TEMPO.CO, Jakarta - Samsung bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif Bekraf dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada atau Fisipol UGM Yogyakarta mengadakan Global Startup Acceleration Program (GSAP).
"Samsung hadir di Indonesia untuk memberikan inspirasi bagi masyarakat khususnya generasi muda agar lebih produktif. GSAP ini bertujuan untuk melakukan lebih banyak hal dengan menggunakan teknologi dan mendukung program pemerintah, seribu startup digital di tahun 2020," ujar President Samsung Electronic Indonesia Jae Hoon Kwon, di Auditorium Fisipon UGM, Yogyakarta pada Jumat, 27 Juli 2018.
Baca juga: Bikin Go Startup Indonesia, Ini Tujuan Bekraf
Samsung GSAP digelar di beberapa negara yakni India, Afrika Selatan, Malaysia dan Indonesia. Program tersebut merupakan pembinaan bagi para mahasiswa maupun usia pekerja yang sedang merintis usahastartup kurang dari 2 tahun.
"Kami berharap program ini membuat startup Indonesia mendapatkan edukasi dan motivasi dalam mengembangkan bisnis mereka. Dengan itu mereka dapat membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi negara," kata Kwon.
Program pelatihan tersebut di Indonesia dilaksanakan di Auditorium Fisipol UGM yang dimulai pada 23 hingga 27 Juli 2018. Ada sekitar 150 proposal startup yang mendaftar, kemudian diseleksi oleh tim inkubasi dari UGM menjadi 50 startup, setelah itu diseleksi oleh pihak Samsung di Korea dan terpilih 23 startup yang mengikuti GSAP hingga hari ini.
Selain peserta, GSAP melibatkan 32 orang relawan karyawan Samsung yang didatangkan dari Korea langsung. Para relawan tersebut mendampingi 23 tim dengan 63 orang peserta yang berasal dari Jakarta, Medan, Bandung, Surakarta, Semarang dan Yogyakarta. Dari 23 tim akan dipilih tiga startup terbaik untuk mengikuti kompetisi berskala Asia Pasifik.
Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif, Hari Sungkari, menjelaskan bahwa selain proses inovasi dari ide hingga menjadi produk yang mempunyai nilai, startup juga perlu membangun tim pendiri yang berkomitmen. Sehingga, kata dia, mereka dapat mengembangkan bisnis dan organisasi yang lebih baik.
Baca juga: Kunci Menjadi Startup Unicorn Menurut CEO Gojek Nadiem Makarim
"Kami percaya GSAP dapat membantu startup untuk membangun fondasi yang kuat, shingga bisa membuka kesempatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan," kata Hari. "Saya percaya startup Indonesia bisa menjado world class dengan berkolaborasi antar negara, inkubator dan mentor internasional."
GSAP merupakan bagian dari kegiatan Employee Volunteering Pragram (EVP). EVP merupakan aksi sosial tahunan karyawan Samsung, dimana para karyawan mengikuti misi relawan selama seminggu ke megara lain. Karyawan akan berbagi talenta yang sesuai dengan kebutuhan misi tersebut.
UGM menyambut baik GSAP, hal itu disampaikan oleh Direktur Direktorat Pengambangan Usaha dan Inkubasi UGM Hugo Utomo. Menurutnya startup yang inovatif akan membentuk ekonomi modern secara global dan berkembang di Indonesia dalam luma tahun ke belakang.
"Indonesia memiliki generasi muda yang kreatif dan inovatif, terbukti sudah memiliki lebih dari tiga startup yang menyandang unicorn. Jika dibina dengan baik, kita mampu melahirkan lebih banyak startup dengan inovasi bisnis yang baru," tambah Hugo. "Sangat senang bisa bekerja sama dengan Samsung GSAP dan membekali generasi muda untuk mengembangkan usaha mereka".