Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Kehebatan SIMPELDes, Aplikasi Pemilu Besutan Mahasiswa UI

image-gnews
Tim SIMPELDes Mahasiswa Universitas Indonesia. (Universitas Indonesia)
Tim SIMPELDes Mahasiswa Universitas Indonesia. (Universitas Indonesia)
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan aplikasi untuk pemilihan kepala desa (SIMPELDes). Platform ini bisa membantu pemilihan kepala desa yang semula manual menjadi lebih efisien dan bisa dihitung secara langsung. Ketiga mahasiswa yang menemukan SimpelDes yakni Mujahidin Yusuf, Dyah Ayu Febriani, dan Nafisah Nadjib. Mereka berada di bawah bimbingan Nidaan Khafian.

Baca juga: UI Bakal Pecat Mahasiswa yang Terbukti Radikal

Ketua tim Mujahidin menjelaskan bahwa aplikasi SIMPELDes pada dasarnya dapat diterapkan pada beragam pesta demokrasi. Namun, pada kesempatan ini mereka mencoba menerapkan pada pemilihan kepala desa yang memiliki IKP (Indeks Kerawanan Pemilihan Kepala Daerah/Desa) yang tergolong cukup tinggi.

"Daerah yang banyak kendala dan kecurangan berupa pemilih tidak terdaftar pada daftar pemilih tetap, formulir C6 yang tidak disebar, pemilih ganda, ghost voter, praktik politik uang, dan petugas tidak netral," ungkap dia, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 22 Agustus 2018.

Baca juga: Kata Peneliti UI Soal Penyederhanaan Bahasa Daerah

Menurut Mujahidin, kendala lainnya yang kerap terjadi di tengah masyarakat pemilih adalah belum mengenal sosok pemimpin serta calon kepala desa yang mereka pilih, keterbatasan informasi, serta pengetahuan menjadikan masyarakat desa memilih calon pemimpin secara sembarangan. Masyarakat, menurut dia, hanya menebak secara tidak pasti calon manakah yang pantas mereka pilih tanpa mengetahui calon yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik.

"Suara masyarakat desa dapat dimanipulasi oleh politik yang kotor seperti adanya money politic, sehingga kami menciptakan SIMPELDes untuk menghilangkan itu semua," ujar Mujahidin.

SIMPELDes dapat menjadi sarana edukasi masyarakat berbasis digital untuk meminimalisir permasalahan dalam pemilu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Ini Kritik Pengamat UI Soal Minimnya JPO di Jalan Margonda Depok

Mujahidin menyebutkan SIMPELDes memiliki lima fitur unggulan. Di antaranya, yaitu media informasi calon pemimpin, track record calon pemimpin, voting elektronik (e-Voting), layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat (LAPOR) terintegrasi, layanan beri pendapat, dan pendidikan politik.

Aplikasi ini juga bisa digunakan masyarakat untuk dapat menyalurkan aspirasi, serta melaporkan hal-hal yang merugikan masyarakat terkait dengan pemilihan kepala daerah/desa.

"SIMPELDes juga punya fitur mobile voting. Fitur ini memungkinkan pemilihan dilakukan melalui gawai dengan menggunakan Single Sign On (SSO) yang berarti satu pemilik NIK hanya dapat mengakses satu akun dan meminimalisir kecurangan dalam pemilu," ujar Mujahidin. Aplikasi ini pun dirancang agar dapat diintegrasikan dengan aplikasi pemilu lainnya seperti sistem informasi pencalonan (Silon).

Tim berharap aplikasi ini mampu menjadi media pendidikan politik berbasis digital bagi masyarakat serta mengurangi proses manual pada Pemilu langsung yang menyebabkan pelayanan berlangsung lama, membutuhkan tenaga, dan anggaran yang besar.

Baca juga: Universitas Indonesia Dirikan Sekolah Budaya Jawa di Boyolali

Simak kabar terbaru dari UI dan artikel menarik lainnya tentang aplikasi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

8 jam lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

Korlantas Polri mencatat ada ribuan kecelakaan lalu lintas selama 5 hari Lebaran. Dari jumlah total itu ada ratusan nyawa terenggut.


Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

8 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.


Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024

13 jam lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal Sepanjang Februari-Maret 2024

Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) memblokir 537 pinjaman online atau pinjol ilegal dan 48 konten penawaran pinjaman pribadi (pinpri) sepanjang Februari hingga Maret 2024.


Begini Cara Menjadwalkan Unggahan di Instagram

13 jam lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Begini Cara Menjadwalkan Unggahan di Instagram

Instagram dapat mengatur jadwal unggahan Reels, Story, dan postingan lain secara otomatis. Begini caranya.


Bidang Keilmuan Fakultas Teknik UI Ini Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS World University Rangkings

14 jam lalu

Fakultas Teknik UI. Istimewa
Bidang Keilmuan Fakultas Teknik UI Ini Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS World University Rangkings

Empat bidang fakultas teknik UI menduduk peringkat 1 di dalam negeri versi OS WUR. Teknik Mesin dan Teknik Elektro menjadi yang terbaik pada 2024.


Cara Hapus Nama Tag Pribadi di Getcontact Secara Permanen

17 jam lalu

Simak cara hapus tag nama pribadi di Getcontact. Cara ini memungkinkan pengguna menghapus tag yang tidak sesuai atau tidak diinginkan. Foto: Canva
Cara Hapus Nama Tag Pribadi di Getcontact Secara Permanen

Simak cara hapus tag nama pribadi di Getcontact. Cara ini memungkinkan pengguna menghapus tag yang tidak sesuai atau tidak diinginkan.


3 Aplikasi Ini Ditemukan Bobol Data Pribadi dan Keuangan, Segera Hapus

1 hari lalu

Ilustrasi modus penipuan menggunakan file aplikasi melalui ponsel. ANTARA/ Imam Budilaksono.
3 Aplikasi Ini Ditemukan Bobol Data Pribadi dan Keuangan, Segera Hapus

Para peneliti dari perusahaan keamanan siber, ESET, menemukan tiga aplikasi yang sangat berbahaya.


5 Penyebab Nomor Telepon Gagal Didaftarkan di Aplikasi WhatsApp

1 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
5 Penyebab Nomor Telepon Gagal Didaftarkan di Aplikasi WhatsApp

Ada beberapa penyebab yang mendasari kegagalan pendaftaran nomor telepon di WhatsApp.


Siap-siap Jadi DJ Dadakan, Spotify Kembangkan Fitur Remix Lagu

2 hari lalu

Spotify. REUTERS/Dado Ruvic
Siap-siap Jadi DJ Dadakan, Spotify Kembangkan Fitur Remix Lagu

Rancangan fitur remix lagu Spotify bocor di internet. Dengan layanan baru ini, para pengguna bisa berkreasi dengan musik bak DJ.


Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

3 hari lalu

Komunitas Bakul Budaya dari FIB UI saat bertemu dengan pendiri Lenong Rumpi Harry De Fretes di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin 15 April 2024. Foto : Humas Bakul Budaya
Komunitas Seni dan Budaya UI Ajak Kerja Sama Pendiri Lenong Rumpi

Komunitas di bawah kelompok kerja seni dan budaya ILUNI FIB UI itu menyiapkan program kejutan untuk memajukan pariwisata Jakarta.