TEMPO.CO, Jakarta - Google menemukan enam aplikasi palsu yang meniru aplikasi pertukaran cryptocurrency di Austria di Play Store. Keenam aplikasi ini, menurut laman Softpedia, Ahad, 23 September 2018, mencuri data serta data login para pengguna Android.
Baca juga: Dugaan Eksploitasi Pekerja di Industri Berbasis Aplikasi Australia
Adalah Lukas Stefanko, security research dari ESET. Selain menyamar sebagai penyedia cryptocurrency, menurut Stefanko, ada aplikasi yang menyamar sebagai akun resmi bank Swiss, Inggris, Selandia Baru, Australia, dan Polandia. "Pakai nama berbeda tapi dengan gambar yang sama," ujar Stefanko.
Bahkan, menurut dia, ada kode yang mirip di aplikasi palsu tersebut. Kode tersebutlah yang memungkinkan penyamaran.
Baca juga: Futsaloka, Aplikasi untuk Pesan Lapangan Futsal dan Bulu Tangkis
Stefanko menjelaskan, para pengguna diminta memasukkan informasi login dan data kartu kredit. Kemudian aplikasi ini mengirimkan formulir data pribadi. Kedua data itulah yang kemudian dijadikan para hacker membobol kartu kredit Anda.
Anda akan diminta mengisi formulir aspal (asli tapi palsu) saat Anda membuka aplikasi di perangkat. Setelah semuanya terisi, aplikasi kemudian mengirimkan pesan berisi ucapan "terima kasih" atau "selamat". Voila! Data Anda terkirim ke hacker.
Beberapa aplikasi palsu perbankan yang mencuri data kartu kredit. (sofpedia.com)
Kalau Anda sudah telanjur memasangnya, Stefanko menyarankan segera mengganti kata sandi Anda. Kemudian mengecek ke bank apakah ada aktivitas mencurigakan. "Tentunya Anda juga harus menghapus aplikasi tersebut," ujarnya.
Baca juga: Fokus Jadi Regulator, Kemenhub Tidak Akan Membuat Aplikasi
Simak artikel menarik lainnya tentang aplikasi palsu di Play Store hanya di kanal Tekno Tempo.co.