Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ilmuwan Klaim Planet Sembilan Ada di Balik Neptunus

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi Planet Sembilan yang memiliki 10 kali massa Bumi. Kredit: Caltech/R. Hurt
Ilustrasi Planet Sembilan yang memiliki 10 kali massa Bumi. Kredit: Caltech/R. Hurt
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Bukti untuk Planet Nine atau Planet Sembilan terus meningkat, tetapi ada alasan bagus mengapa para ilmuwan belum menemukannya, yaitu kemungkinan planet ini bersembunyi, sebagaimana dilaporkan Foxnews, 4 September 2018.

Baca: Ini Bukti Planet Sembilan Nyata

Pada bulan Oktober 2017, NASA merilis sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Planet Sembilan mungkin 20 kali lebih jauh dari Matahari dibandingkan Neptunus. "Sulit untuk membayangkan tata surya kita tanpa Planet Sembilan.”

Alasan Planet Sembilan belum ditemukan adalah karena jarak. Pada jarak itu, setara 600 unit astronomi (AU) (1 AU didefinisikan sebagai jarak antara Bumi dan Matahari, atau sekitar 93 juta mil), planet itu akan menjadi 160.000 kali lebih redup daripada Neptunus.

Kevin Luhman, seorang astronom di Pennsylvania State University, mengatakan kepada Washington Post bahwa pada 1.000 AU membuat setiap planet potensial hampir tidak mungkin untuk dilihat menggunakan teknologi saat ini.

Namun, para ilmuwan percaya kemungkinan adanya planet lain yang memiliki 10 kali massa Bumi. "Setiap kali kami mengambil gambar, ada kemungkinan bahwa Planet Sembilan ada dalam gambar," ujar Surhud More, profesor di Institut Kavli untuk Fisika dan Matematika Alam Semesta di Universitas Tokyo, kepada Advocator.

Slashgear melaporkan bahwa akan memakan waktu hingga 1.000 tahun sebelum planet itu ditemukan. Michael Brown dari California Institute of Technology menilai Planet Sembilan akhirnya akan ditemukan, tetapi akan membutuhkan teknologi teleskop dan teknologi penemuan planet yang jauh lebih kuat daripada yang ada saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pernyataan Oktober 2017, astrofisikawan planet Caltech Konstantin Batygin, yang bekerja bersama Brown, mengatakan bahwa ada lima hal dari pengamatan  yang menunjukkan keberadaan planet itu.

Kelima bukti itu di antaranya enam objek yang diketahui di Sabuk Kuiper, semuanya memiliki orbit elips yang mengarah ke arah yang sama, orbit benda-benda semuanya miring dengan cara yang sama, simulasi komputer yang menunjukkan ada lebih banyak benda miring terhadap bidang matahari.

Bukti lain dari pengamatan adalah, Planet Sembilan dinilai bertanggung jawab atas kemiringan planet-planet di tata surya kita di mana bidang orbit planet miring sekitar 6 derajat dibandingkan dengan khatulistiwa Matahari. Bukti terakhir adalah beberapa objek dari orbit Sabuk Kuiper berlawanan arah dari yang lain di tata surya.

"Tidak ada model lain yang bisa menjelaskan keanehan dari orbit berinklinasi tinggi ini," tambah Batygin. "Ternyata Planet Sembilan memberikan jalan alami bagi generasi mereka.”

FOXNEWS | ADVOCATOR | SLASHGEAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

42 hari lalu

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

47 hari lalu

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

14 Januari 2024

Hasil sinar-X dan penelitian yang dilakukan oleh Institute of Legal Medicine of Peru terhadap 'mumi alien' yang menyimpulkan bahwa itu adalah boneka yang terbuat dari tulang binatang dipajang di Lima, Peru, 12 Januari 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda
Mumi Alien yang Misterius Muncul di Peru Ternyata Boneka Humanoid

Para ilmuwan menyatakan 'mumi alien' di Peru sebenarnya adalah boneka yang terbuat dari tulang Bumi.


Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

12 Januari 2024

Rekonstruksi spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi Tyrannosaurus mcraeensis, berdasarkan sebagian fosil tengkorak yang dikumpulkan di New Mexico, AS Sergei Krasinski/Handout via REUTERS
Ilmuwan Simpulkan Fosil New Mexico Spesies Tyrannosaurus Baru

Para ilmuwan menyimpulkan fosil New Mexico adalah spesies Tyrannosaurus baru.


Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

10 Januari 2024

Pemandangan danau Tefe di sungai Solimoes yang terkena dampak suhu panas dan kekeringan di Tefe, negara bagian Amazonas, Brasil, 1 Oktober 2023. REUTERS/Bruno Kelly
Suhu 2023 Terpanas yang Tercatat, Ilmuwan UE: Bermula dari Krisis Iklim

Rata-rata pada tahun 2023 suhu bumi lebih panas 1,48 derajat Celcius dibandingkan periode pra-industri pada tahun 1850-1900.


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

24 November 2023

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

16 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.


Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

10 November 2023

Bibit kerabat tembakau benth, Nicotiana benthamiana, tumbuh di simulasi tanah bulan di laboratorium Universitas Pertanian Tiongkok di Beijing, Tiongkok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. Yitong Xia/Handout via REUTERS
Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.


Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

10 November 2023

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

Ilmuwan temukan mamalia yang telah lama hilang di pegunungan terpencil di Indonesia