TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang berpendapat bahwa perubahan iklim merupakan masalah besar dan menakutkan. Namun, para peneliti telah menemukan satu hal yang meningkatkan motivasi untuk memerangi perubahan iklim melalui sebuah permainan.
Baca juga: Perubahan Iklim, Ini Cara Terbaik Memantaunya
"Saya pikir situasinya sangat mendesak sehingga kita benar-benar perlu mencoba apa pun untuk pemanasan global, termasuk dalam bentuk permainan," ujar profesor dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan School of Management dan penulis studi simulasi iklim dunia John D. Sterman, seperti dilansir laman, NBC News, Ahad, 9 September 2018.
Studi dilakukan oleh para akademisi dari University of Massachusetts Lowell dan MIT. Dan diterbitkan dalam jurnal secara daring pada 30 Agustus 2018 dalam laman Journals.plos.org.
Baca juga: Perhutanan Sosial, Aksi Nyata Hadapi Perubahan Iklim
Permainan itu adalah The World Climate Simulation, permainan dengan mendorong para peserta ke dalam peran dalam perundingan pada pertemuan. Sehingga akan membuat keputusan tentang bagaimana menurunkan emisi gas rumah kaca dan memperlambat pemanasan global, serta menunjukkan konsekuensinya.
"Jadi komponen pendidikan ini adalah salah satu cara bagi orang-orang untuk menemukan urgensi masalah ini bagi diri mereka sendiri," tambah Sterman. "Dan termotivasi untuk menciptakan dukungan yang diperlukan dalam membuat perubahan."
Sekitar 43.000 orang di seluruh dunia telah memainkan permainan itu selama tiga tahun terakhir. Melalui sampel lebih dari 2.000 orang di antara mereka menemukan bahwa permainan dengan pemahaman yang lebih baik tentang ilmu perubahan iklim, rasa urgensi dan harapan yang lebih besar, dan peningkatan motivasi dapat memunculkan tindakan korektif.
Baca juga: Kasus PLTU Buleleng, Hakim Diminta Akomodasi Isu Perubahan Iklim
Menurut pakar dari kedua lembaga tersebut, setelah para responden memainkan game ini terlihat prospek yang membaik melintasi garis demografi, termasuk kecenderungan politik. Studi lain menemukan bahwa orang belajar lebih efektif tentang dampak perubahan iklim, ketika mereka membahas dampaknya melalui media sosial tanpa label partai politik.
Selain itu, survei yang dilakukan Yale Program pada awal tahun 2018 tentang komunikasi perubahan iklim, mengungkapkan tentang bagaimana kaum politik memahami perubahan iklim. Ada 84 persen dari Demokrat liberal dalam survei setuju dengan pandangan pemanasan global disebabkan oleh aktivitas manusia. Sedangkan 26 persen dari Partai Republik konservatif memiliki berbagai pandangan.
Baca juga: Tanggulangi Perubahan Iklim, Bappenas Gelar ICCTF Day 2018
Selanjutnya: cara bermain...