TEMPO.CO, Jakarta - Animator asal Indonesia, Wahyu Ichwandardi alias Pinot membuat sebuah karya animasi dari tarian yang ada di dalam video klip lagu berjudul This is America, yang dinyanyikan Donald Glover. Pinot memiliki alasan khusus mengapa dirinya membuat karya tersebut.
Baca juga: Klip Animasi This is America Karya Wahyu Ichwandardi Pakai PC Tua
"Karya itu awalnya ditujukan untuk mengalihkan persepsi anak-anak saya terhadap video This Is America yang sedang viral. Saya alihkan ke seni tari yang dilakukan Donald Glover," ujar Pinot saat dihubungi Tempo melalui email, Senin, 16 Juli 2018.
This is America merupakan salah satu lagu populer pada 2018. Video klip asli lagu tersebut memiliki tarian yang menarik. Diunggah pada Mei 2018 melalui YouTube, video sudah ditonton lebih dari 300 juta orang.
Baca juga: Ini 4 Alasan Kenapa Industri Studio Animasi Bisa Berkembang Pesat
Dengan karyanya tersebut, menurut dia, anak-anak akan melihat sisi lain di luar konteks lagu yang memang bukan diciptakan untuk anak-anak. Menariknya, Pinot menggunakan komputer merek Apple tua keluaran tahun 1984 dan 1988 untuk membuat karya animasinya.
"Berhubung memang saya mengumpulkan komputer Apple lama, maka saya sekalian melakukan eksperimen mengerjakan animasi dengan komputer Apple Macintosh 128K buatan 1984 dan Macintosh SE bautan 1988," ujar Pinot yang juga bekerja di tim produksi VaynerMedia, New York, Amerika.
Pinot mengunggah video animasinya melalui akun Twitter bernama @pinot. Dia membuat gerakan setiap frame dengan sempurna dan detil gerakan tarian dalam video klip dia ikuti. "Setiap piksel tunggal penting," tambah Pinot di Twitter. Pada 23 Juni, dia telah menggabungkan 189 frame untuk durasi lebih-kurang 20 detik dari video tersebut.
Baca juga: Serial Animasi Ultraman Akan Hadir di Netflix
Pinot mengatakan bahwa, dia melakukan itu karena sejak dulu memang sudah bercita-cita membuat animasi dengan mesin yang sama, walaupun keluarga tidak memilikinya. Dia sempat meminjam Macintosh milik saudara dan temannya.
Ketika ditanya mengenai kesulitan membuat karya animasi, pria yang sekarang tinggal di New York, Amerika Serikat, itu menjelaskan bahwa dirinya memanga selalu mencari kesulitan sebagai bahan pemacu karya. Tanpa kesulitan, kata dia, sebuah karya tidak punya cerita atau jiwa.
"Keterbatasan Macintosh lama hanya ada karena kita keburu punya referensi bahwa bekerja dengan komputer itu efisien, cepat, instant, sempurna, banyak warna, realistis," tambah Pinot. "Padahal, dengan hanya pixel resolusi rendah hitam putih pun bisa membuat karya animasi."
Baca juga: Ingin Belajar Animasi, 4 Sekolah Animasi Ini Bisa Jadi Pilihan
Simak artikel menarik lainnya tentang animator Indonesia Wahyu Ichwandardi alias Pinot hanya di kanal Tekno Tempo.co.