Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ancaman Konflik, Cina Kembangkan Senjata Nuklir Generasi Baru

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Rudal balistik jarak menengah DF-26 dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir. Spesifikasi rudal balistik Cina ini belum banyak diketahui, tapi diyakini bahwa rudal ini mampu membawa hulu ledak konvensional seberat 1.200-1.800 kg. Dong Feng 26 memiliki akurasi yang bagus, yaitu di bawah 100 meter. zainkhan.org
Rudal balistik jarak menengah DF-26 dapat membawa hulu ledak konvensional dan nuklir. Spesifikasi rudal balistik Cina ini belum banyak diketahui, tapi diyakini bahwa rudal ini mampu membawa hulu ledak konvensional seberat 1.200-1.800 kg. Dong Feng 26 memiliki akurasi yang bagus, yaitu di bawah 100 meter. zainkhan.org
Iklan

TEMPO.CO, Beijing - Cina dilaporkan meningkatkan pengembangan senjata nuklir generasi berikutnya. Negara itu mengadakan tes untuk mensimulasikan ledakan lebih sering dibandingkan Amerika Serikat.

Baca: AS - Korea Utara Bahas Pengiriman Senjata Nuklir ke Luar Negeri

Amerika Serikat melakukan kurang dari satu tes per bulan rata-rata, sementara rata-rata Cina adalah lima tes sebulan. Cina melakukan sekitar 200 simulasi ledakan nuklir antara September 2014 dan Desember 2017, menurut China Academy of Engineering Physics, lembaga penelitian senjata utama Cina, sebagaimana dikutip Daily Mail, 29 Mei 2018.

Amerika Serikat, sebagai perbandingan, hanya melakukan 50 tes seperti itu antara 2012 dan 2017, menurut Lawrence Livermore National Laboratory, sebuah fasilitas penelitian federal Amerika di California yang bertujuan membantu keamanan nasional, sebagaimana dikutip laman The Hill.

Para ahli memperingatkan The South China Morning Post bahwa seperti Cina, Amerika Serikat dan Rusia secara terpisah mencari senjata nuklir yang lebih tertarget untuk mencegah ancaman risiko konflik nuklir meningkat.

Gedung Putih telah mendorong rencana US$ 1,2 triliun untuk meningkatkan persediaan nuklirnya, sementara Pentagon pada bulan Januari meluncurkan Nuclear Posture Review, yang menyerukan untuk mengembangkan senjata nuklir yang lebih kecil, dengan output rendah untuk menghalangi Rusia dan Cina.

Pejabat Pentagon mengatakan Amerika Serikat ingin negara-negara agresif memahami bahwa mereka akan benar-benar menggunakan senjata semacam itu. "Kami perlu memastikan kami memiliki penangkal nuklir yang kredibel, dan kami yakin bahwa kami siap untuk ... mempertahankan bangsa ini tidak peduli apa pun," kata juru bicara kepala Pentagon Dana White pada bulan Februari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun setelah U.S. Nuclear Posture Review dirilis, koran yang dikelola pemerintah Cina, Global Times, menerbitkan sebuah editorial yang menyatakan Cina akan serius mempertimbangkan untuk mengumumkan kepada publik dengan program senjata nuklirnya yang berlevel rendah dalam menanggapi perlombaan senjata nuklir baru.

Larangan internasional yang diberlakukan pada 1990-an mencegah senjata nuklir diuji coba - meskipun Korea Utara belum mengikuti perjanjian tersebut.

Sebagai pengganti tes yang sesungguhnya, para ilmuwan Cina malah menggunakan senjata gas bertenaga tinggi yang menembakkan proyektil di fasilitas desain nuklir utama negara itu di bawah pegunungan di Mianyang, provinsi Sichuan barat daya.

Cina saat ini menciptakan senjata nuklir taktis baru yang dimaksudkan untuk pertempuran jarak dekat. Menurut Profesor Wang Chuanbin dari Universitas Teknologi Wuhan, sejumlah besar tes simulasi yang dilakukan oleh Cina tidak berarti Beijing berada di depan AS dalam pengembangan senjata nuklir.

Chuanbin mengatakan AS telah meledakkan lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir sejak 1945. Sebagai perbandingan, Cina hanya melakukan 45 tes langsung sejak 1964. "Ada kemungkinan kami sedang terburu-buru untuk mengejar ketinggalan,” ujarnya sebagaimana dikutip Express.

THE HILL | DAILY MAIL | EXPRESS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

9 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

12 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

20 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

20 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.