Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Baru: Jerawat Bukan Soal Kulit Kotor atau Diet Buruk

image-gnews
Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com
Ilustrasi bekas jerawat. Pixabay.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang ketika bercermin di pagi hari melihat bintik merah di wajah mereka, yang merupakan jerawat. Menurut penelitian yang dilakukan Koordinator Sains untuk Columbia Public Schools Mike Szydlowski, jerawat tidak menjadi indikasi akan kulit kotor atau diet yang buruk.

Baca: Ini 3 Alasan Kenapa Ada Jerawat di Wajah Pria

Laporan yang dilansir laman Columbia Tribune, Rabu, 19 September 2018, menjelaskan bahwa orang yang memiliki jerawat lebih banyak dibandingkan yang tidak. Berikut penjelasan proses munculnya jerawat dalam penelitian tersebut:

1. Jerawat disebabkan penyakit kulit

Hampir semua jerawat disebabkan oleh penyakit kulit jangka panjang (tapi relatif tidak berbahaya) atau biasa disebut Acne Vulgaris. Sebagian besar tubuh kita ditutupi kelenjar sebaceous. Kelenjar itu menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum, yang membantu menjaga kulit dan rambut kita tetap lembab.

Bagian wajah dan punggung memiliki lebih banyak kelenjar dari pada bagian tubuh lainnya. Inilah mengapa wajah dan punggung sering begitu berminyak. Namun, minyak bukanlah penyebab munculnya jerawat.

Sementara kelenjar di kulit memproduksi minyak sebum, sel-sel kulit akan terus menerus bereproduksi dan mati. Sering kali, sel-sel kulit mati terjebak di sebum di dalam pori-pori dan pori-pori menjadi tersumbat. Minyak sebum yang tersumbat membangun tekanan di bawah kulit dan area tersebut menjadi terinfeksi oleh bakteri.

Bakteri yang menyebabkan jerawat selalu ada di kulit dan tidak berbahaya. Beberapa ilmuwan percaya bahwa bakteri pada kulit memainkan peran penting dalam kesehatan kulit Anda. Namun, kondisi di dalam pori-pori yang tersumbat menyebabkan populasi bakteri meledak ke tingkat yang menyebabkan infeksi kulit.

Infeksi akan dikenali oleh tubuh dan mengirim sel darah putih ke area untuk mengatasi masalah, dan inilah yang menyebabkan kemerahan yang disebut jerawat.

Remaja paling sering menderita Acne Vulgaris karena perubahan hormon yang menyebabkan kelenjar sebaceous menghasilkan lebih banyak sebum dari pada usia lainnya. Produksi sebum ekstra memberi lebih banyak kesempatan untuk penyumbatan pori, yang memberi lebih banyak kesempatan bagi bakteri jerawat untuk berkembang. Sekitar 80 persen remaja akan memiliki jerawat sementara hanya 3 persen pria dewasa dan 12 persen wanita dewasa akan memilikinya.

2. Jenis jerawat

-Whitehead, jenis jerawat yang muncul saat sel kulit mati, minyak dan bakteri menyumbat pori-pori. Jerawat ini biasanya muncul pada bagian permukaan kulit pori-pori yang tertutup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Blackheads atau komedo, pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo terbuka akan terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam

-Pustules, adalah apa yang kebanyakan orang pikirkan ketika mereka memikirkan jerawat. Penyumbatan telah menjadi terinfeksi dan sel darah putih muncul untuk mulai memperbaiki kerusakan. Nanah putih yang telah mengisi jerawat terdiri atas sekumpulan sel darah putih yang mati.

3. Memencet jerawat atau tidak

Informasi yang tidak kalah penting adalah pilihan memencet jerawat atau tidak. Jika Anda bertanya kepada dokter kulit, mereka akan menyarankan agar Anda tidak meletupkan jerawat Anda. Alasannya adalah bakteri di dalam jerawat dapat terdorong lebih dalam ke kulit saat infeksi itu dipencet. Infeksi tersebut dapat menyebabkan bekas luka permanen.

Namun, seperti diketahui banyak orang, jika Anda mengunjungi dokter kulit, mereka akan sering mengeluarkan beberapa jerawat yang lebih besar. Jadi, apa masalahnya? Kesepakatannya adalah bahwa dermatologists akan bekerja untuk mengekstrak infeksi sedemikian rupa, sehingga akan mengurangi kemungkinan infeksi yang lebih dalam. Setelah ekstraksi, dokter kulit kemungkinan akan membersihkan area terbuka dengan pembersih yang membunuh bakteri.

Seperti banyak hal, tidak selalu ada jawaban yang jelas. Penelitian tambahan menunjukkan bahwa jerawat yang dipencet sering akan sembuh lebih cepat dari pada jerawat yang dibiarkan untuk sembuh sendiri. Namun, ada beberapa pengecualian besar terkait temuan tersebut.

Pertama, jika memencet jerawat mendorong bakteri lebih dalam ke kulit Anda, maka bisa berakhir dengan bekas luka permanen. Itu tidak baik. Dan, jika pori tersumbat lebih dalam ke kulit, Anda mungkin tidak dapat memencetnya dengan cara apa pun.

Upaya Anda akan menyebabkan bercak merah yang jauh lebih besar dan lebih lama pada kulit dari pada jika Anda membiarkannya saja. Dan terakhir, jika upaya Anda untuk memencet jerawat itu terlalu agresif, Anda akan menghadapi masalah yang lebih besar di wajah dari pada membiarkannya.

Simak artikel menarik lainnya tentang riset jerawat hanya di kanal Tekno Tempo.co

COLUMBIA TRIBUNE | COLUMBIA PUBLIC SCHOOLS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

1 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

3 hari lalu

Ilustrasi bibir kering dan pecah-pecah. Shutterstock.com
Masalah Kulit saat Berpuasa di Cuaca Ekstrem, Jerawat sampai Bibir Kering

Dokter kulit jerawat hingga bibir kering adalah masalah kulit yang sering terjadi saat berpuasa di tengah cuaca ekstrem.


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

11 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

11 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

11 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

13 hari lalu

Tips Glowing Skin/Canva
Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

Simak cara merawat kulit agar tetap sehat dan glowing (bercahaya) saat berpuasa


7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

15 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit. Unsplash.com/Pressfoto
7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

Berikut adalah beberapa tips dan saran perawatan kulit saat puasa untuk menjaga kulit Anda tetap sehat dan bersinar.


6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

16 hari lalu

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet

Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.


Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

22 hari lalu

Ilustrasi makanan diet. shutterstock.com
Beda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya

Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.