Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hampir 50 Juta Akun Facebook Diretas, Pelaku Bisa Ambil Alih Akun

image-gnews
Logo facebook. REUTERS/Philippe Wojazer/File Photo
Logo facebook. REUTERS/Philippe Wojazer/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim teknisi Facebook menemukan masalah keamanan yang mempengaruhi hampir 50 juta akun. Wakil Direktur Manajemen Produk Facebook Guy Rosen menganggap masalah tersebut serius dan akan melindungi keamanan pengguna.

Baca: Facebook Aktifkan Safety Check Gempa Donggala, Ini 5 Tahapannya

"Investigasi kami masih dalam tahap awal. Tapi jelas bahwa penyerang mengeksploitasi kerentanan dalam kode Facebook yang berdampak pada "View As", sebuah fitur yang memungkinkan orang melihat seperti apa profil mereka sendiri melalui orang lain," ujar Rosen, seperti dilansir Facebook pekan lalu.

Hal tersebut, kata Rosen, memungkinkan mencuri token akses Facebook yang kemudian dapat digunakan untuk mengambil alih akun orang-orang. Token akses setara dengan kunci digital yang membuat orang tetap masuk ke Facebook, sehingga mereka tidak perlu memasukkan kembali kata sandinya setiap kali mereka menggunakan aplikasi.

Menurut laman Techcrunch, kerentanan dimulai pada Juli 2017, tapi Facebook tidak mengetahuinya sampai bulan ini, pada 16 September 2018, ketika Facebook melihat lonjakan aktivitas yang tidak biasa. Itu berarti para peretas dapat memiliki akses ke data pengguna untuk waktu yang lama, karena Facebook tidak yakin kapan serangan itu dimulai.

"Serangan ini mengeksploitasi interaksi kompleks berbagai masalah dalam kode kami. Ini berasal dari perubahan yang kami buat pada fitur pengunggahan video kami pada Juli 2017, yang berdampak pada View As," tambah Rosen. "Para penyerang tidak hanya perlu menemukan kerentanan ini dan menggunakannya untuk mendapatkan token akses, mereka kemudian beralih dari akun tersebut ke yang lain mencuri lebih banyak token."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat pengguna memasukkan nama pengguna dan kata sandi di sebagian besar situs dan aplikasi, termasuk Facebook, browser mengatur token akses. Hal itu membuat pengguna tetap masuk, tanpa masalah setiap kali masuk. Namun token tidak menyimpan kata sandi pengguna, jadi tidak perlu mengubah kata sandinya.

Facebook belum mengetahui siapa di balik penyerangan situs itu, tapi FBI sedang menyelidiki. Namun, Facebook di masa lalu menemukan bukti upaya Rusia untuk ikut campur dalam demokrasi Amerika dan mempengaruhi pemilihan, tapi ini tidak berarti bahwa Rusia berada di balik serangan baru ini.

Simak informasi lainnya tentang peretasan akun Facebook lainnya hanya di Kanal Tekno Tempo.co

NEWSROOM.FB | TECHCRUNCH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

19 jam lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

7 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

14 hari lalu

Massa mahasiswa membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis, 21 April 2022. Aksi gabungan mahasiswa dan elemen buruh tersebut membawa 10 tuntutan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Modus Penggembosan Demo 11 April 2022 Mulai Ancaman, Peretasan hingga Buat BEM Tandingan

Apa saja upaya penggembosan yang dilancarkan menjelang demo 11 April 2022? Salah satu tuntutan mahasiswa saat itu tolak Jokowi 3 periode.


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

20 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.


Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

22 hari lalu

Cara download video Facebook di HP bisa dilakukan dengan mudah tanpa aplikasi. Anda hanya tinggal mengcopy tautan video Facebook.  Foto: Canva
Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.


Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

26 hari lalu

Seorang wanita melintas dekat hiasan telur Paskah yang dilukis dengan gaya seni tradisional naif di Koprivnica, Kroasia, 27 Maret 2024. REUTERS/Antonio Bronic
Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!


Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

27 hari lalu

WhatsApp mengumumkan peluncuran Avatar (Meta)
Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.


WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

27 hari lalu

Pendiri WhatsApp, Brian Acton. successstory.com
WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.


Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

28 hari lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.


Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

29 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.