TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang ketika bercermin di pagi hari melihat bintik merah di wajah mereka, yang merupakan jerawat. Menurut penelitian yang dilakukan Koordinator Sains untuk Columbia Public Schools Mike Szydlowski, jerawat tidak menjadi indikasi akan kulit kotor atau diet yang buruk.
Baca: Ini 3 Alasan Kenapa Ada Jerawat di Wajah Pria
Laporan yang dilansir laman Columbia Tribune, Rabu, 19 September 2018, menjelaskan bahwa orang yang memiliki jerawat lebih banyak dibandingkan yang tidak. Berikut penjelasan proses munculnya jerawat dalam penelitian tersebut:
1. Jerawat disebabkan penyakit kulit
Hampir semua jerawat disebabkan oleh penyakit kulit jangka panjang (tapi relatif tidak berbahaya) atau biasa disebut Acne Vulgaris. Sebagian besar tubuh kita ditutupi kelenjar sebaceous. Kelenjar itu menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum, yang membantu menjaga kulit dan rambut kita tetap lembab.
Bagian wajah dan punggung memiliki lebih banyak kelenjar dari pada bagian tubuh lainnya. Inilah mengapa wajah dan punggung sering begitu berminyak. Namun, minyak bukanlah penyebab munculnya jerawat.
Sementara kelenjar di kulit memproduksi minyak sebum, sel-sel kulit akan terus menerus bereproduksi dan mati. Sering kali, sel-sel kulit mati terjebak di sebum di dalam pori-pori dan pori-pori menjadi tersumbat. Minyak sebum yang tersumbat membangun tekanan di bawah kulit dan area tersebut menjadi terinfeksi oleh bakteri.
Bakteri yang menyebabkan jerawat selalu ada di kulit dan tidak berbahaya. Beberapa ilmuwan percaya bahwa bakteri pada kulit memainkan peran penting dalam kesehatan kulit Anda. Namun, kondisi di dalam pori-pori yang tersumbat menyebabkan populasi bakteri meledak ke tingkat yang menyebabkan infeksi kulit.
Infeksi akan dikenali oleh tubuh dan mengirim sel darah putih ke area untuk mengatasi masalah, dan inilah yang menyebabkan kemerahan yang disebut jerawat.
Remaja paling sering menderita Acne Vulgaris karena perubahan hormon yang menyebabkan kelenjar sebaceous menghasilkan lebih banyak sebum dari pada usia lainnya. Produksi sebum ekstra memberi lebih banyak kesempatan untuk penyumbatan pori, yang memberi lebih banyak kesempatan bagi bakteri jerawat untuk berkembang. Sekitar 80 persen remaja akan memiliki jerawat sementara hanya 3 persen pria dewasa dan 12 persen wanita dewasa akan memilikinya.
2. Jenis jerawat
-Whitehead, jenis jerawat yang muncul saat sel kulit mati, minyak dan bakteri menyumbat pori-pori. Jerawat ini biasanya muncul pada bagian permukaan kulit pori-pori yang tertutup.
-Blackheads atau komedo, pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo terbuka akan terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam
-Pustules, adalah apa yang kebanyakan orang pikirkan ketika mereka memikirkan jerawat. Penyumbatan telah menjadi terinfeksi dan sel darah putih muncul untuk mulai memperbaiki kerusakan. Nanah putih yang telah mengisi jerawat terdiri atas sekumpulan sel darah putih yang mati.
3. Memencet jerawat atau tidak
Informasi yang tidak kalah penting adalah pilihan memencet jerawat atau tidak. Jika Anda bertanya kepada dokter kulit, mereka akan menyarankan agar Anda tidak meletupkan jerawat Anda. Alasannya adalah bakteri di dalam jerawat dapat terdorong lebih dalam ke kulit saat infeksi itu dipencet. Infeksi tersebut dapat menyebabkan bekas luka permanen.
Namun, seperti diketahui banyak orang, jika Anda mengunjungi dokter kulit, mereka akan sering mengeluarkan beberapa jerawat yang lebih besar. Jadi, apa masalahnya? Kesepakatannya adalah bahwa dermatologists akan bekerja untuk mengekstrak infeksi sedemikian rupa, sehingga akan mengurangi kemungkinan infeksi yang lebih dalam. Setelah ekstraksi, dokter kulit kemungkinan akan membersihkan area terbuka dengan pembersih yang membunuh bakteri.
Seperti banyak hal, tidak selalu ada jawaban yang jelas. Penelitian tambahan menunjukkan bahwa jerawat yang dipencet sering akan sembuh lebih cepat dari pada jerawat yang dibiarkan untuk sembuh sendiri. Namun, ada beberapa pengecualian besar terkait temuan tersebut.
Pertama, jika memencet jerawat mendorong bakteri lebih dalam ke kulit Anda, maka bisa berakhir dengan bekas luka permanen. Itu tidak baik. Dan, jika pori tersumbat lebih dalam ke kulit, Anda mungkin tidak dapat memencetnya dengan cara apa pun.
Upaya Anda akan menyebabkan bercak merah yang jauh lebih besar dan lebih lama pada kulit dari pada jika Anda membiarkannya saja. Dan terakhir, jika upaya Anda untuk memencet jerawat itu terlalu agresif, Anda akan menghadapi masalah yang lebih besar di wajah dari pada membiarkannya.
Simak artikel menarik lainnya tentang riset jerawat hanya di kanal Tekno Tempo.co
COLUMBIA TRIBUNE | COLUMBIA PUBLIC SCHOOLS