TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka mendukung pendidikan di Indonesia, Samsung mendorong penggunaan teknologi melalui program kelas pintar, Samsung Smart Learning Class (SSLC), sebagaimana keterangan yang diterima Tempo, 16 Juli 2018.
Baca:
Samsung Produksi Massal Memori Flash V-NAND Generasi Kelima
Samsung Pilih India untuk Bangun Pabrik Smartphone Terbesar Dunia
Kelas SSLC mengajak para guru dan murid untuk terlibat dalam proses belajar-mengajar yang lebih interaktif dengan memanfaatkan teknologi terdepan dari Samsung, seperti Samsung Galaxy Tab A with S Pen, Galaxy Gear VR, dan Samsung SMART TV.
Selain membuat proses belajar-mengajar menjadi lebih interaktif, penggunaan teknologi tersebut dapat meningkatkan pemahaman dan daya ingat murid karena ditampilkan secara visual. Dengan proses tersebut, peserta didik diharapkan dapat mengasah kemampuan analisis dan berpikir kritis dalam menyelesaikan tugas sekolah.
Individu yang dilahirkan pada pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an atau biasa disebut generasi Z, menurut Samsung, memiliki kebiasaan yang unik. Mereka dapat lebih mudah beradaptasi dengan teknologi, seperti telepon seluler pintar.
Generasi Z menggunakan ponsel pintarnya selama 15,4 jam per minggu. Selain itu, mereka sangat menyukai produk teknologi canggih yang terbaru. Mereka akan mudah menyerap segala hal yang ditemukannya melalui teknologi sehingga tidak heran Generasi Z dapat menguasai teknologi dan berperan besar di bidang ini.
"Sebelum sekolah menggunakan Galaxy Tab untuk pengajaran, sehari-hari saya menggunakan untuk browsing informasi dan konten, tugas sekolah, selain main game dan nonton video. Dengan menggunakan tablet, belajar jadi lebih interaktif dan praktis dibawa-bawa dibanding menggunakan buku yang berat dan tidak interaktif," ujar salah satu murid SMA Plus Negeri 17 Palembang, Aiga Hafiz, dalam keterangan tersebut.
Sebanyak 51 persen murid generasi Z menyatakan mereka lebih senang belajar secara visual dengan alat digital dibanding hanya membaca dan mendengarkan. Fakta ini menunjukkan pendidikan berbasis teknologi berpengaruh penting dalam mengasah kemampuan generasi Z.
Aiga mengaku lebih mudah memahami materi pembelajaran di sekolah. Kegiatan belajar-mengajar pun, kata dia, lebih menyenangkan dengan banyak contoh yang bisa didapat dari Internet dan gambar interaktif.
Saat ini, SSLC tersedia di lima sekolah di empat kota di Indonesia, yakni SMANU M.H. Thamrin Jakarta, SMA Pangudi Luhur Jakarta, Brawijaya Smart School Malang, SMA Plus Negeri 17 Palembang, dan SMA Islam Al-Azhar 12 Makassar.
Samsung berkomitmen memberikan kemudahan akses pendidikan di Indonesia melalui teknologi inovatif yang berjalan seiring dengan program ujian nasional berbasis komputer pemerintah. Ke depan, konsep serupa diharapkan dapat diterapkan di sekolah lain untuk memajukan pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia.