TEMPO.CO, Bandung - Gempa yang terasa kuat di Kalimantan Tengah, Kamis lalu, menarik perhatian. Tidak saja terkait dengan anggapan awam bahwa Kalimantan aman dari ancaman gempa, lindu yang terjadi juga ternyata berada di zona tak lazim. Dalam ilmu gempa bumi (seismologi), lindu ini disebut sebagai gempa latar belakang (background earthquake).
Baca:
Peristiwa Langka, Gempa Guncang Katingan, Kalimantan Tengah
Ahli ITB: Letusan Gunung Agung Bali Terkait dengan Gempa Tektonik
Gempa tektonik tersebut mengejutkan warga di wilayah Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa yang terjadi pukul 13.43 WIB itu bermagnitudo 4,2.
Episenter atau titik sumber gempa terletak pada koordinat 1.87 lintang selatan dan 113.43 bujur timur. Lokasi tepatnya berada di darat berjarak sekitar 70 kilometer arah barat laut Palangkaraya. Kedalaman sumber gempanya tergolong dangkal, yaitu 5 kilometer.
Guncangan kuat terasa di daerah Katingan, Kasongan, Batutinggi, dan Bengkuang dengan skala intensitas III-IV MMI. Sebagian warga dilaporkan berhamburan lari ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. "Gempa ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar lokal," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono.
Gempa latar belakang diartikan sebagai aktivitas gempa terjadi di zona yang tidak memiliki sumber pembangkit gempa atau seismogenik. Gempa yang terjadi di Kasongan, kata Daryono, tidak lazim karena sumber gempanya bukan zona subduksi atau penunjaman lempeng benua. Pun bukan sesar atau patahan yang sudah terpetakan dan dikenali sebelumnya.
Pemicu gempa ini akibat adanya proses penyesaran batuan (faulting) yang terjadi pada kerak dangkal (shallow crustal). "Medan tegangan (stress) pemicu gempa ini bisa jadi sudah terakumulasi sejak sangat lama, yang terbangun sejak ribuan atau bahkan jutaan tahun lalu," kata Daryono lewat keterangan tertulis, Jumat malam, 13 Juli 2018.
Catatan seismogram gempa lokal di Kasongan ini tidak banyak, tapi hanya bersumber dari sebuah alat pencatat gempa. Jumlah sensor gempa di Kalimantan, kata Daryono, tidak sebanyak di Pulau Jawa dan Sumatera, yang lebih kerap terjadi gempa.
BMKG membantah gempa Kasongan ini merupakan gempa yang pertama terjadi di Kalimantan Tengah. Sebelumnya, gempa dangkal dan lokal serupa terjadi pada 6 Juli 2016, yaitu gempa Buntok di Kalimantan Tengah dengan magnitudo 4,5.