Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hubungan Seks Bisa Bikin Pria Depresi, Kok Bisa? Simak Riset Ini

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi pasangan dan seksualitas. Shutterstock.com
Ilustrasi pasangan dan seksualitas. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Queensland - Sebuah riset terbaru dari Queensland University of Technology (QUT), Australia, mengungkap fakta terbaru tentang pria dan hubungan seks. Hasilnya, cukup mengejutkan.

Baca juga: Begini Jadinya Kalau Hubungan Seks Dilakukan di Bawah Mesin MRI

Studi yang terbit secara daring dalam jurnal Journal of Sex & Marital Therapy edisi 24 Juli 2018 ini mengungkap, pria bisa sangat , sedih, melodrama, menangis, bahkan depresi setelah melakukan hubungan seks. Joel Maczkowiack dan Robert Schweizter, peneliti dari dari Sekolah Psikologi dan Konseling QUT mengatakan, sindrom itu disebut itu dinamai postcoital dysphoria (PCD).

"Dan hal ini jangan dianggap remeh," tulis keduanya dalam studi berjudul "Postcoital Dysphoria: Prevalence and Correlates among Males". Sebab, tulis para peneliti, berpotensi menyebabkan konflik pada hubungan.

Baca juga: Hubungan Seks Tak Teratur, Ini 7 Dampak Buruknya Menurut Sains

Maczkowiack, seperti dilansir laman Science Daily, Ahad, 29 Juli 2018, mengatakan jumlah pria yang mengalami sindrom ini cukup tinggi. Dari 1.208 pria yang disurvei, sebanyak 41 persen di antaranya selalu mengalami sindrom ini sepanjang hidupnya. Sebanyak 20 persen lainnya baru saja mengalami PCD empat pekan sebelum disurvei.

"Empat persen lainnya menderita PCD secara teratur," tutur Maczkowiack. Menurut dia, faktor yang mempengaruhi terjadinya PCD berasal dari faktor biologis dan psikologis karena kurangnya interaksi sehabis berhubungan seksual.

Pengalaman yang para responden rasakan beragam. Mulai dari tidak ingin disentuh usai berhubungan seks, hingga merasa kesal dan gelisah. "Hal ini mematahkan asumsi yang selama ini ada, bahwa laki-laki sangat dominan dalam hubungan seksual," ujar Schweizter

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Benarkah Gairah Seks Perempuan Tinggi? Ini Jawaban Ilmiahnya

Studi ini merupakan hasil survei online anonim internasional dari berbagai negara. Di antaranya, yaitu Australia, Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Selandia Baru, Jerman, dan beberapa tempat lain.

Para peserta direkrut lewat media sosial, artikel daring, dan situs penelitian psikologis. Mereka diminta secara sukarela mengisi kuesioner online yang disajikan.

Baca juga: Sains: Hubungan Seksual Setelah Olahraga Bikin Lebih Bergairah

Simak riset menarik lainnya tentang hubungan seks hanya di kanal Tekno Tempo.co.

JOURNAL OF SEX AND MARITAL THERAPY | SCIENCE DAILY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

14 hari lalu

Ilustrasi LGBT. Dok. TEMPO/ Tri Handiyatno
Mahkamah Konstitusi Uganda Pertahankan Undang-Undang Anti-LGBTQ

Mahkamah Konstitusi Uganda hanya merubah beberapa bagian dalam undang-undang anti-LGBTQ.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

32 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

32 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

32 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

6 Februari 2024

Ilustrasi penis. Shutterstock
Kasus Sifilis Naik Pesat di AS, Ketahui Pemicu dan Pengobatannya

Kasus sifilis melonjak di Amerika Serikat. Penurunan perilaku seks aman, terutama pada anak-anak muda, disebut sebagai faktor kenaikan kasus sifilis.


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.