TEMPO.CO, Bangkalan - Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rizal Moris, membenarkan adanya gempa bumi yang melanda wilayah itu, Selasa, 9 Oktober 2018.
Baca: Beredar Video Gempa Palu 5,2 M dan Bulukumba 4,8 M, BNPB: Hoax
Baca: Gempa 5,2 M Kembali Guncang Palu Dini Hari, Warga Berhamburan
Baca: 2 Cara Jepang Turunkan Korban Gempa dan Tsunami
"Memang benar telah terjadi gempa bumi berkekuatan 4,6 Skala Richter sekitar pukul 17.13 WIB Selasa sore," kata Rizal di Bangkalan, Selasa tengah malam.
Ia menjelaskan, lokasi gempa di 6.9 lintang selatan dan 113,07 bujur timur, sekitar 95 kilometer di arah timur laut Bangkalan pada kedalaman 576 kilometer.
Peristiwa gempa itu, berdasarkan rilis yang disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika Tretes Suwardi, tertanggal 9 Oktober 2018. Hanya saja, sambung dia, gempa yang terjadi di timur laut Bangkalan itu tidak menimbulkan potensi kerusakan karena lokasinya jauh dari perkampungan warga.
Jika, gempa tersebut menimbulkan kerusakan, maka SOP tentang peringatan dini pasti akan dikeluarkan oleh BMKG, apalagi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan. "Namun demikian, kewaspadaan tetap harus menjadi perhatian kita semua," katanya.
Rizal Moris selanjutnya mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena pusat gempanya sangat dalam, dan jauh dari pusat perkampungan masyarakat Bangkalan.
"Makanya, jika memang gempa tersebut akan berdampak, BMKG akan mengeluarkan peringatan dini kepada pemangku kepentingan di daerah yang akan terdampak itu," kata Rizal.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, gempa berkekuatan 4,6 SR yang terjadi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur merupakan kali kedua dalam dua tahuan terakhir ini.
Pada 21 September 2018, gempa bumi tektonik berkekuatan 5,2 SR juga terjadi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Kala itu, pusat gempa berada di laut, yakni pada jarak 76 kilometer sebelah utara Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, pada kedalaman 594 kilometer.