TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti secara resmi meluncurkan Komunitas Pandu Laut Nusantara di acara Car Free Day, Jakarta, akhir pekan lalu.
Baca: Susi Pudjiastuti: Kampanye Penyelamatan Laut Tugas Kita Semua
Pandu Laut Nusantara adalah komunitas terbuka dan independen yang diinisiasi secara pribadi di Pangandaran oleh Ibu Susi Pudjiastuti bersama Bramantyo Satyamurti Poerwadi, Akhadi Wira Satriaji (Kaka), Mohammad Ridwan Hafiedz (Ridho), Aprika Rani Hernanda, Ony Serodja Hafiedz dan Bustar Maitar.
Ikut bersama sebagai anggota Pandu Laut Nusantara adalah Marcel Siahaan, Prita Laura dan sejumlah tokoh lainnya. Peresmian Komunitas Pandu Laut ditandai dengan pemasangan scraft oleh Susi Pudjiastuti kepada nama-nama tersebut dan peniupan terompet pandu laut oleh Kaka Slank, seperti tertulis pada rilis yang diterima Tempo.co.
Pada peluncuran tersebut, Susi menyampaikan, banyak ancaman yang harus dihadapi laut Indonesia. Setelah penangkapan ikan ilegal yang diatasi dengan penegakan hukum, tata kelola sektor perikanan dan kelautan masih harus terus ditingkatkan.
Sampah, terutama plastik, juga menjadi permasalahan serius tidak hanya di darat, tetapi juga di laut dan pesisir. Sementara, hampir 35 persen karang Indonesia rusak dan sebagian besar lainnya terancam.
“Laut Indonesia harus bebas dari perusak dan pencuri ikan, tidak hanya berhenti pada penenggalaman kapal ikan ilegal. Kita harus bisa mengelola harta karun masa depan kita untuk anak cucu dan masa depan bangsa Indonesia,” tegas Susi.
Ia juga menyampaikan, harus ada gerakan yang menyatukan seluruh pemangku kepentingan laut, sebab laut adalah masa depan bangsa. "Nantinya pada tanggal 18 Agustus kita akan bersama-sama berdiri di laut daerah masing-masing jam 4 sore untuk melakukan aksi bersih laut bersama,” tambah Susi.
Bersamaan dengan peluncuran Komunitas Pandu Laut Nusantara, Yayasan EcoNusa juga meluncurkan Kampanye Harmoni Laut sebagai upaya advokasi publik terhadap penyelamatan lingkungan hidup, khususnya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. EcoNusa merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan mendorong inisiatif publik terkait pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan di Indonesia.
Ketua Yayasan EcoNusa, Bustar Maitar, menegaskan gerakan masyarakat yang efektif harus dibangun bersama dan tidak bisa bergantung pada satu pihak saja. Karena itu, EcoNusa dengan Kampanye Harmoni Laut mendukung Pandu Laut Nusantara sebagai tindak lanjut kepedulian masyarakat umum terhadap laut. "Gerakan Harmoni Laut ingin mendorong kita semua untuk berdamai dengan alam khususnya laut serta dapat mengelola dan menjaga masa depan bangsa Indonesia ini,” terang Bustar.
Kampanye Harmoni Laut bersama Komunitas Pandu Laut Nusantara nantinya akan menggelar kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat untuk dapat berbuat nyata sebagai bentuk cinta dan peduli laut. Selanjutnya, kampanye ini juga akan mendukung penyelenggaraan Konferensi Our Ocean ke-2 di Bali, 28-30 Oktober 2018.
Simak artikel lainnya tentang Menteri Susi Pudjiastuti di kanal Tekno Tempo.co.
MUHAMMAD ABI MULYA