Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG Luruskan Kabar Prediksi Gempa M 9.5 di Indonesia

image-gnews
Selembar foto di reruntuhan bangunan terdampak gempa bumi di Desa Jeringo, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 22 Agustus 2018. BNPB mengatakan korban meninggal gempa Lombok mencapai 515 jiwa sejak rentetan bencana terjadi pada 27 Juli lalu. ANTARA/Ahmad Subaidi
Selembar foto di reruntuhan bangunan terdampak gempa bumi di Desa Jeringo, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Rabu, 22 Agustus 2018. BNPB mengatakan korban meninggal gempa Lombok mencapai 515 jiwa sejak rentetan bencana terjadi pada 27 Juli lalu. ANTARA/Ahmad Subaidi
Iklan

Tempo.co, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meluruskan beredarnya berita prediksi seorang peneliti asing dari Brigham Young University Prof. Ron Harris terkait potensi gempa besar M 9.5 di wilayah Indonesia. Berita itu telah menimbulkan keresahan dan kecemasan masyarakat.  

Baca: 2 Segmen Sesar Lombok Masih Kosong Gempa Besar, BMKG: Artinya...
Baca: Dituntut Bisa Prediksi Potensi Gempa Lombok, Ini Penjelasan BMKG

Kabar tersebut berbentuk pesan di media sosial dan WhatsApp yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa Megathrust dengan kekuatan besar di Pulau Jawa, khususnya Jakarta dengan M 8.9. Pesan tersebut menyertakan nama peneliti asing dari Brigham Young University.  

Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly, mengatakan bahwa berita tersebut merupakan berita lama dan disebar ulang ke masyarakat. Ia menyayangkan ada pihak yang mengemas dan membumbui pesan ilmiah tersebut sehingga diinterpretasikan sebagai ramalan.

“Perlu kami tegaskan kembali bahwa hingga saat ini belum ada satu pun teknologi yang mampu memprediksi gempa bumi secara presisi mengenai kapan dan berapa kekuatannya," tambah Sadly, di Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Berita tersebut menyertakan link artikel dari website wartaekonomi.co.id pada tahun 2017. Menurut Sadly, penyataan Prof. Harris yang dikutip pada laman www.wartaekonomi pada 05 Agustus 2017 itu mengkaji palaeo tsunami (sejarah tsunami dimasa lalu).

Diakui Sadly, seperti yang dikatakan oleh Prof. Harris, bahwa Indonesia pernah mengalami gempa besar yang mengakibatkan tsunami selain di Aceh. Kondisi ini terlihat dari endapan purba di pulau Jawa, Bali, Lombok dan Sumba di bagian selatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini dikarenakan Indonesia terletak berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni Indo-Australia dari sebelah Selatan, Eurasia dari Utara, dan Pasifik dari Timur. Akan tetapi, lanjut dia, penjelasan kapan dan di mana tempatnya secara pasti masih tanda tanya besar.

Sadly mengatakan, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara di dunia yang sepenuhnya terletak di dalam kawasan "cincin api" sehingga bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Fakta kondisi inilah yang perlu dipahami oleh masyarakat Indonesia sehingga perlu dibutuhkan sikap kesiapsiagaan dan mitigasi.

"Gempa bisa terjadi sewaktu-waktu, kapan pun dan di mana pun. Namun kita berupaya jangan sampai ada korban dan dapat meminimalisir resiko dampak gempa bumi, dengan cara tidak panik dan paham apa yang harus disiapkan sebelum, saat, dan setelah gempa bumi," terang Fadly dalam keterangan tertulisnya

Sadly mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan ketepatan informasinya.

"Pastikan informasi terkait gempa bumi bersumber dari BMKG. Silakan akses info BMKG melalui website maupun media sosial ‘infobmkg’, bukan yang lain. Kami terus memantau selama 24 jam," tambahnya.

MUHAMMAD ISA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

2 jam lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Top 3 Tekno Berita Terkini: Siklon Tropis Megan, Gempa Talaud, dan Mahasiswa Geofisika UI

BMKG memantau Siklon Tropis Megan di Teluk Carpentaria dan Bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah tenggara-selatan Bali.


Melemah, Begini Pengaruh Bibit dan Siklon Tropis untuk Cuaca di Indonesia Hari Ini

3 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. bmkg.go.id
Melemah, Begini Pengaruh Bibit dan Siklon Tropis untuk Cuaca di Indonesia Hari Ini

Di Pulau Jawa, Banten dan Jawa Timur saja yang berpotensi hujan lebat hari ini. Simak prediksi cuaca dari BMKG selengkapnya.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Masih Ada Peringatan Dini BMKG

4 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Masih Ada Peringatan Dini BMKG

Prediksi cuaca BMKG menyebut seluruh wilayah Jabodetabek cerah berawan merata pada Selasa pagi ini, 19 Maret 2024. Bagaimana siang dan malam nanti?


Hati-hati, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Terjadi di Puncak Arus Mudik Lebaran

4 jam lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Hati-hati, BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Terjadi di Puncak Arus Mudik Lebaran

Para pemudik diminta untuk berhati-hati karena cuaca ekstrem berpotensi terjadi saat arus mudik Lebaran 2024.


Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Sebagian Hujan Ringan pada Malam Hari

6 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Prakiraan Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan Hingga Siang, Sebagian Hujan Ringan pada Malam Hari

BMKG memperkirakan Jakarta cenderung cerah berawan hingga siang nanti. Hujan berpeluang turun nanti malam di sejumlah lokasi di ibu kota.


Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

14 jam lalu

Awan tebal yang menyelimuti Monas di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Cuaca Ekstrem Gelombang Rossby, Adakah Hubungannya dengan Turbulensi?

Cuaca ekstrem menjadi penyebab gelombang Rossby yang mempengaruhi cuaca. Ada dampaknya pesawat alami turbulensi?


Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

15 jam lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Kapan Musim Kemarau 2024 Tiba? Ini Penjelasan BMKG

Awal kemarau di Indonesia diperkirakan tidak akan serentak di seluruh wilayah. Kemarau di beberapa daerah mundur dibanding jadwal biasanya.


BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

16 jam lalu

Peta sebaran titik api di Indonesia, 23 Oktober 2015. satelit.bmkg.go.id
BMKG Deteksi 119 Titik Panas di Sumatera, Terbanyak di Riau

BMKG mendeteksi 119 titik panas di Sumatera. Provinsi Riau menjadi lokasi terbanyak, yakni 51 titik panas.


Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan Lebat, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

1 hari lalu

Siklon Tropis Megan (BMKG)
Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Megan dan Bibit Siklon 91S Picu Hujan Lebat, Angin Kencang dan Gelombang Tinggi

Kecepatan angin maksimum Siklon Tropis Megan diperkirakan akan menurun dalam 24 jam ke depan.


Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.