Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PVMBG Cek Kaitan Gempa Palu dengan Semburan Lumpur Disertai Api

image-gnews
Seorang pria melewati jalanan yang amblas akibat fenomena likuifaksi saat gempa, di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. ANTARA
Seorang pria melewati jalanan yang amblas akibat fenomena likuifaksi saat gempa, di Kelurahan Petobo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG, Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani, mengatakan sejumlah laporan kerusakan akibat gempa Palu M7,4 yang diterima lembaganya beragam, mulai dari tsunami, longsor, likuifaksi, hingga semburan lumpur.

“Utamanya terjadi di Palu dan Donggala. Tim kami akan mendata itu karena sepertinya cukup luas wilayahnya,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Oktober 2018.

Baca: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Gempa Blitar dan Tsunami Palu
Baca: Dampak Kerusakan Gempa di Palu: Tsunami hingga Likuifaksi

Kasbani mengatakan, tsunami misalnya dilaporkan terjadi, kendati pemicu gempa tersebut diduga berkaitan dengan zona sesar Palu-Koro dengan mekanisme pergerakannya bergeser.

“Karena ini daerah teluk (dengan kontur kedalaman) terjal, kemungkinan bisa saja terjadi longsoran bawah laut. Bisa saja dari tebing laut yang runtuh,” kata dia.

Laporan kerusakan selanjutnya berupa gerakan tanah di antaranya longsor. “Kalau longsor terjadi di mana-mana, seperti di jalan di antara Palu dan Poso, banyak terjadi longsor di situ,” kata Kasbani.

Peristiwa likuifaksi atau peluluhan tanah juga dilaporkan terjadi saat gempa Palu M7,4 tersebut. “Likuifaksi itu manifestasi terjadinya gempa,” kata dia.

PVMBG juga mendapat laporan terjadi semburan lumpur di Mamuju, Sulawesi Tengah. Semburan lumpur tersebut sempat diikuti dengan munculnya api. “Semburan lumpur itu diikuti gas yang terbakar, sepertinya gas metan. Kita akan cek,” kata dia.

Kasbani mengatakan lembaganya akan memeriksa semburan lumpur tersebut, kaitannya dengan kejadian gempa Palu. Kendati lokasi Mamuju relatif jauh dari pusat gempa, tapi daerah tersebut juga melaporkan gempa terasa. “Terkait dengan semburan lumpur itu, apakah terkait dengan kejadian gempa Palu,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kasbani, analisa lanjutan dari gempa Palu M7,4 masih menunggu hasil penelitian tim yang dikirim lembaganya. “Kemungkinan terkait dengan sesar Palu-Koro. Sesar tersebut banyak ordenya,” kata dia.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Barat PVMBG, Akhmad Solikhin, mengatakan untuk penyebab tsunami ada dua hipotesa yang berkembang. “Pertama dari aktivitas sesar. Gempa tersebut membuat deformasi di bawah laut yang mengangkat air dan memicu tsunami. Walaupun itu sesar geser, tapi masih ada komponen vertikalnya, jadi memungkinkan untuk mengangkat air yang memicu tsunami,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 1 Oktober 2018.

Sementara hipotesa kedua tsunami dipicu oleh longsor di bawah laut. “Kita belum tahu longsornya di mana. Dibutuhkan data lapangan untuk bisa mengetahui itu. Di dasar laut tersebut ada daerah yang curam, dan batuannya relatif lose (lepas), ketika gempa, material dalam dimensi besar yang runtuh bisa memicu tsunami,” kata Akhmad.

Akhmad mengatakan, laporan yang banyak diterima terjadi likuifaksi atau peluluhan. Gempa tersebut memicu air tanah di batuan yang relatif jenuh air terperas sehingga mengakibatkan penurunan daya dukung tanah yang menopang bangunan di atasnya.

“Wilayah Palu sudah dipetakan rawan likuifaksi. Bisa dilihat dari jenis batuannya, dan faktor tanahnya yang jenuh air. Likuifaksi dicirikan dengan terjadinya semburan air atau pasir,” kata dia. “Kalau areanya besar, terjadi peluluhan, daya dukung tanahnya melemah, banyak bangunan yang ambruk.”

Peluluhan itu bahkan sempat terekam kamera video dan viral, yakni rumah yang terlihat bergeser berikut tanah yang menopangnya dilaporkan terjadi di Sigi, selatan Palu. “Video itu menunjukkan tanah bergerak. Karena tanah sudah berubah seperti bubur, kemudian di bawahnya ada bidang gelincir, sehingga tanah dan rumah bergerak. Tanahnya sudah seperti lumpur, dia bergeser ke arah yang lebih rendah,” kata Akhmad.

Akhmad mengatakan, semburan lumpur yang dilaporkan terjadi di Mamuju bisa juga dipicu oleh peristiwa likuifaksi. “Semburan lumpur itu bisa juga karena faktor likuifaksi, tapi kita harus periksa di lapangan. Atau bisa juga seperti mud volcano, gunung lumpur,” kata dia.

Simak artikel lainnya tentang gempa Palu di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

3 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

3 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.


Aktivitas Gunung Awu di Atas Normal Saat Libur Lebaran, Bolak-balik Gempa Vulkanik juga Tektonik

6 hari lalu

Puncak Gunung Awu di Sangihe,  Sulawesi Utara, tertutup awan pada Sabtu 27 Agustus 2022 . Gunung api paling utara di Indonesia ini diturunkan status aktivitasnya ke level II atau Waspada. ANTARA/Jerusalem Mendalora.
Aktivitas Gunung Awu di Atas Normal Saat Libur Lebaran, Bolak-balik Gempa Vulkanik juga Tektonik

Status aktivitas Gunung Awu di Sangihe ditetapkan dalam status Level II atau Waspada sejak 25 Agustus 2022.


Gempa dari Sesar Sorong-Yapen Guncang Sebagian Papua Barat Pagi Ini

10 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa dari Sesar Sorong-Yapen Guncang Sebagian Papua Barat Pagi Ini

BMKG menyebut kekuatan gempa bermagnitudo 6,0--diperbarui dari info awal M6,1--dengan dampak guncangan yang terukur hingga skala IV MMI.


Gempa Hari Ini Juga Goyang Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

11 hari lalu

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Gempa Hari Ini Juga Goyang Sukabumi, Ini Data dan Penjelasan BMKG

Gempa tektonik kembali menggoyang wilayah Jawa Barat. Yang kedua yang bisa dirasakan sepanjang hari ini, Senin 8 April 2024.


Gempa Bermagnitudo 3,4 Guncang Sukabumi Senin Malam

11 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 3,4 Guncang Sukabumi Senin Malam

BMKG menyatakan gempa bermagnitudo 3,4 mengguncang wilayah Sukabumi, Senin malam, 8 April 2024 pada pukul 20.31 WIB.


Gempa M2,6 Dirasakan Sebagian Warga Garut dan Bandung Senin Siang

11 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M2,6 Dirasakan Sebagian Warga Garut dan Bandung Senin Siang

Gempa tektonik menggoyang sebagian wilayah Kabupaten Garut dan Bandung, Senin 8 April 2024, pada pukul 14.07.


Setelah di Dompu, Gempa Terkini Menggoyang Sebagian Garut dan Bandung

11 hari lalu

Peta gempa Garut, 8 April 2024. BMKG
Setelah di Dompu, Gempa Terkini Menggoyang Sebagian Garut dan Bandung

Dua gempa terkini itu memberi guncangan yang setara, yakni skala II MMI, tapi berbeda magnitudo. Simak data BMKG.


Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

11 hari lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?


BMKG: Laut Banda Diguncang Gempa M5.1, Tidak Ada Potensi Tsunami

12 hari lalu

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam rangka konferensi pers terkait tsunami di Lampung dan Pantai Anyer, Banten, di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad dini hari, 23 Desember 2018. Tempo/Adam Prireza
BMKG: Laut Banda Diguncang Gempa M5.1, Tidak Ada Potensi Tsunami

Wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya diguncang gempa tektonik pukul 05:19:59 WIB. Hasil analisis BMKG, gempa M5,1 ini tidak berpotensi tsunami.