TEMPO.CO, Washington - Badan Penerbangan dan Antariksa milik Amerika Serikat, NASA, baru saja mengunggah tayangan animasi asteroid pada 23 Juli 2018 lalu ke kanal YouTube.
Baca: Mayoritas Warga Rusia Tak Percaya NASA Mendarat di Bulan
Baca: Wahana NASA akan Dekati Matahari, tapi Tak Meleleh: Kok Bisa?
Tayangan animasi yang berdurasi tidak lebih dari satu menit itu menunjukkan semua asteroid yang telah ditemukan dari 1 Januari 1999 sampai 31 Januari 2018.
NASA mengatakan bahwa setidaknya ada lebih dari 18.000 obyek di dekat Bumi. Obyek tersebut meliputi asteroid dan komet yang telah memasuki tata surya dalam jarak 121 juta mil dari Matahari dan sekitar 30 juta mil dari orbit Bumi di sekitar Matahari.
NASA juga menjelaskan adanya rata-rata 40 penemuan baru setiap minggunya. Tim peneliti memburu dan melacak obyek-obyek tersebut untuk mencari dampak apa pun terhadap Bumi dan planet lain.
Tayangan animasi tersebut menggambarkan pemetaan posisi obyek dekat Bumi (NEOs – Near-Earth Objects) yang diketahui dalam waktu selama 20 tahun terakhir. Tim pencari Asteroid yang didukung oleh Program Observasi NEO NASA telah menemukan lebih dari 95 persen asteroid dekat Bumi yang diketahui hingga saat ini.
Dalam videonya, titik-titik berwarna biru merepresentasikan asteroid dekat Bumi, sedangkan yang berwarna oranye mewakilkan asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter.
"Selama sekitar 20 tahun, CNEOS (Pusat Studi Objek Dekat Bumi) telah menjadi pusat kegiatan NASA untuk secara akurat memetakan orbit semua NEO yang diketahui, memprediksi pendekatan obyek yang akan datang, menilai kemungkinan dampaknya secara andal terhadap planet kita, dan memberikan informasi itu kepada astronom di seluruh dunia dan masyarakat umum,” lapor NASA dalam sebuah rilis yang dilansir dari MLive.
MLIVE | KRISTV | FARAH DIBAJ