Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Supervolcano Toba dan Yellowstone Menghancurkan Peradaban

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Danau Toba. TEMPO/Arie Basuki
Danau Toba. TEMPO/Arie Basuki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Supervolcano Toba di Indonesia dan Yellowstone di Amerika Serikat sama-sama pernah menghancurkan peradaban. Tapi itu terjadi ribuan hingga ratusan ribu tahun lalu. Tentunya, belum ada catatan tertulis tentang bagaimana kehidupan makhluk hidup saat itu hancur. Kita hanya tahu dari riset para geolog.

Baca juga: Supervolcano Yellowstone vs Toba, Mana yang Lebih Berbahaya?

Supervolcano ini telah menghapus banyak bagian kehidupan sebelumnya dan ada kemungkinan serius bahwa mereka akan melakukannya lagi di masa depan. Hal ini menimbulkan pertanyaan supervolcano mana yang seharusnya paling kita khawatirkan.

Supervolcano menurut definisi adalah salah satu yang telah memiliki letusan bermagnitudo 8--yang tertinggi dan paling mengerikan--pada Volcano Explosivity Index di masa lalu. Yellowstone adalah supervolcano yang menerima sejumlah besar liputan media di seluruh dunia. Tapi apakah ini benar-benar gunung berapi terbesar dan paling mengancam. Dalam hal ini pesaingnya adalah Toba yang terletak di Indonesia.

Baca juga: 5 Supervolcano Terbesar di Dunia: Yellowstone, Danau Toba

Letusan Toba lebih baru dalam hal jam geologi. Ketika meletus, letusan Toba dianggap telah menciptakan kerusakan di dunia, yang hampir memusnahkan manusia periode awal.

Baik Yellowstone maupun Toba telah menghasilkan letusan dengan ukuran yang sama sekitar 5.000 kilometer kubik. Tidak hanya mampu melepaskan lava dalam jumlah besar, tetapi juga sejumlah besar batu, abu, dan zat lain seperti belerang. Juga menurunkan suhu global sangat jauh, meski sementara. Keduanya menghasilkan letusan yang lebih dari mampu membunuh lebih dari 6 miliar orang di planet ini.

Yellowstone, yang terletak di Wyoming, AS, adalah gunung berapi paling terkenal dan juga memiliki potensi untuk menjadi yang paling kuat. Supervolcano Yellowstone terakhir meletus 700.000 tahun yang lalu, tetapi para ahli mengatakan gunung itu bakal meledak setiap satu juta tahun atau lebih. Jika gunung berapi yang kuat itu meletus, diperkirakan 87.000 orang akan terbunuh dan dua pertiga dari AS akan tidak layak huni.

Yellowstone Caldera, Wyoming, Amerika Serikat, 7 Mei 2012. Yellowstone Kaldera merupakan gunung api aktif yang berada di Amerika, gunung api ini tidak terlihat karena lebih mirip sebuah danau, namun ledakan gunung ini 10.000 kali lebih kuat dari gunung berapi lainnya. (gettyimages)

Baca juga: Ilmuwan Soal Bahaya Supervolcano: Bikin Bumi Seperti Kiamat

Ribuan ton abu memuntahkan ke atmosfer akan menghalangi sinar matahari dan secara langsung mempengaruhi kehidupan di bawahnya yang menciptakan "musim dingin nuklir". Sejumlah besar sulfur dioksida yang dilemparkan ke atmosfer akan membentuk sulfur aerosol yang memantulkan dan menyerap sinar matahari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 2015, para ilmuwan mengumumkan Yellowstone memiliki waduk magma empat kali lebih besar dari ruang di bawahnya. Mereka mengatakan ini bisa menjadikannya waduk magma terbesar di dunia, dengan volume 46.000 km kubik--cukup besar untuk mengisi Grand Canyon 11 kali lebih.

Sedangkan Danau Toba adalah salah satu supervolcano terbesar di dunia dan terletak di Sumatera Utara, Indonesia. Terakhir meletus 74.000 tahun yang lalu menyebabkan 2.800 – 5.300 km kubik bahan terlontar ke atmosfer.

Danau Toba. TEMPO/Soetana Hasby

Menyusul letusan itu, suhu global menurun drastis selama satu dekade, dan menutupi wilayah besar Indonesia dan India dalam abu. Sebuah pulau di tengah Danau Toba, Indonesia, perlahan naik dan dianggap sebagai tanda Bumi menggembung karena tekanan magma di bawah permukaan.

Baca juga: Supervolcano Yellowstone Ancam Peradaban, NASA Siapkan Pengeboran

Sudah diasumsikan bahwa Toba menyebabkan "Kemacetan Evolusi" pada manusia saat letusan terakhirnya. Selain itu Toba lebih dekat dengan wilayah berpenduduk terbesar di dunia, India, Cina, dan Indonesia, sehingga dapat membunuh lebih dari 2 miliar manusia.

Meski demikian, karena baru meledak, Toba meletus 74 ribu tahun lalu dibandingkan Yellowstone 640 ribu tahun lalu, meski Toba hampir 3 kali lebih besar, tapi siklusnya masih lama. Dalam hal ini Yellowstone cukup lebih berbahaya.

Simak artikel lainnya tentang supervolcano di kanal Tekno Tempo.co.

EXPRESS | THE WORLD OF SCIENCE | IBTIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


APRC Danau Toba, Ajang Menikmati Balapan dengan Keindahan Alam yang Memukau

26 November 2023

Mobil Balap tim Sean Gelael di Danau Toba Rally. (Foto: Jagonya ayamn_
APRC Danau Toba, Ajang Menikmati Balapan dengan Keindahan Alam yang Memukau

Event yang menggabungkan olahraga dan hiburan ini diharap mendorong sektor pariwisata Sumut, Danau Toba semakin dikenal.


Menikmati Pemandangan Gunung Ikonik di Taman Nasional Grand Teton

1 Oktober 2023

Taman Nasional Grand Teton, Wyoming, Amerika Serikat. Unsplash.com/Toan Chu
Menikmati Pemandangan Gunung Ikonik di Taman Nasional Grand Teton

Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Taman Nasional Grand Teton, Wyoming, Amerika Serikat


TOBA Siapkan 80 Persen dari Belanja Modal untuk Bisnis Energi Baru Terbarukan dan Kendaraan Listrik

23 Juni 2023

Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (kode saham: TOBA) Juli Oktarina dalam Groundbreaking Pabrik Electrum, di Cikarang, Jawa Barat, Jumat 23 Juni 2023. ANTARA/Sanya Dinda
TOBA Siapkan 80 Persen dari Belanja Modal untuk Bisnis Energi Baru Terbarukan dan Kendaraan Listrik

PT TBS Energi Utama Tbk. menyiapkan 80 persen dari nilai belanja modal tahun ini untuk bisnis energi baru dan terbarukan serta kendaraan listrik.


Electrum Bangun Pabrik Motor Listrik di Cikarang, Bisa Produksi 250 Ribu Unit per Tahun

23 Juni 2023

Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja (ujung kiri) dan Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir dalam Groundbreaking Pabrik Electrum di Cikarang, Jumat 23 Juni 2023. ANTARA/Sanya Dinda
Electrum Bangun Pabrik Motor Listrik di Cikarang, Bisa Produksi 250 Ribu Unit per Tahun

Electrum pada hari ini meresmikan dimulainya pembangunan pabrik motor listrik di Cikarang dengan kapasitas produksi 250 ribu unit per tahun.


Mengenal Kuliner Na Niura, Sashimi Khas Batak yang Lezat

11 Oktober 2022

Na Niura khas Batak. Dok. Indonesia.go.id
Mengenal Kuliner Na Niura, Sashimi Khas Batak yang Lezat

Na Niura adalah kuliner khas Batak yang biasanya dihidangkan oleh masyarakat di pesisir Danau Toba.


Ngeri-ngeri Sedap Tayang di Netflix, Ini Profil Para Pelakonnya

7 Oktober 2022

Cuplikan film Ngeri-ngeri Sedap. Dok.Imajinari.
Ngeri-ngeri Sedap Tayang di Netflix, Ini Profil Para Pelakonnya

Salah satu film yang paling banyak ditonton di bioskop tahun ini, Ngeri-ngeri Sedap telah tayang di Netflix sejak 6 Oktober 2022. Ini profil pemainnya


Tujuh Motif Kain Ulos, Makna, dan Penggunaannya

24 September 2022

Kain ulo motif ragidup yang dipamerkan di Ulos Fest 2019 di Museum Nasional pada 12-17 November 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita
Tujuh Motif Kain Ulos, Makna, dan Penggunaannya

Kain ulos pinuncaan paling mahal yang diperjualbelikan dibandingkan motif lainnya.


Di Manakah Letak Makam Sisingamangaraja XII?

22 Agustus 2022

Lukisan wajah Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII berdasarkan lukisan yang dibuat oleh Augustin Sibarani, kemudian tercetak di uang Rp 1.000. Wikipedia
Di Manakah Letak Makam Sisingamangaraja XII?

Awal Juli 2022 lalu, tersebar kabar bahwa makam Raja Sisingamangaraja XII dibongkar orang. Kisah kematiannya yang tragis dan di manakah makamnya?


Di Bukit Aek Sibulbulon Sisingamangaraja XII Wafat, di Manakah Makamnya?

18 Juni 2022

Lukisan wajah Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII berdasarkan lukisan yang dibuat oleh Augustin Sibarani, kemudian tercetak di uang Rp 1.000. Wikipedia
Di Bukit Aek Sibulbulon Sisingamangaraja XII Wafat, di Manakah Makamnya?

Sisingamangaraja XII, Raja Batak asal Toba, Sumatera Utara lahir 18 Februari 1845 dan tutup usia pada 17 Juni 1907.D


Presiden Jokowi Resmikan Bypass Balige Seharga Rp176 Miliar

2 Februari 2022

Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja di Provinsi Sumatera Utara saat meresmikan Jalan Bypass Balige,di Kabupaten Toba, pada Rabu, 2 Februari 2022. Sumber: Biro Setpres
Presiden Jokowi Resmikan Bypass Balige Seharga Rp176 Miliar

Jokowi juga akan meninjau penataan Kawasan Huta Raja dan meresmikan Kampung Ulos Huta Raja di Kecamatan Pangururan.