Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manusia Pigmi Flores Terkuak, Homo Floresiensis Tetap Misteri

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Keluarga Pigmi Rampasasa Flores berpose didepan rumah adat (rumah gendang) di Dusun Rampasasa, Desa Wae Mulu, Kecamatan Wae Rii, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), 26 Februari 2015. Pigmi adalah istilah bagi kelompok etnis bertubuh pendek yang berada di sebuah dusun Rampasa di NTT. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Keluarga Pigmi Rampasasa Flores berpose didepan rumah adat (rumah gendang) di Dusun Rampasasa, Desa Wae Mulu, Kecamatan Wae Rii, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), 26 Februari 2015. Pigmi adalah istilah bagi kelompok etnis bertubuh pendek yang berada di sebuah dusun Rampasa di NTT. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti senior Lembaga Eijkman Herawati Sudoyo mengungkap bahwa tinggi badan manusia pigmi Flores yang rata-rata hanya 148 cm terjadi karena adaptasi dengan lingkungan, bukan karena ada keterkaitan dengan gen manusia kerdil purba Homo Floresiensis.

Baca: 2050, Kecerdasan Manusia Bisa Disalin di Memori Eksternal?
Baca: Gen Rahasia di Balik Otak Manusia

"Tinggi badan manusia pigmi terjadi karena adaptasi dan seleksi alam. Evolusi ukuran tubuh yang mengecil pada mamalia besar yang terisolasi di pulau-pulau merupakan suatu fenomena umum," ucap Herawati di Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018.

Dia mengatakan adaptasi terjadi karena di sekelilingnya sumber makanan terbatas, sehingga perlahan tubuhnya berupaya mengecil agar asupannya dapat disesuaikan.

Genom pigmi menunjukkan adanya bukti seleksi pada gen yang memberi informasi untuk enzim yang terlihat dalam metabolisme asam lemak yaitu FADS (Fatty Acid Desaturase) atau asam lemak desaturase.

Gen-gen ini telah dikaitkan dengan adaptasi diet pada populasi lain termasuk suku Inuit di Greendland.

"Jika dilihat ada kesamaan FADS pada suku Inuit di Greendland dengan manusia pigmi. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu di masa lalu yang menyebabkan pola makan mereka berubah," kata Herawati.

Manusia pigmi atau manusia berperawakan pendek modern Flores yang tinggal di Dusun Rampasasa ternyata tidak memiliki keterkaitan dengan manusia kerdil purba Homo floresiensis.

"Secara genetik, populasi Rampasasa tidak berbeda dengan populasi manusia Indonesia lainnya," kata Herawati, yang bersama delapan peneliti lainnya dari 11 institusi telah melakukan perunutan DNA dan menganalisa genom populasi pigmi di dusun Rampasasa.

Para peneliti memeriksa DNA dari 32 orang yang tinggal di Dusun Rampasasa, bagian dari Desa Wai Wulu, Kecamatan Wai Rii, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dusun tempat mereka tinggal letaknya sangat berdekatan dengan gua Liang Bua, tempat fosil rangka manusia purba Homo floresiensis ditemukan pada 2004.

Manusia pigmi modern memiliki tinggi rata-rata 148 cm sementara manusia Homo Floresiensis memiliki tinggi rata-rata 106 cm.

Meski berperawakan sama pendek, keduanya tidak memiliki hubungan.

Manusia pigmi modern memiliki DNA dari fosil manusia purba lainnya yaitu Neanderthal dan Denisovans, mirip dengan populasi lain di Asia Tenggara dan Melanesia.

Oleh sebab itu asal usul dan hubungan hobbit Flores, Homo floresiensis masih menjadi misteri. Untuk mengetahui asal-usulnya maka harus dilakukan kunjungan kembali dan meneliti DNA dari fosil Homo floresiensis.

Hanya saja, untuk melakukan penelitian tersebut tidaklah mudah, meski fosilnya masih ada, DNA yang didalamnya bisa saja sulit diisolasi karena DNA tidak dapat tersimpan dengan baik diiklim tropis.

Simak artikel lainnya tentang manusia pigmi Flores di kanal Tekno Tempo.co.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

4 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

Media internasional The Spectator Index baru saja membagikan daftar 7 Desa Terindah di dunia. Salah satu desa di Indonesia menyabet runner up.


Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

5 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Pesona Wae Rebo, Desa di Atas Awan yang Diakui Dunia

Wae Rebo, desa di perbukitan Pulau Flores, NTT dinobatkan sebagai salah satu kota kecil tercantik di dunia oleh The Spector Index, serta diakui UNESCO


Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

7 hari lalu

Rumah adat Mbaru di Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur. TEMPO
Wae Rebo Masuk Daftar Kota Kecil Terindah di Dunia Menurut The Spectator Index 2024

Wae Rebo di Flores menempati di urutan kedua setelah Rothenburg ob der Tauber di Jerman sebagai kota kecil terindah di dunia.


Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

58 hari lalu

Kampung Adat Ruteng Pu'u, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (pariwisata.manggaraikab.go.id)
Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

Selain kekayaan alamnya, Kampung Adat Ruteng Pu'u juga terkenal akan sejarah dan kekayaan budayanya.


Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores NTT Terus Erupsi, Ada Pula Gunung Lewotobi Perempuan

59 hari lalu

Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari Desa Nobo, Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu, 10 Januari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung api Lewotobi Laki-laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada Selasa (9/1/2024) pukul 23:00 WITA. ANTARA FOTO/Mega Tokan
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores NTT Terus Erupsi, Ada Pula Gunung Lewotobi Perempuan

Gunung Lewotobi Laki-laki terus eerupsi, masyarakat diimbau terus waspada. Uniknya, ada pula Gunung Lewotobi Perempuan di Flores NTT.


Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.


Badan Geologi Rekomendasikan Daerah Bahaya Letusan Gunung Lewotobi Diperlebar

17 Januari 2024

Anggota Polri mengevakuasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Nurabelen, Ile Bura, Flores Timur, NTT, Senin, 15 Januari 2024. Tim SAR Gabungan yang terdiri dari unsur Basarnas, Polri, dan TNI mengevakuasi 528 jiwa warga Desa Nurabelen ke zona aman dari bencana erupsi gunung tersebut. ANTARA/Mega Tokan
Badan Geologi Rekomendasikan Daerah Bahaya Letusan Gunung Lewotobi Diperlebar

Badan Geologi memperbarui rekomendasi area yang diminta dikosongkan pada status Level IV atau Awas untuk Gunung Lewotobi Laki-laki di Pulau Flores.


Gunung Lewotobi Laki-laki Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

27 Desember 2023

Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai satu kilo lebih dari puncak kawah utama. Erupsi ini terjadi pada Sabtu 23 Desember 2023 dan mengakibatkan beberapa desa di sekitar gunung terkena hujan abu yang dibawa angin. Dok. BNPB
Gunung Lewotobi Laki-laki Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter

Lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter yang keluar dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.


Tergiring Angin Savana Wairinding di Pulau Sumba

16 Desember 2023

Lanskap Savana Bukit Wairinding di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin, 11 Desember 2023. Tempo/Sunudyantoro.
Tergiring Angin Savana Wairinding di Pulau Sumba

Penduduk di situ menyebutnya Bukit Lai Uhuk Wairinding. Namun, orang mengenalnya sebagai Savana Wairinding.


UNRWA Sebut Gaza Tak lagi Layak Jadi Tempat Tinggal Manusia

15 Desember 2023

Anak-anak Palestina membawa panci saat mengantri untuk menerima makanan dari dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas di Rafah di selatan Jalur Gaza 14 Desember 2023. Kelaparan kini telah muncul dalam beberapa minggu terakhir dan kita melihat semakin banyak orang yang belum makan selama dua atau tiga hari. REUTERS/Saleh Salem
UNRWA Sebut Gaza Tak lagi Layak Jadi Tempat Tinggal Manusia

UNRWA menyebut Gaza semakin memburuh banyak kedukaan. Bukan hanya itu, pasokan makanan dan kebutuhan pun terbatas hingga tak layak untuk ditinggali.