TEMPO.CO, Bandung - Robot bawah air ROV (Remotely Operated Vehicle) milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sukses dievakuasi dari dasar Danau Toba. Sebelumnya ketika dalam misi pencarian Kapal Motor Sinar Bangun dan korban yang tenggelam, kabel penghubung robot itu tersangkut tali. Robot itu selama beberapa hari ikut tenggelam di dasar danau berkedalaman 450 meter.
ROV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu berfungsi memberikan citra situasi di bawah air dari kedalaman yang mustahil diarungi penyelam. Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe mengatakan robot bawah air itu sudah berhasil diangkat pada 1 Juli lalu. "Sekarang sudah sampai kembali di BPPT, dan sedang perawatan rutin," katanya, Jumat, 13 Juli 2018.
Baca juga: Robot Diprediksi Melebihi Jumlah Manusia pada 2048
ROV bergerak melayang di dalam air dengan baling-baling. "Itu seperti kamera yang dicelupkan ke air dengan baling-baling untuk manuver," kata Wahyu. Alat buatan pabrikan di Inggris itu dipasangi sensor posisi sehingga pengendali atau pilot bisa mengetahui pergerakan dan citra yang diambil. Menurut Wahyu, kabel yang tersambung ke alat berfungsi banyak. "Menjadi akses untuk pengendalian, aliran data, lampu, dan power," ujarnya.
Relawan misi pencarian yang ikut mengorganisasikan lembaga dan instansi pemerintah juga swasta, Henky Suharto mengatakan, kabel penghubung ROV dengan pilot di atas perahu itu yang tersangkut tali temali di dasar danau. Akibatnya robot tidak bisa leluasa menjelajah. Setelah dimatikan mesinnya, robot seberat 1.500 kilogram itu terpaksa harus terbenam di dasar danau.
Baca juga: Robot Seks Akan Membuat Pria Tersisih
Saat itu posisi kapal harus dijaga agar kabel penghubung tidak putus dan robot tidak hilang. Tim kata Henky sempat berencana mengerahkan ROV sejenis untuk menolong sejawatnya. "Ada semacam arm yang bisa memotong tali," kata dia. Namun rencana itu batal.
Cara lain yang sempat dijajal yaitu menjatuhkan jangkar dekat robot. Tujuannya untuk mengait robot agar bisa diangkat ke permukaan. Upaya itu kata Henky membuat kerusakan pada chasing robot berupa retakan.
Baca juga: Robot Seks Bisa Dirancang untuk Melahirkan: Ini Penjelasannya
Robot akhirnya dapat dievakuasi setelah kabel penghubungnya putus. Panjangnya sekitar 40 meter dari robot. Total panjang kabel mencapai 1.200 meter. "Mekanisme robot bekerja, ketika tidak dihidupkan dia bisa mengapung (floating) ujar Direktur PT Mahakarya Geo Survey itu.
Cara itu sebenarnya berisiko karena robot berpotensi juga tersangkut tali ketika mengapung. Beberapa jam kemudian tim menemukan keberadaan robot di tepi danau. Jaraknya berkisar 500 meter dari lokasi tenggelamnya kapal.
Baca juga: Robot Seks Berpenis Bionik akan Segera Meluncur
Simak artikel menarik lainnya tentang robot dan kabar terbaru dari BPPT hanya di kanal Tekno Tempo.co.