Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Geologi AS: Ini Likuifaksi Paling Menyeramkan

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Kondisi bangunan dan jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 SR dan fenomena likuifaksi pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 2 Oktober 2018. Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa. ANTARA/Muhammad Adimaja
Kondisi bangunan dan jalanan yang rusak akibat gempa 7,4 SR dan fenomena likuifaksi pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 2 Oktober 2018. Petobo merupakan kawasan yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempa. ANTARA/Muhammad Adimaja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa likuifaksi yang terjadi di Kabupaten Sigi dan Palu sesaat setelah gempa magnitudo 7,4 menggoncang timur laut Donggala pada Jumat, 28 September 2018, dianggap cukup menyeramkan.

Baca: Kampung Petobo Hilang, LIPI: Ciri Rawan Likuifaksi Sulit Dilihat
Baca: Kota di AS, Jepang, Selandia Baru Juga Pernah Alami Likuifaksi
Baca: LAPAN Upayakan Citra Satelit Resolusi Tinggi Likuifaksi Donggala

"Itu adalah contoh likuifaksi yang paling menyeramkan yang pernah saya lihat. Banyak suara-suara aneh terdengar," kata ahli geologi dari Saint Louis University John Encarnacion menanggapi video-video peristiwa likuifaksi yang terjadi di Kabupaten Sigi dan Kota Palu kepada Antara, Rabu, 3 Oktober 2018.

Pada awalnya justru ia sempat berpikir peristiwa di dalam salah satu video yang sempat viral di media sosial tersebut adalah tsunami.

Ia menduga seluruh kawasan di dalam video tersebut berada di atas endapan lumpur dan pasir dari pesisir atau sungai yang tidak terkonsolidasi dan jenuh dalam air. Ketika material itu terguncang oleh gempa bumi maka "mencair".

Usia endapan pasir dan lumpur tersebut, menurut perkiraannya dapat mencapai ribuan hingga puluhan ribu tabun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"(Usia) itu sangat muda dan tidak cukup waktu untuk berubah menjadi batu. (Likuifaksi) ini sebenarnya adalah situasi yang sama terjadi di banyak wilayah pesisir," ujar dia.

Saat ditanya antara kaitan likuifaksi dan tsunami, ia mengatakan mereka adalah dua fenomena yang berbeda. Tsunami dimulai karena permukaan laut terganggu, baik oleh gerakan patahan atau tanah longsor di bawah laut. Sedangkan likuifaksi terjadi karena sendimen yang kaya air terguncang hebat oleh gempa.

Sebelumnya diberitakan bahwa sejumlah lokasi di Kota Palu dan Sigi mengalami fenomena likuifaksi pascagempa 7.4 Skala Richter (SR). Tidak hanya rumah yang "tertelan", tetapi juga sebagian penduduk yang tinggal di atasnya.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

13 hari lalu

Geopark Meteora, Yunani. Unsplash.com/Jason Blackeye
18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru


Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

13 hari lalu

Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional


Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

22 hari lalu

Materi yang dibagikan peneliti Danny Hilman Natawidjaja saat berdiskusi menjelaskan bagaimana pencairan es menyebabkan permukaan air laut naik dan menenggelamkan Sundalandia atau Sundaland. (ANTARA/HO-BRIN)
Antisipasi Bencana Geologi, BRIN Pelajari Keunikan Sundaland

BRIN meneliti sejarah geologi Sundaland untuk sejumlah alasan. Utamanya untuk antisipasi bencana.


Rangkaian Gempa Sesar Aktif Laut Jawa Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Penjelasannya

33 hari lalu

Sebaran aktivitas gempa susulan pasca M5,9 di Laut Jawa sebelah barat Pulau Bawean.
Rangkaian Gempa Sesar Aktif Laut Jawa Hari Ini Tak Berpotensi Tsunami, Begini Penjelasannya

Info dari BMKG, gempa terus terjadi dari Laut Jawa sebelah timur laut Tuban hingga 64 kali per pukul 18.21 WIB.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

33 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Kawasan IKN Mengandung Sumur Gas Dangkal, Faisal Basri: Biaya Pembangunan Bakal Membengkak

50 hari lalu

Ekonom Faisal Basri dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Kawasan IKN Mengandung Sumur Gas Dangkal, Faisal Basri: Biaya Pembangunan Bakal Membengkak

Ekonom Faisal Basri memprediksi biaya pembangunan IKN akan membengkak karena di kawasan tersebut terdapat sumur gas dangkal. Butuh mitigasi bencana.


Guru Besar UGM Ungkap Pentingnya Perencanaan Mitigasi untuk Daerah Rawan Gempa

15 Januari 2024

Salah satu rumah warga yang rusak berat akibat gempa magnitudo 4,8 di Kampung Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat,  Kaler, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2024. Dampak gempa juga merusak 14 unit fasilitas pendidikan, 7 rumah ibadah, dan 2 sarana umum. Jumlah pengungsi sementara sudah mencapai 548 orang. TEMPO/Prima Mulia'
Guru Besar UGM Ungkap Pentingnya Perencanaan Mitigasi untuk Daerah Rawan Gempa

Data memperlihatkan adanya pola peningkatan aktivitas gempa sejak 2013 dengan rata-rata 10.000 kali dalam setahun.


Pakar Unpad: Waspada Gempa Meski Tidak Berada di Zona Sesar

11 Januari 2024

Ilustrasi gempa. geo.tv
Pakar Unpad: Waspada Gempa Meski Tidak Berada di Zona Sesar

Dosen Unpad Gempa bumi terjadi akibat pergerakan sesar yang selama ini belum terpetakan.


8 Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia

18 Desember 2023

Gunung berapi bawah laut Hunga Haapai di Samudra Pasifik, di lepas pantai Tonga, meletus pada Maret 2009. Maya Tolstoy, ahli geofisika kelautan dari Universitas Columbia, mengungkapkan teori baru bahwa letusan gunung bawah laut juga menyebabkan pemanasan global. Dana Stephenson/Getty Images
8 Gunung Berapi Bawah Laut di Indonesia

Menyelami keajaiban bawah laut indonesia, 8 gunung berapi bawah laut yang ada di Indonesia


Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

29 September 2023

Warga mengamati bekas bangunan Masjid Terapung yang ambruk ke laut akibat gempa dan tsunami di Pantai Kampung Lere di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 24 April 2023. Saat musim libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah sejumlah kawasan terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di daerah tersebut ramai dikunjungi warga terutama dari luar daerah. ANTARA/Mohamad Hamzah
Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

Gempa Palu Donggala pada 28 September 2018 adalah bencana yang sangat patut untuk dikenang. Lantas berapa korban, rumah rusak, dan hal lainnya?