Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli ITB Ungkap Faktor Penyebab Tsunami Teluk Palu

image-gnews
Suasana permukiman yang rusak akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. ANTARA/BNPB
Suasana permukiman yang rusak akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. ANTARA/BNPB
Iklan

TEMPO.CO, BANDUNG - Gempa Donggala yang bermagnitudo 7,7 pada Jumat, 28 September 2018, pukul 17:02:44 WIB diwarnai oleh kejadian tsunami. Air laut setinggi tiga meter masuk ke teluk hingga sampai ke Kota Palu. Beberapa dosen Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung mengulas penyebab tsunami itu.

Baca: Gempa Donggala dan Tsunami Palu Disebabkan Sesar Palu-Koro
Baca: Kenang Tsunami 2004, Aceh Uji Sirene Tsunami di 6 Lokasi

Dari sudut pandang ilmu kebumian, yaitu ilmu geologi dan ilmu kelautan, kenaikan air laut ini bukan saja disebabkan oleh gempa. "Tapi bisa diperkuat juga oleh bentuk (geometri) pantai Teluk Donggala dan memiliki analog dengan yang dikenal sebagai fenomena tidal bulge atau tidal bore," kata ahli Teknik Sedimentologi dari Geologi ITB Dardji Noeradi , Sabtu, 29 September 2018.

Bambang Priadi, yang juga staf pengajar Geologi ITB, menambahkan bahwa fenomena itu diartikan sebagai efek air pasang yang terjadi terutama pada delta yang bentuknya seperti corong. Di dunia, efek air pasang ini terekam di Teluk Benggala Bangladesh dan Teluk Fundy di Kanada. Di Bangladesh, yang terletak dekat Teluk Benggala, fenomena itu sering menyebabkan banjir sebagai akibat dari badai yang terjadi jauh dari pantai.

Kejadian itu karena bentuk Teluk Benggala yang menyempit ke
arah utara membuat amplifikasi gelombang ke arah Bangldesh. Kondisi pasang surut biasa itu diperkuat (diamplifikasi) dengan geometri teluk. "Gelombang air laut setelah mengenai tepi teluk memantul dan beresonansi dengan gelombang laut dari sisi teluk yang berhadapan," katanya.

Saat itu pasang surutnya bisa mencapai 15 meter dan bukan karena tsunami. Kondisi pasang surut biasa itu diperkuat (diamplifikasi) dengan geometri teluk. "Gelombang air laut setelah mengenai tepi teluk memantul dan beresonansi dengan gelombang laut dari sisi teluk yang berhadapan," katanya.

Peristiwa Tidal bulge adalah fenomena geologi yang terjadi saat matahari, bumi, dan bulan dalam satu garis sehingga bisa menimbulkan "semacam gelombang pasang" yang tingginya hanya beberapa sentimeter saja di samudra yang luas. Saat mencapai garis pantai yang berbentuk teluk, gelombang yang relatif rendah tersebut mengalami amplifikasi, sehingga bisa mengakibatkan perbedaan pasang-surut yang besar.

"Mekanisme amplifikasi akibat geometri teluk tersebut diduga mempunyai kontribusi terjadinya tsunami yang relatif besar di Teluk Palu, karena di tempat lain seperti di Mamuju pasangnya hanya 6 sentimeter dan di Donggala hanya 50 sentimeter," ujar. Noeradi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu, menurut Noeradi, tak menutup kemungkinan amplitudo tsunami di Palu yang relatif besar disebabkan oleh faktor jarak terhadap pusat gempanya. "Dari penjelasan tersebut mudah-mudahan cukup jelas bahwa tsunami di Palu tidak ada kaitanya dengan Tidal bulge, tetapi sumbernya tetap gempa yg terjadi dan di amplifikasi oleh teluk yang sedemikian rupa," kata dia.

Kenaikan air laut yang semula kecil akibat tsunami, bisa saja diperkuat oleh bentuk morfologi pantai tempat gempa terjadi. Teluk Donggala memiliki orientasi utara-barat laut-selatan-tenggara. Lautan dari Selat Makassar menjorok sekitar 30 kilometer ke dalam bagian tengah Pulau Sulawesi sisi sebelah barat yang berujung di Kota Palu.

Teluk Donggala memiliki lebar kurang dari 10 kilometer. Kedalaman teluk ini berangsur dari pantai hingga maksimum 200 meter menurut pengukuran batimetri oleh Bappeda Kota Palu.

"Gempa tektonik yang memicu longsoran di bawah laut serta geometri Donggala adalah penjelasan mengapa tsunami bisa terjadi dengan amplitudo yang meningkat saat mencapai daratan," kata Benyamin Sapiie, ahli Tektonik dari Geologi ITB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bermagnitudo 7,7 terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, tepatnya di Garis Lintang 0.18 LS dan Garis Bujur 119.85 BT pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut. Gempa diumumkan dengan potensi tsunami.

Sementara itu, peneliti gempa dari Geoteknologi LIPI Bandung Mudrik Daryono mengatakan, tsunami di Teluk Palu bisa terjadi akibat beberapa faktor, seperti retakan permukaan yang bergerak vertikal. Bisa pula akibat bidang sesar yang miring serta longsoran bawah laut dengan kondisi palung laut di daerah itu curam dan dalam. "Perlu penelitian lebih dalam soal sebab pastinya," kata Mudrik.

Keterangan ralat:
Redaksi menambahkan paragraf ke-6 setelah mendapatkan penjelasan tambahan konteks tentang Tidal bulge dari narasumber.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

6 jam lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

16 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

1 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.


Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

2 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.


Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

2 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.