TEMPO.CO, Washington - Teleskop luar angkasa Hubble mengalami masalah dan berada dalam posisi mode aman (safe mode). Informasi tersebut mulai ramai sejak Jumat pekan lalu, namun tim misi Hubble belum memberikan konfirmasi saat itu.
Baca: Teleskop Antariksa Hubble Menangkap Gambar Dua Galaksi Menyatu
Baru kemarin, tim misi Hubble membenarkan bila teleskop yang sudah mengitari bumi sejak 1990 itu mengalami masalah pada bagian gyroscope. Wakil Kepala Misi Hubble di Space Telescope Science Institute Rachel Osten mengatakan tengah mencari tahu masalah yang menimpa pada teleskop Hubble.
"Satu gyro lagi gagal. Langkah pertama adalah mencoba mengembalikan gyro terakhir yang telah mati dan sedang bermasalah," kata Osten dikutip situs Space.com, Selasa, 9 Oktober 2018.
Gyroscope merupakan perangkat yang berfungsi mengukur atau mempertahankan orientasi (ketetapan momentum sudut). Pada gyroscope terdapat sensor gyro untuk menentukan orientasi gerak dengan bertumpu pada roda atau cakram yang berotasi dengan cepat pada sumbu. Sensor gyro berfungsi mendeteksi gerakan sesuai gravitasi atau mendeteksi gerakan sesuai pengguna.
Teleskop Hubble memiliki enam gyroscope yang semuanya telah diganti oleh astronot luar angkasa dalam misi layanan pada Mei 2009. Teleskop membutuhkan tiga gyroscope untuk memastikan berjalan efisien dan optimal. Namun bila terjadi masalah pada dua gyro, maka akan sulit bagi teleskop untuk kembali masuk jaringan (online).
Rachel Osten menilai situasi yang terjadi tidak terlalu genting. Timnya akan berupaya memperbaiki dan mengoptimalkan gyro lainnya. "Tidak ada perbedaan antara gyro kesatu atau kedua," kata dia.
Astrofisikawan Harvard Smithsonian Centre Bidang Astrofisika Grant Tremblay menilai para teknisi di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA tak perlu panik.
Ia menilai Hubble masih bisa berfungsi dengan dua gyroscope atau bahkan satu. Namun, menurut dia, hal itu merupakan keputusan yang sulit diambil. "Mari berharap orang-orang brilian dapat memulihkannya," kata dia.
NASA dalam keterangan tertulisnya menyatakan instrumen Hubble masih bisa beroperasi dan diharapkan akan terus berkontribusi memberikan pengetahuan.
Menurut NASA, Hubble memasuki mode aman setelah salah satu dari tiga gyroscopes tak berfungsi. Mode aman membuat teleskop berada dalam konfigurasi stabil sampai kendali dari bumi dapat memperbaiki masalah. Setelah itu, diharapkan Hubble bisa kembali normal.
Hubble bukan satu-satunya robot NASA yang mengalami masalah. Robot penyelidik Mars, Opportunity, belum mengalami perkembangan sejak 10 Juni lalu. Pasalnya, badai debu besar memblokir sinar matahari yang membuat robot bertenaga surya itu tidak dapat mengisi ulang baterainya. Begitu juga dengan Teleskop Kepler yang mengalami masalah pada bahan bakar.
ADITYA BUDIMAN | SPACE | NASA