Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makin Tinggi, Begini Sejarah Kemunculan Gunung Anak Krakatau

image-gnews
Gunung Anak Krakatau menyemburkan lava, yang terlihat dari perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, 19 Juli 2018. Data Vulcano Activity Report (VAR) mencatat Gunung Anak Krakatau telah meletus 272 kali. ANTARA FOTO/Elshinta
Gunung Anak Krakatau menyemburkan lava, yang terlihat dari perairan Selat Sunda, Kalianda, Lampung Selatan, Kamis, 19 Juli 2018. Data Vulcano Activity Report (VAR) mencatat Gunung Anak Krakatau telah meletus 272 kali. ANTARA FOTO/Elshinta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Letusan Gunung Anak Krakatau telah memasuki tahap akhir erupsi tahun ini. Gunung Anak Krakatau mulai tumbuh pada 20 Januari 1930 hasil dari letusan Gunung Krakatau.

Baca juga: Kenapa Letusan Gunung Anak Krakatau Selalu Berubah Warna?

Menurut laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) komplek Krakatau terdiri dari empat pulau, Rakata, Sertung, Panjang dan Anak Krakatau. Ketiga pulau pertama adalah sisa pembentukan kaldera.

Sementara Anak Krakatau muncul akibat erupsi kompilasi pada 11 Juni 1927 dengan komposisi magma basa muncul di pusat komplek Krakatau. Lahir akibat letusan-letusan Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi, bagian kerucutnya mencapai tinggi lebih kurang 300 mneter dari muka laut.

Baca juga: Menang di Polling Vulcano Cup, Ini Sejarah Gunung Krakatau

Catatan sejarah kegiatan vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak lahir pada 1930 hingga 2000, telah mengalami erupsi lebih dari 100 kali, baik secara eksplosif maupun efusif. Dari beberapa letusan tersebut, umumnya titik letusan selalu berpindah-pindah di sekitar tubuh kerucutnya.

Waktu istirahat tersedia antara 1 hingga 8 tahun dan dialami 4 tahun sekali adalah letusan abu dan leleran lava. Aktivitas terakhir Anak Krakatau, yaitu letusan abu dan leleran lava berlangsung mulai 8 November 1992 hingga Juni 2000.

Jumlah letusannya per hari oleh karena ditempatkan di Pos PGA Pasauran, sedangkan jumlah bahan vulkanik yang dikeluarkan selama letusan tersebut lebih kurang 13 juta meter kubik, terdiri dari lava dan material lepas berkomposisi andesit basaltis.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Tumbuh 4 Meter dalam Setahun

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 2000-an Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan kegempaan terutama pada September 2005. Sementara Oktober 2007 aktivitas kegempaannya kembali meningkat dan terjadi letusan abu setinggi 200 meter. Hasil pengamatan visual pada 25 Oktober 2007, ada lubang letusan baru di dinding selatan Anak Krakatau.

Hasil pengamatan langsung Anak Krakatau pada 15-16 April 2008 menunjukkan bahwa terjadi kembali letusan abu yang merupakan bahan lontaran yang biasa, berlangsung setiap selang waktu 5 hingga 15 menit dengan ketinggian berkisar 100 - 500 meter. Dan mulai 10 Oktober 2010, terjadi letusan abu yang lontaran bahan yang digunakan dengan ketinggian secepatnya 100.100 meter dan berlangsung setiap hari.

Saat ini menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Kristianto mengatakan aliran lava pijar yang dihasilkan dari letusan Gunung Anak Krakatau telah mencapai pantai. "Ini masih lanjutan dari aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 2 Oktober 2018.

Kristianto mengatakan aliran lava pijar dari kawah Anak Krakatau ditemukan pertama kali muncul di awal September 2018 saat tim PVMBG memeriksa gunung itu. "Awal bulan September tim ke lapangan, sudah melihat ada aliran lava," kata dia.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Menyebabkan Kolom Abu 500 Meter

Menurut Kristianto, saat itu aliran lava masih belum mencapai pantai. Aliran lava tersebut didapati meleler di sisi selatan Anak Krakatau mencapai pantai hari Senin, 1 Oktober 2018. "Aliran lava ini mengalir ke arah selatan dari puncak. Kemudian mengalir ternyata sampai pantai. Ketika lava tersebut kontak dengan air laut, terjadi letupan-letupan di pantai. Panas bertemu dengan air, itu asapnya ngebul putih di pantai itu," lanjut dia.

Simak kabar terbaru seputar Gunung Anak Krakatau hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

11 hari lalu

Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) mengamuk dan mengalami gigi taring patah karena mengigit kandang besi saat masuk perangkap di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.


Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

18 hari lalu

Peserta mendaki puncak Rosablanche selama perlombaan Glacier Patrol ke-21 di pegunungan antara Zermatt dan Verbier, Swis, 18 April 2018. Perlombaan ini pertama kali diselenggarakan pada April 1943 dan hanya diikuti peserta militer. AP/Jean- Christophe Bott
Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.


6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

27 hari lalu

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong. Foto: Canva
6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.


5 Gunung di Jepang Selain Fuji yang Menarik Dikunjungi, Ada Lanskap Studio Ghibli di Miyanoura

27 Januari 2024

Gunung Kitadake, Jepang (Pixabay)
5 Gunung di Jepang Selain Fuji yang Menarik Dikunjungi, Ada Lanskap Studio Ghibli di Miyanoura

Jika ingin menikmati Negeri Sakura dari ketinggian, berikut 5 puncak gunung di Jepang selain Gunung Fuji.


Bali Overtourism, 5 Wisata Alam Terbaik di Lombok Ini Tidak Terlalu Padat

18 Januari 2024

Foto udara kawasan wisata Tiga Gili atau Tiga Pulau (Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air) di Tanjung, Lombok Utara, NTB. ANTARA/Ahmad Subaidi
Bali Overtourism, 5 Wisata Alam Terbaik di Lombok Ini Tidak Terlalu Padat

Bali sudah overtourism, berikut alternatif wisata Lombok yang tak kalah indah


10 Gunung Paling Mematikan di Dunia, Tidak Disarankan untuk Didaki

10 Januari 2024

Terdapat beberapa gunung paling mematikan di dunia yang tidak disarankan untuk didaki. Gunung ini memiliki jalur ekstrem dan cuaca dingin. Foto: Canva
10 Gunung Paling Mematikan di Dunia, Tidak Disarankan untuk Didaki

Terdapat beberapa gunung paling mematikan di dunia yang tidak disarankan untuk didaki. Gunung ini memiliki jalur ekstrem dan cuaca dingin.


10 Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula, Ada yang Tingginya 700 Mdpl

4 Januari 2024

Rekomendasi gunung untuk pendaki pemula, di antaranya Gunung Nglanggeran dengan ketinggian mulai dari 700 mdpl. Berikut daftar gunung lainnya. Foto: Canva
10 Rekomendasi Gunung untuk Pendaki Pemula, Ada yang Tingginya 700 Mdpl

Rekomendasi gunung untuk pendaki pemula, di antaranya Gunung Nglanggeran dengan ketinggian mulai dari 700 mdpl. Berikut daftar gunung lainnya.


Sejarah Gunung Andong Magelang, Lokasi Wisata untuk Melihat Sunrise Indah

3 Januari 2024

Suasana puncak Gunung Andong, Magelang, pada pagi hari. TEMPO/Shinta Maharani
Sejarah Gunung Andong Magelang, Lokasi Wisata untuk Melihat Sunrise Indah

Gunung Andong telah menjadi destinasi hiking populer karena memiliki pemandangan matahari terbit yang memesona


Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

29 Desember 2023

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Kaleidoskop 2023: 5 Gunung Berapi Terbanyak Erupsi Tahun Ini, Terakhir Gunung Marapi dan Gunung Semeru

Erupsi Gunung Marapi mengejutkan. Berikut 5 gunung berapi yang paling sering meletus sepanjang 2023.


Beredar Video Hoaks Erupsi Gunung Tangkuban Parahu

27 Desember 2023

Beredar Video Hoaks Erupsi Gunung Tangkuban Parahu

Ketua PVMBG mengatakan video beredar yang menampilkan terjadinya erupsi di Gunung Tangkuban Parahu dipastikan hoaks.