Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset: Orang Temperamen Kerap Merasa Diri Mereka Cerdas

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Riset terbaru mengungkap, orang dengan temperamental tinggi biasanya tidak secerdas yang dipikirkan selama ini. Sebuah penelitian menarik menunjukan bahwa marah memiliki sifat yang berbeda dengan emosi negatif lainya, marah membuat orang terlalu percaya diri khususnya dalam hal kepintaran mereka.

Baca juga: Riset: Definisi Gamer Sudah Bergeser

"Kemarahan berbeda secara signifikan dari emosi negatif lainnya, seperti kesedihan, kecemasan atau depresi," kata Marcin Zajenkowski, penulis studi dan psikolog di Universitas Warsawa di Polandia, seperti dilansir laman Live Science, Selasa, 14 Agustus 2018.

Sebelumnya, ada penelitian yang menunjukkan bahwa kemarahan adalah emosi negatif yang tidak biasa karena sering dikaitkan dengan sifat positif, seperti optimisme. Zajenkowski dan teman-teman penelitinya menduga bahwa orang yang marah mungkin lebih cenderung melebih-lebihkan seberapa pintar mereka.

Baca juga: Menari Lebih Sehat Dibandingkan Bersepeda? Intip Risetnya

Untuk menguji ini, para peneliti mensurvei lebih dari 520 mahasiswa sarjana yang bersekolah di Warsawa. Para siswa menjawab pertanyaan survei untuk mengukur seberapa mudah dan seberapa sering mereka marah. Kemudian, para siswa mengambil survei untuk menilai kecerdasan mereka sendiri sebelum mengambil tes kecerdasan objektif.

Secara umum, studi menemukan bahwa siswa dengan kecenderungan lebih mudah marah kerapkali melebih-lebihkan kemampuan kognitif mereka. Di sisi lain, siswa yang lebih neurotik, sifat yang sering dikaitkan dengan kemarahan, umumnya meremehkan kecerdasan mereka. Neurotisisme mengacu pada sifat-sifat negatif termasuk kecemasan irasional dan kesusahan yang luar biasa.

Mungkin tidak mengherankan, para peneliti menemukan bahwa narsisisme adalah faktor kunci dalam bagaimana orang menilai seberapa pintar mereka. Kepribadian yang lebih pemarah dikaitkan dengan "ilusi narsis," kata Zajenkowski.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Riset Bilang Lebih Aman Naik Bus Kota, BPTJ akan Lakukan Ini

Perlu diketahui bahwa penelitian menemukan bahwa orang yang marah cenderung lebih narsistik dan melebih-lebihkan kecemerlangan mereka, kemarahan tidak ada hubunganya dengan tingkat kecerdasan yang sebenarnya. Dan, meskipun para peneliti menemukan hubungan antara dua sifat, tidak jelas apakah ada sebab dan akibat hubungan antara kemarahan dan terlalu tinggi kecerdasan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui hal itu.

Hal yang belum diketahui dalam penelitian ini adalah bagaimana kemarahan memengaruhi kecerdasan yang dirasakan dalam panasnya momen itu. Studi ini menilai kemarahan sebagai sifat kepribadian, tetapi kemarahan sering merupakan emosi sementara. Penelitian tambahan diperlukan untuk mengetahui apakah orang yang tidak mudah marah mungkin terlalu percaya diri dalam kemampuan mereka hanya pada saat mereka marah.

Baca juga: Hubungan Seks Bisa Bikin Pria Depresi, Kok Bisa? Simak Riset Ini

Simak riset menarik lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | M.ISA | AMB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

32 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

32 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

32 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.


Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Proses quality control PCBA motherboard Laptop Merah Putih di PT. XACTI Raya Jakarta-Bogor No.KM.35, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 29 Januari 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.


Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.


Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang pada Rabu (11/10/2023). FOTO: YLBHI
Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.


BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

Kepala BRIN Laksono Tri Handoko berbicara soal prioritas riset di lembaganya sepanjang tahun 2023, salah satunya bidang pangan dengan total 218 judul riset. (Tempo/Annisa Febiola)
BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.


Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Penulis buku Gadis Kretek, Ratih Kumala memegang buku saat hadir dalam diskusi  Biennale Jatim di Rumah Budaya, Sidoarjo, pada Sabtu 16 Desember 2023. TEMPO/ Yolanda Agne
Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.


BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

11 Desember 2023

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyampaikan kata sambutan di kegiatan Kick Off Peran Valuator Kekayaan Intelektual dalam Pemanfaatan Hasil Riset dan Inovasi di Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. (Tempo/Alif Ilham Fajriadi)
BRIN Akan Tetapkan Regulasi Penggunaan AI di Industri Riset

Hingga kini belum ada regulasi yang jelas mengatur terkait penggunaan AI tersebut.