Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Ilmuwan Unsyiah Bikin Alat Pengering Ikan untuk Nelayan Aceh

image-gnews
Alat pengering tenaga surya yang dirancang tim dari Fakultas Teknik Pertanian Unsyiah, Banda Aceh, untuk membantu masyarakat nelayan mengolah ikan di Gampong Patek, Kabupaten Aceh Jaya. Dok Teknik Pertanian Unsyiah
Alat pengering tenaga surya yang dirancang tim dari Fakultas Teknik Pertanian Unsyiah, Banda Aceh, untuk membantu masyarakat nelayan mengolah ikan di Gampong Patek, Kabupaten Aceh Jaya. Dok Teknik Pertanian Unsyiah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim ilmuwan dari Departemen Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, menciptakan alat pengering tenaga surya, untuk membantu masyarakat nelayan di Gampong Patek, Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya. Bantuan tersebut bagian dari Program Pengabdian Kemitraan Masyarakat.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Air Paling Murni di Dunia

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Mustaqimah mengatakan, pengabdian ini menyasar kelompok usaha pengolahan ikan masyarakat, yang sering melakukan pengolahan ikan asin, ikan peda dan juga keumamah. "Selama ini masyarakat melakukan pengolahan dan pengeringan ikan dengan metode sederhana yaitu dengan pengeringan di bawah paparan matahari langsung," kata dia, Kamis, 13 September 2018.

Menurut dia, metode tradisional tersebut selama ini memiliki kelemahan, antara lain sangat tergantung cuaca dan juga rentan terkontaminasi debu, lalat dan juga gangguan hewan lainnya. Di samping itu, usaha-usaha masyarakat juga belum memiliki kemasan yang baik untuk produk hasil olahan. "Kami melatih mareka untuk menggunakan alat pengering dan juga mengemas dengan baik menggunakan kemasan yang menarik, hiegenis dan juga meningkatkan nilai jual."

Baca juga: Ilmuwan Ini Temukan Cara Identifikasi Pedofil Hanya dari Tangan

Alat pengering tenaga surya yang dirancang tim dari Fakultas Teknik Pertanian Unsyiah, Banda Aceh, untuk membantu masyarakat nelayan mengolah ikan di Gampong Patek, Kabupaten Aceh Jaya. Dok Teknik Pertanian Unsyiah

Diswandi Nurba, anggota tim, mengatakan alat yang mereka ciptakan berupa pengering surya sederhana, menyempurnakan desain dengan perbaikan exhaust fan di outlet udara. Prinsip kerja alat ini sangat sederhana dan tepat guna.

Dinding alat yang terbuat dari acrilic mampu memerangkap panas dan meningkatkan suhu udara di dalam alat sehingga dapat melakukan pengeringan dengan baik. Uap air akan tersedot oleh exhaust fan yang bergerak secara alami dengan hembusan udara lingkungan di outlet, sehingga tidak terjadi kondensasi uap air di dalam alat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita berharap masyarakat pengguna dapat memberikan masukan-masukan untuk pengembangan lebih lanjut," kata Diswandi.

Baca juga: Ilmuwan Klaim Planet Sembilan Ada di Balik Neptunus

Teknologi tepat guna yang diterapkan dengan sistem natural convection pada inlet udara sudah efektif untuk membantu dalam proses pengeringan ikan. Sistem ini tidak membutuhkan input energi yang lain.

Salah seorang perwakilan dari kelompok usaha pengolahan ikan masyarakat, Mukhtar, bahagia dengan adanya alat ini "Kami menerima ilmu dan pengalaman yang baru. Mudah-mudahan alat dan metode yang diberikan Unsyiah dapat bermanfaat untuk kami dan meningkatkan produksi usaha kami," ujarnya.

Baca juga: Ilmuwan: Robot Seks Tidak Punya Manfaat Medis

Simak kabar terbaru dari ilmuwan lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

6 hari lalu

Dinosaurus pemakan daging terkecil
Ilmuwan Temukan Spesies Dinosaurus Baru Bernama Farlowichnus Rapidus

Para ilmuwan mengidentifikasi spesies dinosaurus baru dari jejak kaki di Brasil.


USK Serahkan Donasi Rp 108 Juta dan Beasiswa untuk Warga Palestina

11 hari lalu

Warga Palestina berjalan kaki saat melarikan diri di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza, 10 November 2023. Ribuan warga Gaza menyelamatkan diri dengan berpindah meuju arah selatan untuk menghindari serangan Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
USK Serahkan Donasi Rp 108 Juta dan Beasiswa untuk Warga Palestina

Rumah amal Universitas Syiah Kuala (USK) menyerahkan donasi sebesar Rp 108.242.000 serta program beasiswa untuk Palestina.


Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

14 hari lalu

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Usai Penemuan Satwa Langka di Papua, Kini Kawasannya Ditanami Bambu

Pemerintah Provinsi Papua melakukan penanaman bibit bambu di daerah penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.


2.180 Peserta CPNS Kemendikbud Ujian SKD di USK, Warek Ingatkan Hal Ini

17 hari lalu

Ilustrasi - Universitas Syiah Kuala (ANTARA/Rahmat Fajri)
2.180 Peserta CPNS Kemendikbud Ujian SKD di USK, Warek Ingatkan Hal Ini

Sebanyak 2.180 peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS).


Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

20 hari lalu

Bibit kerabat tembakau benth, Nicotiana benthamiana, tumbuh di simulasi tanah bulan di laboratorium Universitas Pertanian Tiongkok di Beijing, Tiongkok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 9 November 2023. Yitong Xia/Handout via REUTERS
Ilmuwan Temukan Cara Ubah Tanah Bulan Jadi Subur, Risetnya di China

Ilmuwan menunjukkan cara mengubah tanah bulan menjadi subur untuk pertanian.


Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

20 hari lalu

Seekor echidna berjalan di tengah vegetasi di Pegunungan Cyclops, Papua, Indonesia 22 Juli 2023. Ekspedisi Cyclops/Handout via REUTERS
Ilmuwan Oxford Temukan Kembali Mamalia yang Lama Hilang di Pegunungan Indonesia

Ilmuwan temukan mamalia yang telah lama hilang di pegunungan terpencil di Indonesia


Dosen Universitas Andalas Masuk Daftar Top 100 Ilmuwan di Indonesia versi AD Scientific Index 2024

23 hari lalu

Peneliti Universitas Andalas Dr. Eng Muhammad Makky, STP, MSi . Dok. Unand
Dosen Universitas Andalas Masuk Daftar Top 100 Ilmuwan di Indonesia versi AD Scientific Index 2024

Universitas Andalas terus mendorong para penelitinya agar terus giat melakukan publikasi dalam berbagai jurnal internasional melalui berbagai program.


Ilmuwan Temukan Taktik Perang Simpanse Mirip Manusia, Punya 98,8% DNA yang Sama

24 hari lalu

Seekor simpanse menikmati makanan beku untuk mendinginkan diri di kebun binatang Bioparco di Roma, Italia, 26 Agustus 2021. Xinhua/Jin Mamengni
Ilmuwan Temukan Taktik Perang Simpanse Mirip Manusia, Punya 98,8% DNA yang Sama

Para ilmuwan mengamati simpanse menggunakan taktik perang mirip manusia.


Mahasiswa USK Gelar Simulasi Bencana Kebakaran di Stadion, Mengapa?

24 hari lalu

Sepatu tergeletak di luar gerbang Stadion Kanjuruhan, usai terjadi kerusuhan di tengah pertandingan sepak bola Arema vs Persebaya, di Malang, provinsi Jawa Timur, 3 Oktober 2022. REUTERS/Willy Kurniawan
Mahasiswa USK Gelar Simulasi Bencana Kebakaran di Stadion, Mengapa?

Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala atau USK melakukan kegiatan simulasi manajemen penanganan korban bencana.


Cina Temukan Niobobaotit, Unsur Tanah Jarang dengan Sifat Superkonduktif

43 hari lalu

Logam Tanah Jarang. wikipedia.org
Cina Temukan Niobobaotit, Unsur Tanah Jarang dengan Sifat Superkonduktif

Ini menjadi rezeki tak terduga bagi Cina yang masih mengimpor 95 persen produksi niobium.