2. Aisha Madu (Amsterdam, Belanda)
Aisha Madu. prishtinainsight.com
Setelah lulus dari University of Arts di Utrecht, Belanda, dan memenangkan penghargaan untuk film pendeknya, Helpiman, di Klik Animation Festival di Amsterdam, membuat nama Aisha Madu mulai muncul di panggung dunia mode melalui desainnya yang mencolok. Animator ini itu juga merilis serial web animasi pertamanya bertajuk "House of Broken Hearts" tahun ini.
Dengan keberhasilannya itu, Madu tidak menganggap bahwa dirinya seniman mapan. Karena, menurut Madu, hal itu membuatnya sebagai perempuan terus berjuang di industri dengan kredibilitasnya. "Anda akan selalu mengatakan pada diri sendiri 'tidak, saya belum menjadi direktur animasi', tapi saya mencoba memikirkannya secara lebih sadar. Terkadang, para perempuan sulit untuk mendorong batas maksimum dirinya," kata Madu.
Madu telah membuat animasi dan mengarahkan tiga video hip hop Belanda dalam dua tahun terakhir. Dia juga menemukan musik sebagai iringan sempurna untuk gaya animasinya. "Saya hanya mengerjakan video jika saya suka musik," lanjut dia sambil tertawa. "Saya suka punya kerangka kerja, ada batasan tapi ini memberi Anda banyak kebebasan pada saat yang sama. Ada perasaan khusus yang Anda dapatkan dari musik."
Madu menganggap bahwa gaya animasinya merupakan keterbatasannya sebagai seorang seniman. Itu, kata dia, tidak disengaja, dan wajar. "Desain saya sangat datar," lanjut Madu. "Animasi adalah tentang gerakan dan volume, pekerjaan saya ada di antara desain dan animasi. Namun, itulah yang membuat saya dikenali."
Proyek terbaru Madu adalah seri web The House of Broken Hearts, sebuah studi karakter tentang kemampuan orang untuk menavigasi hubungan pribadi yang kompleks. Dia menggunakan gayanya untuk mewakili emosi dalam bentuk fisik.
Menurut Madu, animasi merupakan media yang bagus untuk mengekspresikan hal-hal semacam itu. Orang-orang bisa membuat sesuatu yang benar-benar dapat dikenali, bahkan mendorongnya lebih jauh. Melalui animasi, dia melanjutkan, kita bisa menceritakan kisah. "Kamu juga bisa memvisualisasikan perasaan. Saya suka menggunakan banyak metafora," ujar Madu.
Baca juga: Ini 27 Alat Gratis untuk Bikin Animasi Keren
Selanjutnya: Kendra Haaland...