TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi Asia Internet of Thing (IoT) digelar di Jakarta. Konferensi tersebut akan membahas pertumbuhan penggunaan IoT dan transformasi digital di Asia, khususnya Indonesia.
Baca: Mahasiswi UI Wakili Indonesia di Konferensi Budaya Internasional
"Acara tersebut menghadirkan diskusi mengenai IoT dan memamerkan teknologi IoT terbaru untuk membantu perusahaan di Indonesia sebagai strategi transformasi digital," ujar Direktur Asia IoT Business Platform Irza Suprapto di Ballroom The Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, 28 Agustus 2018.
Konferensi tersebut digelar dua hari, mulai pada 28 hingga 29 Agustus 2018, dan membahas implementasi IoT di Indonesia untuk transformasi digital. IoT bertumbuh dengan luar biasa dan banyak perusahaan sudah mengetahui bahwa IoT bisa mengubah cara perusahaan menjalankan bisnis mereka.
Gelaran itu dihadiri oleh para stakeholder dalam industri IoT, pemerintah, penyedia solusi IoT dan perusahaan pengguna. Mereka akan mendiskusikan tentang bagaimana menghadapi tantangan dan potensi IoT yang belum dieksplorasi oleh bisnis Indonesia.
"Asia IoT Business Platform merupakan platform industri yang dinamis, hingga saat ini semakin relevan. IoT memiliki peran penting dalam berbagai inisiatif transformasi digital," kata Irza.
Berdasarkan survei bisnis terbaru yang dilakukan Asia IoT Business Platform di ASEAN, menunjukkan bahwa 91,1 persen perusahaan yang disurvei sudah menerapkan beberapa bentuk transformasi digital dalam perusahaan mereka dan tinggal 8,6 persen yang belum familiar dengan IoT.
Konferensi ini juga membahas pencapaian dalam industri IoT di Indonesia dengan meluncurkan Draft Nasional Roadmap IoT, yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Selain itu konferensi tersebut menyoroti perkembangan implemetasi IoT, permasalahannya, solusinya dan berbagai inisiatif yang mendorong untuk mengadopsi IoT.