Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaspersky Lab: Sudah 120 Ribu Perangkat IoT Diserang Malware

image-gnews
Era Internet of Things adalah ketika semua perangkat digital saling terhubung. (TELEGRAPH.OC.UK)
Era Internet of Things adalah ketika semua perangkat digital saling terhubung. (TELEGRAPH.OC.UK)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut laporan Kaspersky Lab terbaru, sudah ada 120 ribu perangkat Internet of Things (IoT) yang menerima serangan malware pada paruh pertama 2018. Angka tersebut tiga kali lipat dari total keseluruhan serangan perangkat IoT pada 2017.

Baca juga: Waspada, Flash Disk Masih Dipakai untuk Menyebarkan Malware

Kaspersky Lab memperingatkan jumlah pertumbuhan tersebut merupakan tren berbahaya yang berkelanjutan. Pada 2017 juga terlihat sejumlah modifikasi malware pada perangkat pintar meningkat 10 kali lipat dibandingkan tahun 2016.

Pasar untuk perangkat IoT (juga dikenal sebagai perangkat "pintar") dan perannya dalam kehidupan sehari-hari, tumbuh secara eksponensial. Tetapi para pelaku kejahatan siber juga melihat peluang mengambil keuntungan finansial dengan cara melipatgandakan dan membuat variasi serangan yang mereka lakukan.

Baca juga: Waspada, Malware Ini Bisa Menyerang Smartphone Android dan iOS

Bahaya yang timbul bagi para pengguna gawai IoT adalah ancaman ini dapat menyerang mereka dengan cara tidak terduga, bahkan perangkat yang tampak tidak berbahaya dapat berubah menjadi mesin kuat untuk menjalankan aktivitas ilegal. Beberapa contohnya seperti penambangan crypto, serangan DDoS, atau perangkat secara diam-diam menjalankan botnet.

Menyadari akan bahayanya, para ahli Lab Kaspersky secara rutin meninjau data yang dikumpulkan dari berbagai sumber termasuk perangkat honeypots, yaitu umpan yang digunakan untuk menarik perhatian para pelaku kejahatan siber dan menganalisis kegiatan mereka. Informasi terbaru paling mengejutkan yang ditemukan para ahli adalah jumlah modifikasi malware yang menyerang sejumlah perangkat IoT pada paruh pertama tahun 2018, tercatat sebanyak tiga kali lebih tinggi daripada jumlah di seluruh tahun 2017.

Statistik menunjukkan bahwa metode propagasi malware IoT yang paling populer masih berupa usaha paksa kata sandi, yaitu upaya berulang untuk memasukkan berbagai kombinasi kata sandi. Brute forcing digunakan pada 93 persen serangan yang terdeteksi. Dalam sebagian besar kasus lainnya, akses ke perangkat IoT dijalankan menggunakan eksploitasi yang cukup dikenal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Balkanisasi Dunia Siber, Kaspersky: Serangan Hacker Kian Tinggi

Perangkat yang paling sering menyerang umpan honeypots dari Kaspersky Lab adalah router dengan 60 persen serangan berasal dari router. Perangkat IoT lainnya yang melakukan penyerangan menggunakan ragam teknologi yang berbeda misalnya perangkat DVR dan printer. Honeypots bahkan mencatat serangan yang datang dari 33 mesin cuci.

Para pelaku kejahatan siber mungkin memiliki alasan masing-masing dalam mengeksploitasi IoT, namun tujuan yang paling populer adalah untuk memfasilitasi serangan DDoS dengan cara membuat botnet. Beberapa modifikasi malware juga dirancang untuk mematikan malware yang saling berkompetisi, memperbaiki kerentanannya sendiri, dan mematikan layanan yang rentan pada perangkat.

“Dibandingkan dengan komputer pribadi dan ponsel pintar, perangkat IoT mungkin tidak cukup kuat untuk menarik pelaku kejahatan siber dan digunakan menjalankan aktivitas ilegal mereka. Namun, produsen perangkat pintar masih belum memperhatikan keamanan produk IoT. Produk IoT menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber yang dapat mengubah mesin sederhana menjadi alat yang kuat dalam melakukan kegiatan ilegal, seperti memata-matai, mencuri dan memeras," kata Mikhail Kuzin, peneliti keamanan di Kaspersky Lab, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 10 Oktober 2018.

Baca juga: Kaspersky Punya Jurus Jitu Agar Smartphone Anda Aman, Ini Tipsnya

Simak studi terbaru dari Kaspersky Lab hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jangan Ngecas Ponsel Sembarangan di Bandara, Tiga Risiko Ini Mengintai

21 hari lalu

Tempat pengisian baterai HP umum di Bandara. (techradar.com)
Jangan Ngecas Ponsel Sembarangan di Bandara, Tiga Risiko Ini Mengintai

Seorang ahli keamanan mengatakan bahwa mengisi daya di bandara memiliki risiko keamanan yang besar, terutama jika melalui port USB.


Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

22 hari lalu

Linux
Kaspersky Temukan Malware Versi Linux yang Berfungsi Penuh

Semua produk Kaspersky mendeteksi varian Linux ini sebagai HEUR:Backdoor.Linux.Dinodas.a.


Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

24 hari lalu

Arsip foto gerbang pintu masuk kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. ANTARA/HO-Humas ITS.
Baru Setengah Tahun Dibuka, Apa Saja Mata Kuliah Fakultas Kedokteran ITS?

Dua prodi bidang kedokteran ITS berfokus mengembangkan ilmu medis berbasis teknologi.


Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

34 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
Bahaya Kejahatan Berbasis AI, Pelaku Berani Tiru Wajah Eksekutif Perusahaan

Recorded Future mengungkap beberapa modus kejahatan berbasis AI. Pelaku semakin berani memakai deepfake.


Fitur Andalan Xiaomi HyperOS Dihapus Akibat Teguran Penyedia Konten Premium, ICT: Seharusnya Tidak Dilarang

42 hari lalu

Xiaomi HyperOS (Gizmochina)
Fitur Andalan Xiaomi HyperOS Dihapus Akibat Teguran Penyedia Konten Premium, ICT: Seharusnya Tidak Dilarang

ICT menilai fitur andalan Xiaomi HyperOS seharusnya tidak diprotes oleh penyedia konten premium. Simbol dari disrupsi teknologi 2.0.


Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

55 hari lalu

Kaspersky XDR (Kaspersky)
Serangan ke Ponsel Meningkat 50 Persen, Kaspersky: Dipicu Iklan Otomatis dan Aplikasi Ilegal

Perusahaan keamanan siber Kaspersky mencatat 33 juta serangan siber melalui ponsel pada 2023. Pengguna sering terkecoh oleh iklan otomatis.


Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Ransomware serupa dengan malware yakni sebagai virus dan program jahat yang dapat mengambil alih perangkat. Kenali pengertian dan jenisnya. Foto: Canva
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.


Tim Peneliti BRIN di Bandung Kembangkan Kursi Roda Otonom yang Bisa Pakai Aplikasi

16 Februari 2024

Uji coba purwarupa Seater oleh tim peneliti BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Samaun Samadikun, Bandung. (Dok.BRIN)
Tim Peneliti BRIN di Bandung Kembangkan Kursi Roda Otonom yang Bisa Pakai Aplikasi

Alat transportasi ini seperti kursi roda yang bisa beroperasi secara mandiri di kawasan khusus. Tim BRIN bidik harga jual unitnya Rp 50-100 juta.


Segudang Alasan HyperOS Xiaomi Lebih Unggul dari MIUI, Ada Storage Efisien Sampai Integrasi AI

15 Februari 2024

Xiaomi HyperOS (Gizmochina)
Segudang Alasan HyperOS Xiaomi Lebih Unggul dari MIUI, Ada Storage Efisien Sampai Integrasi AI

HyperOS Xiaomi menjadi terobosan untuk tantangan iinteraksi antar aplikasi.


Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

4 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Teknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru

Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.