TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) DKI Jakarta menyemprotkan mikroba ke Kali Sentiong atau yang dikenal Kali Item. Ketua KAGAMA Peduli Sampah, Sodiq Suhardianto, menjelaskan penyemprotan sudah dilakukan akhir pekan lalu. Sebelumnya, Kagama sudah melakukan uji laboratorium dan survei lapangan.
Baca juga: Begini Bubuk Penghilang Bau Bekerja di Kali Item
"Kami sudah melakukan uji laboratoium, hanya 5 hari saja. Minggu lalu kami survei ambil sampel kemudian kami bawa ke laboratorium, langsung aksi, Mikroba yang sudah kami produksi mencapai 10 ribu liter," ujar Sodiq saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat, Senin, 30 Juli 2018.
Kagama menggunakan probiotik asam laktat untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang berimbas pada bau tak sedap. Manfaat asam laktat, kata Sodiq, dapat menghambat pertumbuhan patogen (diurai secara biologis menjadi senyawa organik yang bermanfaat), mengatasi bau karena metana gas, diantaranya H2S, NH3 dan lainnya serta dapat menekan unsur COD, BOD dan TSS.
Baca juga: Kali Item Juga Tampung Limbah 2 Pasar, Begini Pencemarannya
Penyebab air hitam dan bau pada sungai dikarenakan adanya zat-zat organik yang masuk ke dalam sungai tersebut. Zat-zat organik itu biasanya berasal dari limbah rumah tangga, hotel, pasar, rumah sakit, gedung perkantoran serta apartement yang berada disekitar sungai.
"Kami sudah ke lokasi sehari setelah penyemprotan, baunya juga sudah mulai berkurang. Tapi, ini kan parameternya baru sebatas hidung masing-masing kita. Jum'at besok kita lihat hasil laboratorium mengenai bau tersebut," tambah Sodiq.
Limbah organik yang terkontaminasi dengan bakteri patogen akan menghasilkan asam lemak. Asam lemak ini dapat menghasilkan warna air menghitam dan timbulnya bau tak sedap pada sungai. "Bau tak sedap pada sungai juga bisa disebabkan oleh sulfur yang ketika bereaksi dengan bakteri patogen, maka akan berubah menjadi gas sulfida. Apabila kadar zat besi tinggi maka sulfur akan bereaksi sehingga air menjadi hitam," kata Sodiq.
Baca juga: Bersihkan Kali Item, Kementerian PUPR: Tak Masalah, Itu Biasa
Ketua KAGAMA DKI Jakarta, Meinarwati, mengatakan bahwa Kagama DKI Jakarta bersama pemerintah Jakarta Utara sudah menginjeksi Kali Sentiong di empat titik, yakni di pintu air sentiong, jembatan marto, depan wisma atlet dan depan jubile, serta satu titik di danau Sunter sebagai tempat limbah.
"Masing-masing titik kita beri 500 liter cairan mikroba yg mengandung lactobacillus, fungsinya menguraikan mikroba yg menyebabkan bau busuk, terutama ammonia dan sulfida," kata Meinarwati.
Selain memberikan solusi atas kali sentiong, kata Meinarwati, Kagama juga melakukan beberapa kegitan untuk membantu Jakarta. "Kita bersama masyarakat membantu membersihkan pinggir rel di kelurahan Koja dari tanaman liar sehingga nantinya akan digunakan untuk tamann mengingat sebelumnya jadi tempat mesum. Dalam waktu dekat kami juga akan membantu produsen tempe tahu supaya limbah yang dibuang sudah ramah lingkungan," lanjut Meinarwati.
Baca juga: Seniman Mural Singgung Cara Anies Baswedan Bersihkan Kali Item