TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan sekaligus dokter gabungan dari Amerika Serikat dan Inggris menyebut robot seks tidak bisa menciptakan seks sehat. Studi yang terbit dalam jurnal Sexual and Reproductive Health tersebut mencoba menganalisis efek robot seks dalam kesehatan reproduksi.
"Kami mencoba menggali data dan melihatnya dari aspek kesehatan. Hasilnya, tidak berdampak positif sama sekali," kata Chantal Cox-George, dokter yang juga anggota studi dari St. George's University Hospital, seperti dilansir laman Science Alert, Kamis, 7 Juni 2018.
Baca juga: Robot Seks Berpenis Bionik akan Segera Meluncur
Cox-George dan rekan penelitiannya berusaha menganalisis data dari sumber medis tentang dampak robot seks terhadap kesehatan reproduksi. Dari banyaknya jurnal yang mereka analisis, tidak ada satupun yang mendukung bahwa robot seks mampu menciptakan seks yang sehat.
"Sebaliknya, robot seks kami lihat hanya untuk kepuasan semata," ujar Cox George.
Baca juga: Robot Seks Akan Membuat Pria Tersisih
Julie Carpenter, anggota peneliti dari California Polytechnic State University, menyimpulkan bahwa robot seks tidak bisa digunakan untuk riset medis. "Kurangnya data tentang robot ini memang tidah aneh, mengingat ini merupakan hal yang baru," ujarnya.
Menurut dia, perusahaan pembuat robot seks yang mengklaim bahwa robot aman untuk seks sehat atau terapi bagi mereka yang tidak mendapatkan pasangan adalah tidak benar. "Tidak ada bukti ilmiah bahwa berhubungan seksual dengan robot sehat," ujarnya.
Baca juga: Orang Amerika Anggap Bercinta dengan Robot Seks Hal Biasa di 2067
Simak artikel menarik lainnya tentang robot seks hanya di kanal Tekno Tempo.co.
SCIENCE ALERT | SEXUAL AND REPRODUCTIVE HEALTH