Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Spesialis Kedokteran Nuklir Masih Langka di Indonesia?

image-gnews
Kedokteran nuklir menggabungkan diagnostik dan terapi (teranostik) untuk penyembuhan aneka penyakit kanker. (Foto Dok.Humas RSHS)
Kedokteran nuklir menggabungkan diagnostik dan terapi (teranostik) untuk penyembuhan aneka penyakit kanker. (Foto Dok.Humas RSHS)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Dokter spesialis kedokteran nuklir tergolong langka di Indonesia. Mahasiswanya per tahun bisa dihitung dengan jari. "Dokter yang aktif se-Indonesia hanya 42 orang," kata Achmad Hussein Kartamihardja di sela pertemuan ilmiah tahunan internasional kedokteran nuklir ke-22 di Bandung, 14-16 September 2018.

Baca juga: Dua Agen Rusia Mata-matai Laboratorium Kimia dan Nuklir Swiss

Guru Besar Kedokteran Nuklir dari Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung - Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran itu mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat profesi kedokteran nuklir terhitung langka di Indonesia. Berawal dari kata nuklir yang terkesan sangat berbahaya dan jahat dikaitkan dengan pembunuhan massal umat manusia. "Fobia nuklir itu tidak hanya orang awam, kalangan profesional juga banyak," ujarnya.

Di kalangan dokter pun, kedokteran nuklir dinilai menakutkan. Pernah ada pasien yang datang berobat ke Bandung mengaku sebelumnya dilarang oleh dokter. "Dia minta rujukan sampai dua tahun nggak dikasih akhirnya datang langsung," katanya.

Baca juga: Solusi Terapi Kanker yang Sudah ke Tulang, di Mana Bisa Didapat?

Ketakutan dari kedokteran nuklir itu terkait zat radioaktif yang tidak terlihat tapi berbahaya. Utamanya menyangkut radiasi nuklir. Menurut Hussein, anggapan itu sebenarnya salah kaprah. "Takut kena radiasi padahal kalau di-rontgen nggak takut, dan pada kondisi tertentu radiasinya lebih besar daripada diagnostik dan terapi nuklir," katanya.

Pengalamannya ketika masuk Kedokteran Nuklir dulu pada 1985, sampai hari ini masih ada kesamaan. "Masuk ke sana oleh orang lain dianggap gila, karena sangat tidak diketahui orang," katanya. Faktor lain yaitu profesi itu dianggap bermasa depan kurang bagus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari sisi penghasilan pun dianggap begitu terkait sedikitnya pasien yang datang karena masih takut. Padahal, menurut seniornya dulu yang kini menjadi ahli kedokteran nuklir, Johan S. Mansjur mengatakan, dokter spesialis kedokteran nuklir tidak bakal sengsara. "Sehari dulu bisa dapat dua ayam, sekarang bisa dua ekor kambing," ujar Hussein.

Baca juga: Viral, Konsep Pemakaman Organik: Jenazah Jadi Pohon

Sebaran dokter dan pelayanan kedokteran nuklir saat ini berada di Pulau Jawa. Selain dua rumah sakit swasta dan pemerintah di Bandung, paling banyak di Jakarta dengan tujuh rumah sakit. Selain itu ada di Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Membandingkan dengan kondisi di Jepang, kata Hussein, fasilitas kedokteran nuklir terhitung banyak. Jumlah dokternya mencapai 800 orang.

Seorang dokter spesialis kedokteran nuklir, Ayu Rosemelia Dewi mengatakan, keluarga sempat melarangnya kuliah. Alasannya takut efek samping dari radiasi nuklir seperti tidak bisa hamil. Ketakutan itu terkikis setelah pada semester awal kuliah, Ayu hamil setelah menikah dengan suaminya yang juga dokter. "Teman juga memandang profesi ini sebelah mata," katanya.

Baca juga: Batan dan Kimia Farma Bikin Produk Nuklir untuk Diagnosis Kanker

Simak artikel menarik lainnya tentang kedokteran nuklir hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

11 hari lalu

Ketua Klaster Medical Technology sekaligus Ketua Big Data Center IMERI Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prasandhya Astagiri Yusuf. (Dok. Humas UI)
Peneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.


Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

14 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan keterangan setelah menerbangkan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Sputnik/Dmitry Azarov/Pool via REUTERS
Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.


Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

16 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya di hadapan Majelis Federal, di Moskow, Rusia, 29 Februari 2024. REUTERS/Evgenia Novozhenina
Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.


Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

20 hari lalu

Alat proteksi radioaktif dan nuklir pertama di dunia hasil kolabotasi KBRN Pasukan Korbrimob Polri dan UGM ditunjukkan dalam Rakernis TA 2024 Korbrimob Polri di Gedung Satya Haprabu Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok pada Kamis, 7 Maret 2024. Foto: Humas Brimob
Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.


Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

25 hari lalu

Pasukan Korea Selatan dan AS berfoto bersama setelah latihan tembak gabungan di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan dua Korea, di Pocheon, Korea Selatan, 2 Januari 2024. Latihan digelar saat ketegangan di semenanjung Korea meningkat. The Defense Ministry/Handout via REUTERS
Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya


Alexander Stubb Dilantik Jadi Presiden Finlandia, Ini Janjinya

26 hari lalu

Alexander Stubb. Foto/X
Alexander Stubb Dilantik Jadi Presiden Finlandia, Ini Janjinya

Presiden Alexander Stubb berjanji akan memimpin negaranya pada sebuah era baru yakni kemitraan militer dengan negara-negara Barat.


Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

28 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Masih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter

Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.


Latihan Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat Akan Fokus ke Ancaman Nuklir Korea Utara

30 hari lalu

Pasukan komando Amerika Serikat dan Korea Selatan berlatih infiltrasi markas militer Korea Utara. Reuters
Latihan Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat Akan Fokus ke Ancaman Nuklir Korea Utara

Amerika Serikat dan Korea Selatan akan kembali memulai latihan militer. Kali ini, berfokus pada ancaman senjata nuklir dari Korea Utara.


Peneliti BRIN Ungkap Potensi Penggunaan Robotika di Fasilitas Nuklir

33 hari lalu

Peneliti memantau layar monitor di ruang kontrol utama reaktor nuklir Triga 2.000 di Badan Riset Inovasi Nasional di Bandung, Jawa Barat, Kamis 3 Juli 2023. Reaktor nuklir Triga 2.000 yang dibangun pada tahun 1962 serta dioperasikan pada tahun 1965 tersebut merupakan reaktor nuklir tertua di Indonesia dengan kapasitas daya reaktor sebesar 2.000 kilo watt thermal yang digunakan untuk penelitian, pengembangan terkait lingkungan, material, mekanik dan sebagainya. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Peneliti BRIN Ungkap Potensi Penggunaan Robotika di Fasilitas Nuklir

Untuk beberapa fasilitas nuklir dengan tingkat radiasi yang tinggi, penggunaan robot bisa menjadi solusi menghindari paparan radiasi.


AS Dakwa Bos Yakuza Jepang atas Dugaan Penyelundupan Bahan Nuklir ke Iran

36 hari lalu

Takeshi Ebisawa berpose dengan peluncur roket saat pertemuan dengan seorang informan dan dua petugas polisi Denmark yang menyamar di sebuah gudang di Kopenhagen, Denmark 3 Februari 2021. U.S. Magistrate Judge/Southern District of New York/Handout via REUTERS
AS Dakwa Bos Yakuza Jepang atas Dugaan Penyelundupan Bahan Nuklir ke Iran

Terdakwa bos Yakuza Jepang, Takeshi Ebisawa, membeli bahan uranium dari Myanmar dan menjualnya ke agen rahasia AS.