Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gen Rahasia di Balik Otak Manusia

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Peneliti Manuel Morrens, memegang otak manusia yang masukan dalam wadah di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Rumah sakit jiwa ini telah menampung 3.000 otak manusia yang digunakan sebagai penetian penyakit kejiwaaan manusia. REUTERS/Yves Herman
Peneliti Manuel Morrens, memegang otak manusia yang masukan dalam wadah di Rumah Sakit Kejiwaan di Duffel, Belgia, 19 Juli 2017. Rumah sakit jiwa ini telah menampung 3.000 otak manusia yang digunakan sebagai penetian penyakit kejiwaaan manusia. REUTERS/Yves Herman
Iklan

TEMPO.CO, Durham - Otak manusia berkembang dengan sangat dramatis selama masa evolusi. Otak yang relatif besar dibanding milik anggota primata lainnya memberikan manusia kemampuan unik untuk menggunakan bahasa dan melakukan penghitungan rumit.

Namun bagaimana otak manusia bisa berkembang lebih besar ketimbang kerabat terdekatnya, simpanse, jika hampir semua gen kita sangat mirip dengan hewan itu? Tim ilmuwan dari Duke University Medical School di Durham, North Carolina, berhasil menguak rahasia di balik otak besar manusia. Mereka menemukan gen khusus yang berfungsi merangsang pertumbuhan otak manusia.

Gen yang disebut HARE5 ini sebenarnya juga ditemukan pada simpanse. Hanya, aktivitas gen unik itu mengakibatkan dampak yang berbeda pada otak manusia dan simpanse.

Baca juga: Jaga Kesehatan Otak dengan Kunyit, Ini Kata Peneliti

Dengan menggunakan embrio tikus, para peneliti menyisipkan gen HARE5 untuk melihat perkembangan otak pada fase awal. Hasilnya, mereka menemukan bahwa embrio tikus yang disisipi gen HARE5 dari manusia mengalami pertumbuhan otak hingga 12 persen lebih besar ketimbang gen yang sama dari simpanse.

"Temuan ini benar-benar menarik sebagai awal untuk lebih memahami keunikan otak manusia," kata Debra Silver, pemimpin studi sekaligus asisten profesor genetika molekuler dan mikrobiologi di Duke University Medical School, seperti dikutip esciencenews.com.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal online, Current Biology. Silver mengatakan hasil risetnya dapat memberikan wawasan tentang keistimewaan otak manusia. Temuan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan riset lanjutan tentang autisme dan Alzheimer, penyakit yang tidak pernah diderita oleh simpanse.

Baca juga: Kisah Salma yang Pernah Ketindihan Hantu, Ternyata...

Simak riset menarik lainnya tentang otak manusia hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ESCIENCENEWS.COM | CURRENT BIOLOGY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

2 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
26 Maret Diperingati Hari Epilepsi Sedunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat akibat pola aktivitas otak yang tidak normal.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

3 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

3 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Aneurisma Otak, Terjadinya Penipisan pada Arteri Otak

Aneurisma otak yang pecah menimbulkan banyak gejala, termasuk "sakit kepala petir", yang dikenal dengan rasa sakit yang tiba-tiba dan menyiksa.


Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

4 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Neuroferritinopathy, Penyakit Genetik yang Hanya Dimiliki Sekitar 100 Orang di Dunia

Neuroferritinopathy penyakit genetik yang hanya dimiliki sekitar 100 orang di dunia. Bagaimana gejala dan pengobatannya?


Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

11 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
Dokter Sebut Manfaat Tidur Siang bagi Otak dan Tekanan Darah

Praktisi kesehatan menjelaskan tidur siang yang berkualitas banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Berikut di antaranya.


Elon Musk Cerita Manusia Pertama Tanam Chip ke Otak, Bisa Kendalikan Komputer lewat Pikiran

34 hari lalu

Logo Neuralink dan foto Elon Musk terlihat dalam ilustrasi yang diambil, 19 Desember 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Elon Musk Cerita Manusia Pertama Tanam Chip ke Otak, Bisa Kendalikan Komputer lewat Pikiran

Elon Musk mengatakan pasien sudah dalam kondisi pulih dengan kemajuan yang bagus.


Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

38 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Mengenal Saraf Kranial dan Fungsinya

Saraf kranial adalah saraf yang menghubungkan otak ke berbagai bagian kepala, leher, dan tubuh.


Tanpa Disadari, 6 Perilaku yang Tampak Tak Berbahaya Ini Bikin Otak Cepat Tua

42 hari lalu

Ilustrasi wanita makan burger. TEMPO/Subekti
Tanpa Disadari, 6 Perilaku yang Tampak Tak Berbahaya Ini Bikin Otak Cepat Tua

Pakar menyebutkan beberapa kebiasaan yang tampak tak berbahaya yang kita lakukan setiap hari yang justru menyebabkan penuaan otak.


Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

44 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Kebiasaan Tidur Ini Bisa Jadi Alarm dari Demensia

Menendang atau berteriak saat tertidur lelap bisa menjadi indikasi demensia.


Mengenal Penyakit Ensefalitis, Peradangan pada Otak Akibat Infeksi Virus

44 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Mengenal Penyakit Ensefalitis, Peradangan pada Otak Akibat Infeksi Virus

Ensefalitis menyerang 10-15 orang per 100.000 setiap tahun dengan lebih dari 250.000 pasien didiagnosis dalam dekade terakhir di Amerika Serikat.