TEMPO.CO, Jakarta - Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 12 Agustus malam hingga 13 Agustus 2018 dini hari. Laman Vox, 8 Agustus 2018, melaporkan bahwa ada cerita dibalik julukan Perseid. Dinamakan Perseid karena meteor muncul memancar keluar dari konstelasi Perseus.
Baca juga: Tempat dan Waktu Terbaik Pengamatan Hujan Meteor Perseid
Perseus merupakan pahlawan mitos Yunani yang berhasil membunuh Gorgon, Medusa, dan merebut Andromeda dengan menyelamatkannya dari monster laut yang dikirim oleh Poseidon, sang dewa laut. Andromeda merupakan istri dari Perseus.
Hal itu terjadi pada saat Andromeda dijadikan korban persembahan oleh ibunya Ratu Kassiopeia. Perseus merupakan pendiri kota Mikenai (atau Mikene) dan dinasti Perseid. Dia adalah salah satu pahlawan dari generasi awal. Meteor akan meluncur seperti percikan api dari pedang lurus seorang pahlawan bernama Perseus itu.
Hujan meteor tersebut berasal dari debu komet Swift-Tuttle yang menampilkan pertunjukkan cemerlang. Puing-puing kecil seukuran pasir dan kacang polong akan menghantam atmosfer bumi. Dengan kecepatan 132 ribu mil per jam (212 ribu kilometer per jam, suhu 3.000-10 ribu derajat Celsius, dan melesat melintasi langit.
Masyarakat tidak perlu melihat langsung ke konstelasi Perseus. Meteor tersebut akan menembak ke segala arah. Hanya saja harus menemukan tempat gelap, tanpa polusi cahaya agar bisa berbaring dan menyaksikannya.
Baca juga: Siap-siap Gerhana Bulan Total, Hujan Meteor, dan Oposisi Mars
Simak artikel menarik lainnya tentang puncak hujan meteor Perseid hanya di kanal Tekno Tempo.co.
VOX | SKY AND TELESCOPE