TEMPO.CO, Bandung - Dua gempa tektonik mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur, Selasa siang, 28 Agustus 2018 dalam kurun waktu lima menit. Gempa pertama terjadi pukul 14.08 WIB dengan kekuatan mangnitudo 6,2. Selang lima menit kemudian menyusul gempa bermagnitudo 5,8 pada pukul 14.13 WIB.
Baca: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Kupang
Baca: BMKG Luruskan Kabar Prediksi Gempa M 9.5 di Indonesia
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sumber (episenter) gempa pertama terletak pada koordinat 10,89 LS dan 124,09 BT. "Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 kilometer arah selatan Kota Oelamasi, Kabupaten Kupang," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, Selasa, 28 Agustus 2018.
Gempa kedua berjarak sekitar 8 kilometer arah selatan dari gempa pertama. Kedalaman sumber gempa keduanya sekitar 10 kilometer. BMKG menyatakan, kedua gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas tektonik di outer-rise. "Atau sumber gempa di luar zona subduksi," kata Daryono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa di wilayah Laut Timor ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).
Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan dari masyarakat menunjukkan guncangan dirasakan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dalam skala intensitas II-III MMI.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan juga menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami
Hingga pukul 14.40 WIB, hasil pemantauan BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock) sebanyak tiga kali. BMKG meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.