Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pakar Lingkungan Daniel Murdiyarso Raih LIPI Sarwono Award

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Prof. Daniel Murdiyarso. Kredit: CIFOR
Prof. Daniel Murdiyarso. Kredit: CIFOR
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Pakar bidang perubahan iklim dan lingkungan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Daniel Murdiyarso, menerima anugerah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), LIPI Sarwono Award XVII.

Baca: Bahas Lingkungan, Walhi Gelar Konsultasi Nasional di Medan

Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto saat membacakan petikan keputusan Kepala LIPI untuk Anugerah LIPI Sarwono Award 2018 di Jakarta, Kamislalu , mengatakan pemberian anugerah ini mempertimbangkan jasa Prof Dr Daniel Murdiyarso dalam melakukan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan kepakaran perubahan iklim dan lingkungan hidup.

Penganugerahan LIPI Sarwono Award merupakan penghargaan kepada perorangan yang telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kemanusiaan. Penghargaan ini diberikan bagi para ilmuwan yang mendedikasikan diri dan mengabdikan hidupnya untuk kemajuan sains.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko dalam penyerahan penghargaan mengatakan Daniel Murdiyarso adalah ilmuwan Indonesia yang merupakan Guru Besar Ilmu Atmosfir Fakultas MIPA IPB.

Daniel Murdiyarso sebagai penerima LIPI Sarwono Award XVII adalah pakar iklim kehutanan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta juga merupakan salah satu peneliti yang berkontribusi terhadap Nobel Perdamaian 2007 untuk Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

Ia juga merupakan penerima Ahmad Bakrie Award di bidang Sains pada tahun 2010 dan merupakan salah satu peneliti senior di Center for Internation Forestry Research (CIFOR).

Pria kelahiran Cepu, Jawa Tengah, ini aktif pula dalam penelitian terkait perubahan tata guna lahan, siklus biogeokimia, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Sejak 2002, pria berkacamata ini juga aktif sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

Pada 2000, pakar yang sekarang sedang fokus dengan perlindungan lahan basah di Indonesia ini pernah menjabat sebagai Deputi Kementerian Lingkungan Hidup. Secara pendidikan, menurut Handoko, Daniel menamatkan pendidikan sarjana di Fakultas Kehutanan IPB dan mendapatkan gelar PhD pada tahun 1985 dari Universitas Reading, Inggris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daniel memiliki 122 publikasi ilmiah dan berbagai buku terkait iptek perubahan iklim. "Beliau sangat pantas dianugerahi LIPI Sarwono Ward XVII," ujar Handoko.

Daniel mengatakan perjalanan sepi peneliti sering menolong untuk memahami hidup. "Biasanya cukup membosankan dan membuat bertanya apakah ini memang yang dipilih," ujarnya.

Sering kali topik penelitian tidak populer dan membahayakan pihak lain. Namun, menurut dia, sains memberikan tempat terhormat, terlebih jika dikaitkan dengan persoalan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi setiap tahun di Indonesia.

Bukti sains sering kali dimintakan kepada peneliti terkait isu ini. "Sains diminta bicara soal proyek sejuta hektare lahan gambut di Kalimantan Tengah. Kita juga sedang mencari tahu dampak pembangunan jalan tol di Teluk Benoa, Bali," ujar Daniel.

Terkait perubahan iklim, ia mengatakan konservasi hutan sangat penting selain melakukan rehabilitasi. Sedangkan untuk penyebab perubahan iklim, Daniel mengatakan penggunaan energi fosil yang terlalu besar untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara, selain juga deforestasi yang besar, terjadi di Indonesia maupun di dunia.

"Perlu iptek dan peralatan yang memungkinkan untuk melakukan penilaian kandungan karbon biomassa yang saat ini dikurangi secara besar-besaran," ujar dia.

Simak artikel lainnya tentang pakar lingkungan Prof. Daniel Murdiyarso di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

3 hari lalu

Direktur Perludem Titi Anggraini (dua kiri) dan Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia Dian Kartika Sari (tengah) saat mengikuti sidang penetapan syarat pemilih dalam pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu, 29 Januari 2020. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan gubernur, walikota, dan bupati menjadi Undang-Undang terhadap UUD 1945. TEMPO/Muhammad Hidayat
Jelang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Apa Prediksi Para Pakar?

Putusan sidang sengketa Pilpres 2024 akan dibacakan Senin, 22 April 2024. Berikut prediksi para pakar.


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

10 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.


Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

17 hari lalu

Ilustrasi Salat Idul Fitri. ANTARA FOTO/Jojon
Pakar Lingkungan Anjurkan Penerapan Konsep Green Idul Fitri, Apa Maksudnya?

Pakar lingkungan Dr Latifah Mirzatika mengajak masyarakat untuk melaksanakan konsep Green Idul Fitri.


Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

18 hari lalu

Ilustrasi bencana alam.
Indonesia Urutan Kedua, Inilah Daftar 10 Negara Paling Berisiko Bencana di Dunia Versi World Risk Report (WRR) 2023, I

Indonesia berada di urutan kedua dengan indeks risiko bencana sebesar 43,5 World Risk Report (WRR) 2023.


Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

23 hari lalu

Profesor ITS ke-198 Prof. Harmin Sulistiyaning Titah saat meninjau tanaman yang menjadi objek penelitiannya di rumah kaca. Dok. Humas ITS
Guru Besar ITS Gagas Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi untuk Pemulihan Lingkungan

Teknologi pemulihan lingkungan biologis membutuhkan biaya yang lebih rendah.


Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

27 hari lalu

Shutterstock.
Pakar Sawit IPB University Sampaikan Rekomendasi terkait Regulasi EUDR yang Mempersulit Ekspor 7 Komoditas

Regulasi EUDR juga mempengaruhi penggunaan suplemen pakan ternak yang terbuat dari sawit.


Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

28 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Pakar Penyakit Dalam FKUI: Ginjal Bisa Terganggu Etilen Glikol hingga Kebanyakan Makan Jengkol

Sebagian besar penyakit ginjal dapat dicegah dan diobati apabila ditemukan lebih awal.


SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

32 hari lalu

SMA Labschool Cibubur mengadakan pentas seni CRAVIER yang kini memasuki tahun ke-10. Tahun ini, CRAVIER digelar pada 27 Juli 2024 di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Foto: Istimewa
SMA Labschool Cibubur Selenggarakan Pentas Seni Cravier 2024 Usung Tema Peduli Lingkungan

Acara tahunan SMA Labschool Cibubur akan mengusung tema lingkungan dalam kacamata anak muda di Cravier 2024.


16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

46 hari lalu

Innovilage 2023. Dok. Telkom University
16 Tim Mahasiswa Menangkan Kompetisi Proyek Sosial Lingkungan Innovilage 2023

Innovilage 2023 menyaring ratusan usulan inovasi sosial lingkungan dari kampus. Terdapat 16 tim dengan usulan terbaik yang menerima penghargaan.


KPU Hapus Grafik Perolehan Suara di Sirekap, Apa Kata Pakar Kepemiluan UI?

48 hari lalu

Pakar kepemiluan dari Universitas Indonesia (UI) Titi Anggraini saat ditemui di Pusdik MK, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, 6 Maret 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
KPU Hapus Grafik Perolehan Suara di Sirekap, Apa Kata Pakar Kepemiluan UI?

Pakar Kepemiluan UI menilai seharusnya KPU mengoreksi jika ada data dan angka yang anomali, alih-alih menutup grafik perolehan suara di Sirekap.