Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Merapi Erupsi, Ini Tips Hidup dengan Abu Vulkanis

image-gnews
Warga mengenakan masker yang dibagikan oleh relawan saat melintas di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 1 Juni 2018. Pembagian masker dilakukan untuk menghindari dampak dari hujan abu vulkanis pascaletusan Gunung Merapi. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Warga mengenakan masker yang dibagikan oleh relawan saat melintas di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 1 Juni 2018. Pembagian masker dilakukan untuk menghindari dampak dari hujan abu vulkanis pascaletusan Gunung Merapi. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Erupsi Gunung Merapi Jumat pagi, 1 Juni 2018. Merapi menyebarkan abu vulkanik di beberapa daerah di Yogyakarta. Material yang berbahaya bagi kesehatan itu perlu diwaspadai dengan berbagai cara.

Menurut ahli dan peneliti gunung api Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman, abu vulkanik merupakan partikel berukuran halus yang diameternya kurang dari 2 milimeter hasil lontaran letusan gunung api. Endapan abu ini nantinya akan memberikan kesuburan di sekitar gunung, sehingga daerahnya sering jadi hunian dengan kepadatan tinggi.

Saat letusan terjadi, kata Mirzam, abu vulkanik naik membentuk kolom erupsi dan terus bergerak naik hingga mencapai Level of Neutral Buoyancy. Adapun material dengan ukuran lebih besar dari 2 milimeter umumnya gagal terlontar ke atas dan menghasilkan lontaran balistik bom vulkanik.

Baca juga: Tinggi Letusan Gunung Merapi Mencapai 6 Kilometer

"Abu vulkanik yang turun memiliki kandungan asam tinggi yang dapat menyebabkan iritasi paru-paru dan mata," kata Mirzam, Jumat, 1 Juni 2018. Asam yang terkandung pada abu dengan mudah tercuci oleh air hujan. Akibatnya bisa mencemari persediaan air dan mengganggu tanaman.

Setelah hujan abu ringan biasanya masih aman untuk mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi abu vulkanis. Namun disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang sudah dicuci atau tertutup kemasan. "Warga perlu menyediakan cadangan terutama air minum setidaknya untuk satu minggu," kata Mirzam.

Tindakan lain menutup semua jendela dan pintu untuk mengurangi abu vulkanis yang masuk. Kesiapan lain yaitu kacamata pelindung untuk mengurangi iritasi mata, dan segera memakai masker yang telah dibasahi agar proses pernyaringan abu vulkanik bekerja maksimal. "Semakin dalam kita menarik nafas, semakin dalam pula abu vulkanik masuk ke paru-paru," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, AP I: Penerbangan Tak Terganggu

Ketika ingin membersihkan abu vulkanik di dalam atau di luar rumah, disarankan sambil diberi air sedikit. Membersihkan abu dalam keadaan kering kata Mirzam, memberikan kesempatan untuk terbang kembali.

Khusus kepada anak-anak, diminta untuk tetap berada di dalam ruangan. Mereka perlu dinasehati, kata Mirzam, agar tidak bermain dan lari-lari untuk menghindari abu vulkanik terbang dan masuk ke pernafasan.

Baca juga: Abu Vulkanis Gunung Merapi Selimuti Kawasan Magelang

Simak kabar terbaru tentang erupsi Gunung Merapi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

8 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

23 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

23 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

26 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

33 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

36 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

45 hari lalu

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam


Gunung Merapi Keluarkan 143 Kali Guguran Lava dalam Sepekan

54 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Keluarkan 143 Kali Guguran Lava dalam Sepekan

Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava 143 kali ke arah selatan dan barat daya sejak sejak 26 Januari - 1 Februari 2024.


Serahkan Bansos hingga Sertifikat Tanah, Inilah Kegiatan Jokowi di Jawa Tengah Sehari setelah Debat Cawapres

23 Januari 2024

Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat di Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024). ANTARA/HO-BPMI Setpres
Serahkan Bansos hingga Sertifikat Tanah, Inilah Kegiatan Jokowi di Jawa Tengah Sehari setelah Debat Cawapres

Sehari setelah debat cawapres kedua, Presiden Jokowi langsung melakukan beberapa kegiatan di Jawa Tengah.


Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Melanda Boyolali dan Klaten, Ini Rekomendasi ke Warga

22 Januari 2024

Warga membersihkan mobilnya yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 21 Januari 2024. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada (21/1) pukul 14:12 WIB dengan jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya dan sejumlah wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Melanda Boyolali dan Klaten, Ini Rekomendasi ke Warga

Terkait kondisi terkini di Gunung Merapi, pemerintah setempat telah mengeluarkan beberapa rekomendasi.