Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unik, Gajah Purba Sulawesi Ini Punya Empat Gading

image-gnews
Gambar rekonstruksi gajah bergading empat oleh Naturalis, Leiden, Belanda. (Museum Geologi/Fachroel Aziz)
Gambar rekonstruksi gajah bergading empat oleh Naturalis, Leiden, Belanda. (Museum Geologi/Fachroel Aziz)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim ahli dan peneliti Museum Geologi, Bandung, menemukan jejak gajah unik di Sulawesi Selatan. Gadingnya bukan dua melainkan empat. Jejak gajah itu ditemukan di Lembah Wallanae berupa fosil tengkorak.

Baca juga: Warga Sekitar Way Kambas Diajari Menangani Konflik dengan Gajah

Fosil itu tengah dipamerkan di ruang sayap Museum Geologi Bandung sejak 11 Agustus hingga 11 November 2018. Ditemukan pada 1990-an, penggaliannya berhenti karena masalah dana riset. Selain fosil gajah, ikut dipamerkan antara lain fosil babi besar (Celebochoerus heekereni) dan kura-kura raksasa (Geochelone
atlas).

Rombongan gajah yang pernah menghuni Sulawesi berdasarkan temuan fosil oleh timnya juga peneliti sebelumnya yaitu Stegodon sompoensis, kemudian Stegodon sp., dan "Elephas" celebensis untuk gajah bergading empat itu. "Usia fosil gajah purba itu sekitar dua juta tahun," kata ketua tim peneliti Fachroel Aziz, pakar paleovertebrata, pekan lalu.

Baca juga: Seekor Gajah Sumatera Liar Ditemukan Mati di Aceh Timur

Fosil Stegodon di Sulawesi pertama kali dideskripsikan oleh peneliti Belanda, Dirk Albert Hooijer pada 1953. Setelah menemukan fosil Stegodon berikutnya di daerah Sompoh, Hooijer mengajukan nama spesies baru yaitu Stegodon sompoensis.

Tim gabungan dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung dan University of Utrecht serta National Museum of Natural History Belanda meneliti di Lembah Wallanae sejak 1989-1992. Beberapa temuan seperti spesimen fosil gigi dan tengkoraknya. Dari ukuran giginya, kata Fachroel, Stegodon sompoensis tergolong kerdil. "Kecil gajahnya, paling seukuran kerbau," ujarnya.

Sedangkan "Elephas" celebensis atau gajah bergading empat, awalnya ditemukan peneliti Belanda lainnya, Heekeren pada 1947. Saat itu ia baru menemukan gigi dan tampak berbeda dengan jenis Stegodon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Populasi Gajah Liar di Hutan Aceh Barat Diperkirakan Bertambah

Waktu itu, kata Fachroel, fosil itu belum disebut milik gajah bergading empat. Fachroel dan ahli gajah purba asal Belanda, Gert Van den Berg sepakat memberi tanda kutip pada kata "Elephas". Dalihnya, mereka masih ragu dengan posisi spesimen ini secara taksonomi.

"Karena Elephas itu gadingnya dua, ini kan empat. Apakah betul ini gajah atau yang lain?" ujar Fachroel.

Sepasang gading atas berguna sebagai senjata dan pencungkil. Adapun sepasang gading kecil di bawahnya berbentuk agak gepeng, fungsinya belum diketahui. Menurut Gert Van den Berg, sejauh ini bukti keberadaan gajah bergading empat di Indonesia hanya di Sulawesi.

Menurut dia, pada zaman Miosen yang berkala 23 hingga 5 juta silam, banyak jenis gajah bergading empat di Asia. "Stegoloxodon adalah relict di Sulawesi, karena terisolasi dia masih bisa hidup," ujarnya. Sementara gajah di daratan Asia punah akibat persaingan dengan jenis gajah baru.

Baca juga: Detik-detik Dramatis Penyelamatan Gajah Winggo

Simak artikel menarik lainnya tentang gajah hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

30 hari lalu

Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin 25 Maret 2024. Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA FOTO/Rahmad
Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

38 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

38 hari lalu

Kondisi gajah bernama Rahman yang mati dengan satu gading patah di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Dengan kematian Gajah Rahman, saat ini jumlah gajah binaan Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo berkurang satu menjadi 9 ekor. Foto: BKSDA
Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu


Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

13 Februari 2024

Wisatawan melihat langsung gajah terlatih di Unit Konservasi Gajah Pemerihan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, beberapa waktu yang lalu. TNBBS sering dijadikan objek penelitian oleh belasan kampus di Jawa dan Sumatra. TEMPO/Parliza Hendrawan
Harimau dan Gajah Terlihat Lintasi Jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Akan Lakukan Langkah Ini

Setelah ada laporan harimau dan gajah melintasi jalan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan mempertimbangkan untuk memasang kandang penjebak.


Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

4 Februari 2024

Masyarakat Hukum Adat (MHA) Mului, Kalimantan Timur, sedang bergotong-royong nugal, yakni menanam padi ladang berpindah. Sumber: dokumen pribadi Ahmad Sujudi, Direktur PADI
Top 3 Tekno: Masyarakat Adat dan Pilpres 2024, Unair dan Penerimaan Mahasiswa Baru 2024

Selain nasib masyarakat adat dan penerimaan mahasiswa baru Unair , ada pula studi pengaruh perubahan iklim terhadap konflik gajah dan manusia.


Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

3 Februari 2024

Wisatawan melihat langsung gajah terlatih di Unit Konservasi Gajah Pemerihan, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, beberapa waktu yang lalu. TNBBS sering dijadikan objek penelitian oleh belasan kampus di Jawa dan Sumatra. TEMPO/Parliza Hendrawan
Studi: Perubahan Iklim Picu Peningkatan Konflik Gajah dan Manusia

Studi terbaru menyebut adanya dampak perubahan iklim terhadap meningkatnya konflik gajah dan manusia.


Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman

31 Januari 2024

Gajah bernama Rahman mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Gajah ini tewas diduga akibat diracun lalu dipotong gadingnya. Foto: Istimewa
Ribuan Warganet Dukung Petisi Pengusutan Kematian Gajah Rahman

Kelompok warganet menggalang dukungan untuk mendesak penyelidikan tuntas kematian Rahman, gajah patroli taman nasional yang mati diracun di Riau.


Polisi Masih Selidiki Kematian Gajah Tesso Nilo yang Diduga Diracun

29 Januari 2024

Petugas memeriksa kondisi gajah bernama Rahman yang mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Sebelumnya petugas telah melakukan upaya penyelamatan seperti memberikan obat pencahar melalui mulut menggunakan selang, memberikan susu, memberikanasupan berupa gula cair, dan mencuci anus, berdasarkan panduan dan rekomendasi dari dokter hewan BBKSDA Riau. Foto: BKSDA
Polisi Masih Selidiki Kematian Gajah Tesso Nilo yang Diduga Diracun

Polda Riau dan Polres Pelalawan masih menyelidiki kasus kematian gajah binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo.


Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

28 Januari 2024

Petugas membedah tubuh gajah bernama Rahman yang mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Foto: BKSDA
Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

Ketika ditemukan gajah bernama Rahman itu dalam keadaan lemas dan gading sebelah kiri hilang.


Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

26 Januari 2024

Ilustrasi semut drakula. pinimg.com
Serbuan Semut Invasif Bisa Mengubah Menu Makan Malam Singa

Hilangnya semut membuat gajah melahap pohon akasia sehingga singa sulit menangkap zebra di sabana.