Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bos Microsoft Indonesia: Kecerdasan Buatan Memperkuat Humanisme

image-gnews
Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee. ISTIMEWA
Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee. ISTIMEWA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - President Director Microsoft Indonesia Haris Izmee melihat dampak dari teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI) di beberapa bidang di Indonesia. Menurut dia, kecerdasan buatan bisa menghadirkan serangkaian tantangan sosial baru yang perlu dihadapi secara serius.

"Khususnya bagi semua organisasi pengembang teknologi AI yang tidak melupakan norma dan etika untuk membangun kepercayaan stakeholder pada teknologi AI,” ujar Haris, dalam keterangan yang diterima Tempo, 25 Juni 2018.

Baca juga: Waspada, Kecerdasan Buatan Bisa Memicu Perang Nuklir

Beberapa pengamat memandang pengembangan AI dengan kewaspadaan, seperti banyaknya masyarakat yang akan menjadi pengangguran, akses AI tidak terdistribusi merata dan sipil yang terancam oleh kebutuhan AI terhadap data yang terus-menerus.

Berikut adalah lima bidang yang mendapat pengaruh pengembangan AI di Asia menurut Microsoft:

1. Aksesibilitas
AI dapat membantu orang dengan keterbatasan pengelihatan, pendengaran, kognitif, dan mobilitas untuk melakukan pekerjaan harian secara independen. Yang akan memberikan kehidupan produktif dalam masyarakat. Asia Pasifik saat ini merupakan rumah bagi 690 juta orang dengan disabilitas.

Sebagai contoh, Seeing AI merupakan aplikasi gratis yang memanfaatkan kemampuan AI untuk mengidentifikasi sederetan isyarat visual termasuk wajah, emosi, dan tulisan tangan. Data tersebut kemudian dikonversi menjadi deksripsi audio bagi orang dengan keterbatasan pengelihatan.

Dan memungkinkan 285 juta orang di dunia dengan pengelihatan yang rendah lebih mudah menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga membuat dunia visual lebih dapat diakses. Di Indonesia, Microsoft telah mengembangkan Rinna, sebuah chatbotberbasis AI yang diposisikan sebagai teman baik pengguna LINE.

Dalam waktu dekat, teknologi Rinna juga akan dikembangkan untuk membantu pengusaha lokal di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, dan menyediakan layanan yang lebih pintar dan pengalaman lebih baik.

Baca juga: Mungkinkah Kecerdasan Buatan Jadi Tuhan Baru di Masa Depan?

2. Agrikultur
Saat ini, Asia memiliki populasi terbesar di dunia dengan lebih dari 4,5 juta penduduk, hampir 60% dari populasi global. Dan angka tersebut diperkirakan akan bertumbuh lebih dari 5 juta pada 2030. Hal itu menjadikan tekanan pada tantangan rantai pasokan pangan yang ada di daerah tersebut. Kecuali petani menemukan cara baru untuk memenuhi permintaan, seperti memanfaatkan AI dan teknologi analitis untuk meningkatkan hasil tani mereka secara besar.

Di India, Microsoft telah bekerja sama dengan organisasi nirlaba International Crop Research Institute for Semi-Arid Tropics (ICRISAT), untuk mengembangkan sebuah Aplikasi AI penabur benih yang mengarahkan petani mengenai waktu yang tepat untuk menabur benih, berdasarkan kondisi cuaca, tanah, dan ukuran lainnya.

Solusi itu memperkirakan periode optimal untuk masa menabur dengan menggunakan AI. Dan akan menganalisa data rekam jejak cuaca selama 30 tahun ke belakang, menghitung kadar hujan dan kelembaban tanah menggunakan data dan model ramalan cuaca yang dengan waktu yang nyata. Selain itu, program tersebut membebaskan petani dari biaya modal, seperti pemasangan sensor di lahan, dan membuat program ini optimal untuk pasar-pasar mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Karena Kecerdasan Buatan, Manusia Bisa Punya Telepati

3. Perubahan Iklim
Salah satu tantangan besar pada abad ke-21 adalah perubahan iklim, dan bagaimana hal tersebut mengancam kesehatan manusia, infrastruktur serta kondisi alam. Salah satunya menyebabkan perubahan iklim adalah emisi karbon.

Microsoft, kata Haris, merasa bertanggung jawab untuk beroperasi dengan mempertimbangkan keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan bisnis. Salah satu caranya dengan memanfaatkan AI guna mengatur operasi dan infrastruktur pusat-pusat data.

Hasilnya, menurut Haris, lebih sedikit aliran listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan komputasi dan pendinginan pusat data. Faktanya, layanan awan Microsoft 93 persen lebih hemat energi dan hampir 98 persen lebih sedikit karbon dari pusat data perusahaan tradisional.

Baca juga: Rekayasa Genetika dan Kecerdasan Buatan Bisa Bikin Manusia Abadi?

4. Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang mendasar untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Micrpsoft sedang menggunakan kemampuan AI untuk meningkatkan pengalaman pendidikan bagi setiap pelajar dan meningkatkan hasil dalam sekolah.

Hal tersebut memungkinkan tenaga pengelola dan pendidik secara dini dapat menangani dan mengarahkan pelajar yang memiliki resiko besar dengan program dan konseling. Aplikasi ini telah digunakan dan menunjukkan hasil yang baik oleh lebih dari 10.000 sekolah di Andhra Pradesh, mencakup lebih dari lima juta pelajar di 2017.

5. Kesehatan
Teknologi AI memiliki potensi membantu penyedia layanan kesehatan untuk mengatasi beberapa penyakit yang banyak ditemui. Di India, Microsoft berkolaborasi dengan organisasi kesehatan, Apollo Hospitals, untuk mengembangkan AI yang berupaya untuk mengatasi penyakit jantung.

Kemitraan tersebut bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran mesin terbaru untuk memprediksi resiko penyakit jantung pada pasien dan membantu dokter membuat perencanaan pengobatannya.

"Hal-hal tersebut adalah beberapa manfaat yang diberikan AI bagi kehidupan kita. Meskipun masih dalam tahapan awal pengembangannya. Saya yakin bahwa hal ini akan didukung dengan anekdot yang positif dan berdampak," tambah Haris. "Dengan AI, kami tidak hanya memperkuat kecerdasan manusia, tapi kualitas yang menjadikan kita sebagai manusia seutuhnya, yakni kepedulian kita dan humanisme."

Baca juga: Kecerdasan Buatan Bisa Mengganggu Stabilitas Politik, Kok Bisa?

Simak artikel menarik lainnya tentang kecerdasan buatan dan kabar terbaru dari Microsoft hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kongres Drone ke-8 Akan Diadakan di Shenzhen, Siapa Peserta dan Apa Temanya?

1 hari lalu

Ilustrasi drone. Efrem Lukatsky/Pool via REUTERS
Kongres Drone ke-8 Akan Diadakan di Shenzhen, Siapa Peserta dan Apa Temanya?

Kongres Drone ke-8 akan diadakan di Shenzhen, Cina Selatan, pada 24 Mei hingga 26 Mei 2024


Apakah AI Bisa Menggantikan Kecerdasan Manusia? Begini Analisis Dosen Unair

3 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Apakah AI Bisa Menggantikan Kecerdasan Manusia? Begini Analisis Dosen Unair

Sekitar 85 juta pekerjaan diprediksi berganti dengan AI pada 2025.


Aturan untuk Pengembangan AI di Jepang Makin Dipertimbangkan

6 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Aturan untuk Pengembangan AI di Jepang Makin Dipertimbangkan

Pemerintah Jepang mempertimbangkan penerapan peraturan yang mengikat secara hukum bagi pengembang sistem kecerdasan buatan atau AI berskala besar


Microsoft Luncurkan 2 Laptop Perdana Bertenaga AI, Ini Fitur dan Harganya

6 hari lalu

Surface Pro 10. Gizmochina
Microsoft Luncurkan 2 Laptop Perdana Bertenaga AI, Ini Fitur dan Harganya

Laptop Microsoft Surface Pro 10 dan Surface Laptop 6 hadir dengan tagline for business.


NVIDIA Memperkenalkan Chip GPU Blackwell B200

6 hari lalu

NVIDIA Blackwell B200. Foto : NVIDIA
NVIDIA Memperkenalkan Chip GPU Blackwell B200

NVIDIA mengumumkan chip untuk komputasi terkait kecerdasan buatan atau AI yang disebut GB200 mendukung GPU Blackwell B200


Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

7 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.


Hibur Perekrut dan Jobseeker, LinkedIn Siapkan Fitur Game

7 hari lalu

Logo untuk LinkedIn Corporation di Mountain View, California, AS 6 Februari 2013. [REUTERS/Robert Galbraith]
Hibur Perekrut dan Jobseeker, LinkedIn Siapkan Fitur Game

Platform pencarian kerja level profesional, LinkedIn menyiapkan fitur game untuk menyenangkan pengguna. Mengikuti tren media digital saat ini.


Menkominfo Budi Arie Sebut Apple dan Microsoft akan ke Indonesia, Bikin Apple Academy dan Kerjasama AI

7 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi usai acara buka bersama di Lapangan Anatakupa, Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat pada Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Menkominfo Budi Arie Sebut Apple dan Microsoft akan ke Indonesia, Bikin Apple Academy dan Kerjasama AI

Menkominfo Budi Arie Setiadi tengah menggodok rencana kerjasama dengan Microsoft dan Apple.


Tak Repot Mengetik, Hanya Butuh Bergumam untuk Cari Lagu di YouTube Premium

9 hari lalu

Ilustrasi Youtube Premium. shutterstock.com
Tak Repot Mengetik, Hanya Butuh Bergumam untuk Cari Lagu di YouTube Premium

YouTube terus mengembangkan fitur pencarian lagu. Skema berbasis AI, hum to search, kini diterapkan juga di Youtube Premium.


Banjir Peminat, Kelas Pelatihan AI Coursera Diikuti 1,6 Juta Peserta dari Indonesia

10 hari lalu

Web pelatihan online Cousera (Cousera.org)
Banjir Peminat, Kelas Pelatihan AI Coursera Diikuti 1,6 Juta Peserta dari Indonesia

Jumlah peserta kelas daring Cousera meningkat di Indonesia, maupun secara global. Menawarkan pelatihan AI dengan bahasa yang mudah dipahami.