TEMPO.CO, Palembang - Kawasan fasilitas olahraga terpadu di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang dipastikan akan menggunakan energi yang ramah lingkungan.
Hal itu ditandai dengan beroperasi nya Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas dua megawatt (MW). Pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan yakni energi yang bersumber dari matahari ini selain untuk mencanangkan Green Sport City, juga untuk mendukung event olahraga international Asian Games Agustus mendatang.
"172.000 liter bbm dihemat diganti dengan matahari yang gratis," kata Alex Noerdin, Sabtu, 30 Juni 2018. Gubernur Sumatera Selatan ini mengatakan Untuk membangun pembangkit tersebut PDPE ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Sumsel berkerjasama dengan sharp corporation Jepang, sebagai penyedia tekhnologi di bawah skema karbon kredit joint crediting maechanism (JCM).
Pembangkit PLTS 2MW Jakabaring mendapat subsidi berupa CO2 credit dari pemerintah Jepang maksimum 50% untuk pengembangan biaya EPC (engineering, procurement, dan construction) dengan pengembalian emisi gas karbon yang dihasilkan PLTS kepada Pemerintah Jepang selama 17 tahun. PLTS 2MW Jakabaring dibangun dengan skema IPP ( Independence Power Producer) dengan PT. PLN (Persero) dengan kontrak PPA selama 20 tahun.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin percaya pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan dengan memanfaatkan energi matahari ini nantinya akan menghemat penggunaan bahan bakar minyak (bbm).
Terlebih pula PLTS ini merupakan pertama di Sumatera dan yang terhandal di Indonesia. Proyek ini katanya adalah langkah kecil menuju lompatan jauh kedepan. Ia juga mengajak orang-orang yang tertarik dengan tekhnologi solar cell power plant, untuk melihat langsung ke Jakabaring. Ia juga memastikan PLTS 2 MW ini memiliki manfaat yang luar biasa untuk masyarakat Provinsi Sumsel.
Sementara Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM Harris mengatakan pihaknya sedang konsen memenuhi kebutuhan listrik masyarakat dan kepentingan industri. Selain memanfaatkan energi surya, saat ini terus diupayakan pengembangan pembangkit yang memanfaatkan energi panas bumi, dan bio energi.
Pembangunan pembangkit listrik memanfaatkan EBT secara bertahap ditingkatkan. Sekarang ini kata dia baru delapan persen dan ditargetkan pada 2025 kebutuhan listrik nasional dipenuhi dari 23 persen pembangkit yang memanfaatkan energi baru terbarukan.
PARLIZA HENDRAWAN