TEMPO.CO, Jakarta - Qualcomm menuduh Apple telah mencuri teknologi nirkabelnya selama beberapa tahun dengan tujuan akhir membebaskan Apple dari kebutuhan untuk mengandalkan komponen Qualcomm.
Baca:
Qualcomm Siapkan Prosesor Masa Depan untuk Jaringan 5G
Qualcomm Luncurkan Antena 5G mmWave Pertama di Dunia
Qualcomm Percepat Segmen Jam Tangan Anak dengan Konektivitas 4G
Apple diduga telah memberikan kode Qualcomm kepada Intel untuk meningkatkan kecepatan modem Intel, yang dikenal lebih lambat, menurut laporan The Verge, Selasa, 25 September 2018.
Tuduhan yang dibuat dalam pengajuan hukum pada Selasa itu merupakan gugatan hukum terbaru dalam sengketa paten yang berlarut-larut di antara dua raksasa teknologi tersebut, demikian dilansir Reuters.
Qualcomm menuduh Apple menyalahgunakan perangkat lunak rahasia Qualcomm untuk berbagi informasi tentang chip mereka dengan insinyur Intel, dalam gugatan pada November lalu.
Namun gugatan ini melangkah lebih jauh pada Selasa, di mana Qualcomm mengatakan Apple mencuri rahasia dagang Qualcomm untuk meningkatkan kualitas chipset kompetitor dan akhirnya mengalihkan bisnis Apple dari Qualcomm ke Intel.
Apple menolak berkomentar. Intel, yang tidak disebutkan sebagai terdakwa dalam gugatan Qualcomm, menolak memberi komentar kepada Reuters.
Apple sebelumnya menggunakan chip modem Qualcomm di iPhone-nya, yang membantu perangkat terhubung ke jaringan data nirkabel. Dengan kehadiran iPhone 7, yang diluncurkan pada 2016, Apple mulai menggunakan chip modem Intel dalam beberapa model.
Qualcomm mengatakan kepada para investor pada Juli bahwa chip modemnya benar-benar dihapus dari generasi terbaru iPhone yang dirilis bulan ini, yang membuat Intel sebagai pemasok tunggal. Hasil "pengoprekan" iPhone terbaru mengkonfirmasi bahwa chip modem Intel memang digunakan dalam perangkat tersebut.
Sementara itu, Apple meragukan klaim Qualcomm. Bulan lalu, ada dugaan bahwa Qualcomm menolak menjawab pertanyaan Apple tentang informasi rahasia apa yang secara tidak sah dibagikan ke Intel.
Apple juga menyatakan bahwa hal ini memberi kesempatan bagi Qualcomm untuk memverifikasi bahwa perangkat lunak Qualcomm telah digunakan dengan benar.
Perselisihan yang terjadi di Pengadilan Tinggi San Diego itu adalah salah satu rangkaian pertempuran hukum di mana Apple menuduh Qualcomm melakukan praktik lisensi paten yang tidak adil. Qualcomm kemudian menuduh Apple melakukan pelanggaran paten.
Qualcomm meminta izin kepada hakim Jacqueline Stern pada Selasa untuk melampirkan tuduhan baru tersebut ke dalam gugatan yang sudah ada daripada harus mengajukan gugatan baru, demikian Reuters.
ANTARA | THE VERGE