TEMPO.CO, Jakarta - Xiaomi membenarkan bahwa pusat servisnya menerima produk tanpa garansi resmi Indonesia. Namun vendor asal Cina ini menegaskan komitmennya untuk memerangi praktik black market.
Perwakilan Xiaomi membenarkan kabar mengenai layanan pusat servisnya. Melalui keterangan resmi, pihak Xiaomi mengatakan pengalaman pengguna menjadi hal yang penting dan utama bagi perusahaan asal Cina tersebut. “Sebagai brand, masih memiliki kewajiban untuk melayani konsumen. Kami tetap membantu layanan purnajual untuk produk tidak resmi, terbatas hanya untuk model yang resmi hadir di Indonesia,” kata pihak Xiaomi.
Baca: Xiaomi Mi 8 Pro dengan Pemindai Sidik Jari di Layar Diluncurkan
Xiaomi juga menegaskan pihaknya memerangi praktik black market dan menyebut telah bekerja sama dengan pemerintah, partner lokal, dan stakeholder lain dari tahun ke tahun untuk mendorong pembelian produk resmi Xiaomi.
Pusat servis Xiaomi di Indonesia atau Mi Exclusive Service Center menerima layanan perbaikan untuk produk non-garansi resmi Indonesia. Layanan yang diberikan adalah software upgrade dan hardware repair tanpa penggantian mainboard.
Servis tersebut berlaku untuk 16 tipe telepon seluler Xiaomi, yakni Redmi 1S, Redmi 2, Redmi 3, Redmi 3S, Redmi 4A, Redmi 4X, Redmi Note, Redmi Note 3, Redmi Note 4 (Qualcomm), Redmi 5A, Redmi Note 5A, MIA1, Redmi 5, Redmi 5 Plus, Redmi Note 5, dan Redmi S2.
Baca: Xiaomi Pocophone F1 Catat Penjualan Terbesar - Tercepat di India
Bagaimana dengan vendor smartphone lain? Vice President PT Samsung Electronic Indonesia Lee Kang Hyun menyatakan pusat servis ponsel Samsung hanya menerima unit resmi yang IMEI-nya telah terdaftar. Namun, jika ada turis luar negeri atau wisatawan dalam negeri yang membeli unit Samsung di negara lain, misalnya di Malaysia atau Korea, SEIN Service Center tetap menerima perbaikan. “Unit bajakan atau black market itu tidak akan diterima,” ucapnya kepada Bisnis melalui pesan pendek.
Sebab, setiap kali menerima unit ponsel Samsung, tim terkait akan memeriksa nomor IMEI di sistem GSPN. Apabila unit tersebut tidak terdaftar, faktur create bill tidak dapat dicetak atau tidak bisa memulai pelayanan service order. “Tapi kalau tetap minta service, tetap dilayani dengan charge biayanya,” tutur Lee.
Baca: Mau Beli Xiaomi Redmi 6A di Flash Sale? Ini Tipsnya
Deputy Country Director Huawei Device Indonesia Lo Khing Seng juga mengatakan pihaknya hanya melayani after sales untuk produk Huawei yang dijual resmi di Indonesia. “Kalau modelnya ada launch di Indonesia, kami terima, tapi kena charge,” katanya.
BISNIS