?
Simak artikel menarik lainnya tentang kehidupan alien hanya di kanal Tekno Tempo.co.
OBSERVER | SPACE | FIKRI ARIGI