TEMPO.CO, Peja - Tiga animator perempuan mengampanyekan kesetaraan gender dalam industri animasi di gelaran Anibar International Animation Festival, Kosovo. Festival animasi terbesar di Kosovo ini digelar sepanjang 13-19 Agustus 2018.
Baca juga: LINE Bikin LINE Creators Market untuk Dukung Animator Tanah Air
Ketiga animator perempuan tersebut, yaitu Flaka Kokolli, Aisha Madu dan Kendra Haaland. Menurut laman Prishtina Insight, Jumat, 24 Agustus 2018, selama festival berlangsung, mereka berbagi cerita berbeda sebagai wanita dalam karir di industri animasi.
1. Flaka Kokolli (Budapest, Hungaria)
Flaka Kokolli. prishtinainsight.com
Flaka Kokolli merupakan seorang mahasiswi. Dia datang ke Peja setiap tahun sejak 2015 untuk membantu program film anak-anak dan remaja. Tahun ini, Kokolli diminta untuk bergabung dengan diskusi panel tentang kesetaraan gender. Pada 2016, Kokolli berangkat ke Budapest untuk memulai studinya di bidang animasi dan pembuatan film.
Animasi selalu menjadi tujuannya. Inspirasinya adalah animator Hayao Miyazaki, pendiri perusahaan film Jepang Studio Ghibli. "Awalnya ingin memahami mengapa saya merasakan perasaan yang begitu kuat tentang film-film ini, dan kemudian saya menyadari bahwa saya ingin belajar dan melakukannya dengan cukup baik untuk membuat orang lain merasa seperti itu juga," ujar Kokolli.
Mulanya, menurut Kokolli, konsep teoretis dan filosofis dalam animasi sangat sulit dia pahami. Kemudian ia mulai belajar untuk memvisualisasikannya hingga akhirnya menjadi tujuan hidupnya sekarang.
Animasi, kata dia, memberikan kebebasan mutlak. Menurut Kokolli, animasi merupakan media paling bebas untuk membuat suatu karya. "Anda dapat melukis dan menggambar, yang secara harfiah apa pun yang Anda inginkan. Anda dapat mencampurnya dengan suara. Tidak ada yang dapat menghentikan Anda untuk mengekspresikan buah pikiran," lanjut dia.
Kokolli menjelaskan, membawa ide-ide abstrak ke kehidupan akan memiliki manfaat kemudian hari. Menurut dia, semua animator harus memulai dari awal, berjalan atau memantul, adalah langkah pertama pada jalur panjang menjadi animator andal.
Setelah beberapa tahun belajar di Budapest, mempelajari unsur-unsur praktis animasi dan pembuatan film, Kokolli telah mengembangkan gaya animasi digital 2D, lebih suka menggambar desainnya di tablet daripada kertas. Tapi setelah berada di festival, dia telah melihat begitu banyak gaya dan jenis animasi yang berbeda. Kokolli juga mempertimbangkan untuk berekspansi ke 3D.
Dia terinspirasi oleh perpaduan antara anime barat dan lama, gaya animasi Jepang, baik secara substansial dan gaya. "Elemen penting dari mendongeng menurut saya adalah untuk menghindari satu dimensi dalam membangun karakter," kata Kokolli.
Baca juga: Keren, Wahyu Ichwandardi Ajak Anak-Istri Bikin Video Animasi Ini
Selanjutnya: Aisha Madu...