TEMPO.CO, Banda Aceh - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyebutkan sebagian besar wilayah di provinsi itu saat ini sedang memasuki masa transisi dari puncak musim kemarau ke musim hujan.
Baca: Inilah Asal Usul Bau Hujan
Baca: BMKG: Belokan Angin Picu Hujan di Yogyakarta
"Sejak awal September 2018, merupakan bulan masa transisi dari musim panas ke penghujan," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Blang Bintang, Zakaria Ahmad, di Aceh Besar, Selasa, 4 September 2018.
Pada masa transisi tersebut, ia melanjutkan, provinsi terletak di bagian paling utara di Sumatera ini akan mengalami cuaca yang cukup ekstrem, seperti terjadi angin kencang dan berpotensi angin beliung.
Angin ini berpotensi menyebabkan cenderung turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang di saat hujan yang kemungkinan terjadi pada beberapa daerah di Aceh bagian tengah, timur, dan selatan.
"Masa transisi ini, kami perkirakan akan berlangsung hingga akhir bulan ini. Karena bulan Oktober sudah mulai memasuki musim hujan," terang dia.
"Frekuensi hujan lazimnya mulai semakin meningkat di Oktober. BMKG memprediksi puncak musim hujan berlangsung mulai Desember tahun ini," kata Zakaria.
Dari Aceh Tenggara dilaporkan hujan turun dengan intensitas ringan dan sedang dalam lima hari terakhir yang mengguyur wilayah penghasil tanaman jagung tersebut.
"Mayoritas hujan turun di malam hari di sini yang berlangsung lima hari berturut-turut," ucap Ogi Andri, 23 tahun, warga Gampong Perapat Batu Nurul di Aceh Tenggara.
ANTARA