TEMPO.CO, Bandung - Board game buatan studio lokal hasil seleksi akan dipamerkan di Popcon Asia yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai pada 22-
23 September 2018.
Baca: Festival Game di Jerman, Indonesia Jaring 15 Board Game Lokal
Baca: Saatnya Ikut Bermain di Industri Board Game Modern
Sebanyak 24 judul game terpilih itu selanjutnya akan tampil di ajang pameran besar game di Essen, Jerman, 25-29 Oktober 2018. Panitia memilih 24 judul board game, seperti Kedai Kopi, Raja Luwak, Stockastic, Math Cat, dan Bluffing Billionaires.
Seleksi board game dilakukan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI) pada Agustus lalu. Ketua APIBGI Andre Dubari mengatakan, area board game di Popcon Asia yang sebelumnya disebut Tabletopia diubah menjadi Archipelageek. Nama serupa akan dipakai untuk booth Indonesia di Jerman nanti.
"Archipelageek menjadi panggung untuk memamerkan sekaligus tempat memainkan board game karya anak bangsa," ujarnya Jumat, 21 September 2018, lewat keterangan tertulis.
Popcon Asia untuk pertama kalinya pada gelaran tahun ini memasukkan board game ke dalam kategori game untuk Popcon Awards. Penghargaan itu sebagai Board game of the Year (permainan papan terbaik).
Masyarakat Indonesia beberapa telah akrab dengan board game, seperti monopoli, ular tangga, atau catur. Beberapa tahun belakangan ragam permainan baru dibuat para studio dan kreator lokal seiring maraknya game digital.
Kini ada 40 lebih judul board game lokal sejak industrinya mulai menggeliat pada 2014. Tahun ini ada 20 studio dan penerbit board game lokal yang berkreasi dan merilis produk board game dan card game di Indonesia.
Popcon Asia menjadi semacam ajang pemanasan untuk tampil sukses di Jerman. Indonesia mendapat tempat di acara tahunan bertajuk Essen SPIEL (game) yang menjadi ajang penggemar game dunia untuk menjajal aneka mainan baru hingga transaksi.
Menurut Andre, tempat promosi board game dan card game untuk Indonesia seluas 66 meter persegi. Lokasinya di Hall 3 Messe Essen.
"Nantinya booth itu harus dapat berisikan produk-produk board game dan card game berkualitas yang merepresentasikan industrinya dan Indonesia secara keseluruhan," katanya.
Sebelumnya pada 2014 dan 2017 penerbit game asal Indonesia hadir sebagai eksibitor. Dari data rilisan panitia Essen SPIEL, pengunjung selama acara pada 2017 tercatat sekitar 182 ribu orang dari sedikitnya 51 negara, serta menghadirkan lebih dari seribu eksibitor.
Kebanyakan board game yang lolos hasil seleksi untuk dipamerkan itu buatan studio Hompimpa Games dan Manikmaya Games. Sebanyak 24 judul board game terpilih itu adalah Mahardika: Edisi Merah Putih, The Festivals, Aquatico, Smong, Kedai Kopi, Roket Raket dari Studio Manikmaya Games.
Kemudian kreasi Hompimpa Games yang berjudul The Art of Batik, Orang Rimba, Acaraki The Java Herbalist, Math Cat, Senggal Senggol Gg. Damai, Ulee Kareung, Flash Juice, dan Karnaval.
Judul board game lainnya yaitu Flipeek Medieval, Stockastic (Coralis Entertainment), Oktet, Mahapatha, Raja Luwak, Varna (Morfosic Studio), Bam-Bam Clash, Waroong Wars 2nd Edition (Tabletoys), Ibnu Batutah (Maen Main), Mammon’s Labyrint (Holzritter), serta Bluffing Billionaires (Masbro Studio)
ANWAR SISWADI