TEMPO.CO, Washington - NASA melaporkan sebuah asteroid kecil meledak di atas Afrika pada hari Sabtu, 2 Juni 2018. Asteroid baru terlihat beberapa jam sebelum hancur, sebagaimana dilaporkan USA Today, 3 Juni 2018.
Baca: Asteroid Sebesar Lapangan Sepak Bola Mendekati Bumi Lusa
Batu luar angkasa kecil, kira-kira sepanjang 6 kaki (2 meter), itu memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi 38.000 mph dan pecah beberapa mil di atas permukaan, menciptakan bola api terang yang menerangi langit malam, kata NASA.
Peristiwa ini disaksikan oleh sejumlah pengamat dan tertangkap di video webcam.
Benda itu mengejutkan para astronom sesaat setelah penemuannya, ketika lintasannya mengindikasikan akan lewat sangat dekat dengan Bumi beberapa jam kemudian, menurut EarthSky.org.
Obyek ini pertama kali diberi label sementara ZLAF9B2, tetapi kemudian berganti nama menjadi asteroid 2018 LA oleh International Astronomical Union.
"Penemuan asteroid 2018 LA ini adalah ketiga kalinya ditemukan asteroid pada lintasan benturan," kata Paul Chodas, manajer Pusat Studi Obyek Dekat Bumi NASA (CNEOS), dalam sebuah pernyataan yang dikutip CNET. "Ini juga untuk kedua kalinya bahwa lokasi dampak diprediksi sebelum peristiwa itu sendiri."
Ketiga asteroid itu terbakar di atmosfer dan tidak menyebabkan kerusakan yang dilaporkan.
Para pengamat NEO menghitung bahwa asteroid 2018 LA akan memasuki atmosfer di suatu tempat di atas koridor yang membentang dari Afrika melintasi Samudra Hindia ke Papua Nugini.
Saat-saat terakhir dari keberadaan asteroid tertangkap Sabtu malam dari sebuah webcam di Afrika Selatan. Terlihat seperti bola api, NASA mengatakan asteroid itu hancur beberapa mil di atas permukaan saat menerangi langit.
"Ini adalah obyek yang jauh lebih kecil dari yang ditugaskan pada kami untuk mendeteksi dan memperingatkannya," kata Lindley Johnson, Petugas Pertahanan Planet di Markas NASA.
Asteroid itu jauh lebih kecil dari meteor yang meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, pada Februari 2013, yang diperkirakan selebar 60 kaki. Meteor itu memecahkan jendela di enam kota Rusia dan menyebabkan lebih dari 1.500 orang membutuhkan bantuan medis, sebagian besar karena cedera akibat kaca terbang, kata EarthSky.
USA TODAY | CNET